Meski sekilas kelihatan tak berbahaya, ternyata 5 hal berikut ini bisa mengganggu program mendapatkan keturunan. 

Sudah berusaha sekian lama untuk hamil, namun tak kunjung berbuah hasil? Jangan-jangan ada kesalahan yang tidak sengaja dilakukan oleh Anda atau pasangan, yang berpotensi menjadi penghambat program hamil. Berikut beberapa di antaranya:

1. Hubungan intim terlalu sering atau terlalu jarang

Terlalu jarang melakukan hubungan intim bisa berisiko membuat Anda melewatkan jadwal ovulasi (keluarnya sel telur menuju rahim) alias masa subur. Jika ini terjadi, maka Anda dan pasangan mesti menunggu hingga ovulasi berikutnya pada bulan mendatang

Sebaliknya, frekuensi yang terlalu sering juga tidak ideal. Pasalnya, frekuensi terlalu sering bisa meningkatkan level stres, baik pada diri Anda dan pasangan. Peningkatan kadar hormon stres (kortisol) ini bisa turut mempengaruhi kondisi kesuburan serta membuat Anda dan pasangan menjadi bosan dan kurang menikmati prosesnya.

2. Luput menghitung masa subur

Untuk mendapatkan keturunan, hubungan intim perlu dilakukan selama masa subur atau beberapa hari sebelum dan setelah terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur menuju rahim). Rata-rata masa subur perempuan terjadi pada hari ke-10 hingga hari ke-17 setelah hari pertama menstruasi, jika siklus menstruasi Anda berlangsung selama 28 hari. Lima hari sebelum ovulasi dan saat terjadinya ovulasi merupakan masa paling subur dan waktu paling ideal untuk melakukan hubungan intim. Berhubungan intim setiap hari selama masa subur ataupun dua sampai tiga kali seminggu dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan.

3. Tidak mengelola stres dengan baik

Kondisi stres mampu mempengaruhi fungsi hipotalamus (kelenjar pada otak yang mengatur pengendalian emosi, selera makan, dan pelepasan sel telur). Kondisi stress pada wanita menyebabkan lebih jarang terjadinya ovulasi, sehingga lebih sulit untuk merencanakan dan menurunkan kemungkinan terjadinya kehamilan. Pada pria, stres bisa mempengaruhi kemampuan untuk melakukan ereksi dan ejakulasi, sehingga juga turut menurunkan peluang terjadinya kehamilan.

4. Memakai pelumas saat berhubungan intim

Sejumlah penelitian menyatakan bahwa penggunaan pelumas saat berhubungan intim bisa menurunkan peluang terjadinya kehamilan. Pasalnya, perbedaan level pH dan kekentalan antara cairan pelumas dan cairan vagina bisa mempengaruhi kemampuan sel sperma saat berenang menuju rahim dan juga kemampuan sel sperma untuk membuahi sel telur. Jika membutuhkan pelumas, Anda bisa menggunakan air hangat sebagai penggantinya.

5. Terlalu sering olahraga

Olahraga memang baik untuk memelihara kesehatan dan fungsi organ tubuh termasuk organ reproduksi. Tapi, porsi olahraga berlebihan justru bisa mempengaruhi siklus menstruasi dan menghambat terjadinya ovulasi. Konsultasikan pada dokter mengenai porsi olahraga yang ideal bagi Anda.