Seiring bertambahnya usia, terjadinya kehamilan bisa menjadi sedikit lebih sulit pada wanita. Mungkin Moms pun mengalaminya. 

Penyebab  pertama, menurut Thomas A. Molinaro, MD, MSCE, FACOG, ahli endokrinologi reproduksi di Reproductive Medicine Associates of New Jersey (RMANJ) adalah masalah biologis. Memang ada yang ditakdirkan memiliki jumlah telur yang terbatas. 

Faktor kedua itu berkaitan dengan masalah usia. Seiring bertambahnya usia seorang wanita, maka kualitas dan kuantitas telur menurun. Ini berarti bahwa siklus atau periode haid mungkin menjadi kurang teratur. Akibatnya, seorang wanita itu mungkin memiliki beberapa siklus dengan tidak ada sel telur yang dilepaskan atau  juga bisa menjadi bermasalah dengan kualitas telur. Semua itu bisa membuat sulit untuk terjadinya kehamilan atau jika terjadi kehamilan akan berisiko mengalami keguguran.

Menurut dr. Ivander Utama, Sp.OG, dalam bukunya Papa Mama Siap Hamil ( 2019) penurunan jumlah sel telur ini biasanya dimulai pada usia 32 tahun dan terjadi penurunan secara perlahan setelah usia 37 tahun. Pada usia inilah, tingkat kesuburan pada wanita dapat dikatakan mulai menurun. 

Sementara, National Health Service (NHS) menyatakan bahwa usia 35 adalah "usia kunci" mengenai batas kesuburan pada wanita.

Usia 30-an memang membutuhkan perjuangan untuk hamil.  Tapi, masih banyak hal yang bisa Moms dan Dads lakukan untuk meningkatkan kesuburan di usia 30-an, sehingga kehamilan lebih mudah terjadi. Coba simak caranya seperti di bawah ini:

Berhenti minum alkohol

Segala minuman mengandung alkohol itu tidak baik bagi wanita, apalagi bila Moms sedang mencoba hamil. Bukan hanya untuk Moms, alkohol pun memengaruhi kesuburan Dads. Penelitian menunjukkan penggunaan alkohol dalam jangka panjang dapat mempengaruhi motilitas sperma pada pria. 

Fokus untuk mendapatkan berat badan ideal

Dalam sebuah penelitian, wanita dengan indeks masa tubuh atau BMI rendah atau sebaliknya tinggi akan membutuhkan waktu lebih lama mengalami hamil daripada wanita yang BMI-nya dalam kisaran yang normal. Bicaralah dengan spesialis kebidanan dan kandungan  tentang berat badan Moms, dan dampaknya terhadap kesuburan. 

Dan lebih baik jika Moms juga berkonsultasi dengan ahli gizi untuk dapat membantu Moms melakukan diet makanan dengan cara yang sehat dan berkelanjutan. Ini agar Moms tidak mengalami efek yoyo, yakni sudah diet, lalu malah melambung lagi berat badan ini.

Kurangi pemakaian celana dalam

Bujuk Dads untuk memakai underwear model boxer. Celana ala petinju ini bagus untuk kesehatan sperma-nya dibandingkan memakai celana dalam, terlebih bila celana dalam ini ketat.

Beberapa penelitian menemukan bahwa pria yang memakai boxer memiliki konsentrasi sperma dan jumlah sperma total yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak.

Selain itu, ingatkan pula Dads untuk tidak memangku laptopnya. Jika di rumah memliki bathub, katakan kepada Dads jangan  berlama-lama berendam di bak mandi air panas. Karena panas ini dapat mengganggu pembentukan sperma.

Fokus pada Makanan Utuh

Berat badan memang terbukti memengaruhi kesuburan. Namun, belum ada bukti konklusif yang merujuk pada diet atau perubahan pola makan tertentu yang memiliki efek pada kesuburan untuk semua wanita. 

Meski demikian, untuk mencapai berat badan ideal, coba deh Moms selalu konsumsi whole foods diet atau diet makanan utuh. Pada diet makanan utuh ini Moms mengonsumsi makanan dari bahan pangan alami. Moms bisa memakannya secara utuh. Dapat pula dimasak, tapi dengan proses masak sederhana saja, seperti direbus, dipanggang atau dikukus dengan bumbu dari bahan alami. Diet ini terbukti banyak membantu menurunkan berat badan.

Contoh diet makanan utuh, yakni: 

Diet tinggi lemak tak jenuh, biji-bijian, sayuran dan ikan telah dikaitkan dengan hasil kesuburan yang lebih tinggi untuk wanita maupun pria. Sementara itu, dalam studi banding yang sama, peneliti menemukan bahwa diet tinggi gula dan lemak jenuh memiliki hasil kesuburan yang lebih rendah.

Temukan cara untuk menghilangkan stres

Berusaha untuk hamil bisa membuat stres. Padahal, stres juga memengaruhi kesuburan. 

Jadi, cari cara setidaknya membuat level stres rendah. Coba ikuti kegiatan yang membantu menurunkan stres, seperti yoga, hiking atau joging. Lebih seru jika dilakukan bersama suami. Moms juga bisa melakukan kegiatan hobi. Moms bisa ikut kursus yang membuat bahagia, seperti memasak, merajut, menari, dan kegiatan lainnya. 

Moms, jangan terpusat kegiatan ini untuk kesuburan. Lebih baik Moms fokuskan kegiatan itu untuk menurunkan stres saja. Agar Moms tidak terlalu terbebani. 

^IK