Moms dan Dads sedang menjalani program kehamilan? Agar segalanya berjalan lancar dan sesuai harapan, kenali beberapa faktor risiko yang bisa menimbulkan masalah kesuburan pada wanita sehingga bisa menghambat keinginan untuk segera menimang sang buah hati. 

Usia di atas 35 tahun

Kualitas kesuburan wanita akan mengalami penurunan setelah melampaui usia 35 tahun dan akan merosot drastis setelah menginjak usia 37 tahun, Moms. Pada usia tersebut, tubuh akan menghasilkan sel telur dalam jumlah lebih sedikit dengan kualitas yang ikut menyusut. 

Itu sebabnya, Moms yang sudah berumur di atas 35 tahun perlu menemui dokter kandungan untuk mendiskusikan rencana memiliki keturunan. Selain memeriksa kondisi tubuh, dokter juga kemungkinan akan meresepkan suplemen yang berguna meningkatkan kesuburan dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Kebiasaan merokok

Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan merokok bisa memengaruhi kualitas sel telur yang dihasilkan indung telur. Kualitas sel telur yang tidak optimal bisa menurunkan peluang terjadinya pembuahan dan meningkatkan risiko terjadinya keguguran setelah janin berkembang. 

Selain itu, nikotin yang masuk ke dalam tubuh melalui asap rokok juga bisa meningkatkan risiko terjadinya sumbatan pada saluran tuba falopii sehingga menghalangi perjalanan sel telur menuju rahim. Risiko ini juga berlaku bagi para perokok pasif ya Moms.

Berat badan di bawah rata-rata (terlalu kurus)

Berat badan yang jauh di bawah normal merupakan faktor risiko yang dapat memengaruhi kesuburan wanita. Moms yang memiliki nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) < 18,5 masuk ke dalam kategori terlalu kurus sehingga berisiko mengalami masalah hormonal yang dapat memengaruhi siklus ovulasi. Gangguan pada siklus ovulasi bisa mengakibatkan produksi sel telur terganggu sehingga menurunkan kualitas kesuburan wanita. 

Berat badan berlebihan (obesitas)

Di sisi lain, memiliki nilai IMT > 30 menandakan Moms masuk ke dalam kategori obesitas yang juga bisa memicu masalah hormonal dan siklus ovulasi. Bukan itu saja, kondisi obesitas juga bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan kehamilan seperti diabetes gestasional, preeklamsia, serta keguguran. Sebelum memulai program kehamilan, ada baiknya Moms melakukan olahraga rutin dan menerapkan pola makan sehat untuk membantu mendapatkan berat badan ideal.

Penyakit kronis

Beberapa jenis penyakit kronis seperti asma, hipertensi, diabetes, dan lupus ataupun penyakit autoimun lainnya bisa menurunkan peluang wanita untuk mengandung dan mempertahankan kehamilan. Selain karena sifat penyakit yang bisa menimbulkan gangguan pada siklus ovulasi, jenis pengobatan yang dijalani juga bisa memicu terjadinya masalah kesuburan dan kehamilan. 

Penyakit menular seksual

Sebelum memulai program kehamilan, apakah Moms pernah menderita penyakit menular seksual seperti infeksi klamidia atau gonore? Jika ya, maka sebaiknya Moms berkonsultasi secara intensif pada dokter mengenai hal tersebut. Pasalnya, infeksi penyakit menular seksual bisa menimbulkan kerusakan pada saluran tuba falopii sehingga dapat menghambat perjalanan sel telur menuju rahim.

Jenis pekerjaan

Jenis pekerjaan yang menuntut pencapaian target tinggi bisa meningkatkan level stres pada diri seseorang. Padahal, stres berkepanjangan berisiko memicu terjadinya masalah ovulasi akibat peningkatan produksi hormon kortisol di dalam tubuh. Moms yang memiliki tipe pekerjaan seperti ini mesti memiliki kemampuan mengelola stres dengan baik agar tubuh terhindar dari berbagai dampak negatif.

Bukan itu saja, jenis pekerjaan yang mewajibkan Moms sering terjaga di malam hari ataupun pekerjaan yang berurusan dengan radioaktif dan zat-zat yang bersifat polutan juga bisa meningkatkan risiko munculnya masalah kesuburan. Konsultasikan hal ini dengan dokter agar Moms mampu mengantisipasi masalah yang bisa muncul di kemudian hari.

Moms mengalami satu atau beberapa kondisi di atas? Jangan dulu berkecil hati, karena semakin cepat masalah terdeteksi dan dikonsultasikan dengan dokter, makin cepat pula Moms bisa melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasinya. Jangan lupa, Moms dan Dads juga mesti mulai menerapkan gaya hidup sehat dan pola makan seimbang sejak sekarang untuk meningkatkan peluang terjadinya kehamilan. Semoga program kehamilannya sukses ya Moms!

^IK