Pernahkah Moms merasakan nyeri disertai rasa kram hebat yang di area perut bawah dan panggul Moms? Jika Moms merasakannya, bisa jadi Moms menderita penyakit endometriosis

Di Indonesia memang belum ada data yang pasti tentang angka wanita yang menderita endomterisis. Namun, diperkirakan lebih dari 70 juta perempuan seluruh dunia menderita endometriosis. Penyakit ini di saat kambuh menimbulkan kesakitan yang hebat, dan ternyata juga memengaruhi kemampuan Moms untuk hamil. Ini penjelasannya. 

Apa itu endometriosis?

Moms dikatakan menderita endometriosis jika terdapat  jaringan mirip endometrium (selaput lendir yang melapisi permukaan dinding rahim), namun posisinya ditemukan di luar rongga  rahim. 

Sebelum menstruasi, endometrium akan menebal untuk menjadi tempat menempelnya sel-sel telur yang telah dibuahi. Bila sel telur tidak dibuahi, endometrium akan luruh, kemudian keluar dari tubuh sebagai darah menstruasi  atau haid.

Namun bila Moms menderita endometriosis, maka jaringan serupa endometrium yang tumbuh di luar rahim juga ikut menebal. Tapi, jaringan ini tidak bisa luruh dan keluar dari tubuh. Kondisi inilah yang menyebabkan iritasi atau peradangan, terutama pada area perut bagian bawah dan panggul.

Endometriosis tumbuh di bagian luar rahim Moms, seperti di area ovarium (indung telur), kandung kemih, lapisan perut bagian dalam atau bahkan di usus.   

Berdampak bagi kesehatan wanita

Endometriosis ini ada yang menimbulkan nyeri, namun ada pula yang tidak. Pada awalnya jaringan abnormal ini mungkin tidak terasa. Namun, bila semakin berkembang, maka menimbulkan nyeri dan kesakitan bagi perempuan, terutama di masa haid datang. 

Keluhan nyeri pada endometriosis dapat berupa: 

Keluhan nyeri, baik dismenorea maupun nyeri pelvis dapat menetap atau hilang timbul atau semakin lama semakin hebat. 

Keluhan tersebut akan terasa lebih sakit pada saat Moms yang menderita endometriosis ini beraktivitas, seperti berjalan dan berdiri terlalu lama. Nyeri panggul pun dapat berupa Iritable Bowel Syndrome (IBS) biasanya terasa sesudah makan.

Nyeri pada endometriosis dapat pula terasa berhubungan dengan lokasi endometriosis di dalam tubuh penderitanya. Sebagai contoh, endometriosis yang berada pada kavum Douglasi  (celah antara rahim dengan usus akhir) akan menimbulkan dispareunia (nyeri saat bersanggama), gangguan pada saluran pencernaan dan dapat pula perasaan nyeri terjadi sesudah bersanggama. Sedangkan, endometriosis yang berada pada dinding luar kandung kemih dapat menimbulkan perasaan nyeri atau perasaan panas pada waktu buang air kecil

Selain, menimbulkan rasa nyeri dan kesakitan, endometriosis juga akan memengaruhi kesuburan Moms untuk hamil. Endometriosis sangat erat kaitannya dengan infertilitas. Diperkirakan 20% sampai 40% perempuan infertil menderita endometriosis. 

Endometriosis yang terus berlangsung bertahun-tahun tanpa penanganan juga dapat berubah menjadi tumor yang ganas atau kanker. 

Bagaimana mengetahui menderita endometriosis?

Posisi terjadi endometriosis ini tersembunyi di dalam tubuh wanita. Keberadaan endometriosis ini dipastikan dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG) abdomen atau USG transvaginal. 

Sayangnya, dalam banyak kasus, USG tersebut baru dilakukan jika seorang wanita  mulai mengeluhkan dirinya, seperti  nyeri haid menjadi begitu hebat, kesakitan saat hubungan intim menjadi sangat mengganggu atau makin tak tertahankan. Dan, paling sering terjadi endometriosis ini baru diketahui ketika seorang wanita mengeluhkan karena  mengalami kesulitan untuk hamil. 

Jadi, bila Moms mengalami di bawah ini, sebaiknya Moms segera memeriksakan diri ke dokter kebidanan dan kandungan: 

Bila Moms menderita endometrisis, jangan bersedih dulu. Endometriosis bukan penyakit menular, tidak dapat ditularkan kepada orang lain, tidak pula bisa ditularkan pada saat berhubungan intim. Dan, banyak jalan pula agar Moms bisa terbebas dari penyakit ini. 

^IK