Satu jenjang setelah melepas masa lajang atau menikah adalah keinginan untuk memiliki keturunan untuk melanjutkan generasi. Namun sayangnya tidak semua pasangan langsung dikaruniai buah hati, banyak pasangan yang harus melakukan program kehamilan, menjalani puluhan tes kesehatan, merasakan tusukan jarum suntik, minum obat penyubur/penyeimbang hormon setiap hari, bahkan sampai mengikuti program bayi tabung agar mendapat keturunan. 

Hamil bukanlah perlombaan yang siapa cepat dia yang menang. Hamil itu karunia dari sang ilahi, karena hanya Dia yang memberi rezeki buah hati. Meski sudah melakukan berbagai cara, hasil test pack selalu saja negatif. Yang membuat makin sedih, komentar orang semakin beragam. Mulai dari yang sekadar tanya sampai lebih kepada menuduh. 

Ini benar benar saya rasakan di awal pernikahan. Ketika itu kami tidak langsung diberi keturunan, berbagai komentar muncul, mulai dari tetangga, mertua, teman sekolah bahkan pedagang sayur pun menanyakan. Berikut beberapa pertanyaan yang menghampiri saya pribadi dan cara mengatasinya ala saya tentunya:

Udah isi belum? 

Pertanyaan umum yang sering orang tanyakan pada pasangan yang baru menikah, saya tanggapi dengan candaan udah nih baru aja diisi nasi uduk, bakwan dkk.

Belum isi, KB ya? 

Mendengarnya bikin mak jleb. Wow KB baru nikah? Justru saya menginginkan cepat diberi keturunan. Saya jawab santai, enggak kok bu, saya enggak KB takut kulitnya jelek, badan jadi rusak. Seketika ibu- ibu yang nanya langsung diam .

Dibandingkan 

Si B udah hamil padahal baru nikah bulan lalu, duluan kamu kan nikahnya? Dengan santai saya jawab, ya bu, saya dikasih waktu buat pacaran sama suami, kan saya mah langsung nikah tanpa pacaran he..he..he... (pecah ketawa)

Mertua telepon / video call yang berakhir nanya udah hamil belum?

Ibu mertua dulu waktu baru nikah bisa menelepon saya beberapa kali seminggu dengan durasi cukup lama, alih-alih menanyakan kabar, yang berujung bertanya, sudah hamil belum? Awal-awal sih, masih nyantai menjawab sambil minta didoakan,  setelah sekian bulan dapat pertanyaan yang sama, bikin mood turun. Makanya, setiap ibu mertua telpon, saya menghindar, entah ke kamar mandi bilang mau poop, atau saya sibuk dengan urusan dapur hi...hi..hi…

Masih banyak lagi pertanyaan seputar udah hamil belum. Pertanyaan itu sih yang mengiang di telinga selama 7 bulan sampai akhirnya hamil. 

Kadang orang yang bertanya enggak tahu seberapa keras kita berjuang untuk hamil, mungkin juga orang yang bertanya cuma basa basi untuk membuka topik obrolan saja yang nyatanya sangat mengusik ketenangan batin. Ada baiknya jangan tanyakan hal sensitif itu, tahan untuk bertanya lebih baik, karena tidak semua orang mood selalu happy

Ada lho, yang saking takutnya ditanya kapan hamil? udah hamil belum? Sampai menghindari acara keluarga, perkumpulan, ke undangan, dan jadi menyendiri, membatasi diri dari kegiatan sosial. 

Buat Moms yang sedang berjuang di garis dua, tetap semangat yakinkan diri bahwa yang maha kuasa akan memberi di waktu yang tepat.