Begitu bayi lahir, banyak Dads berpikir tidak dapat banyak membantu istrinya dalam pengasuhan.  Para Dads ini mengira yang diinginkan bayi hanyalah ibu dan payudaranya (ASI-nya). Para Dads ini, apalagi yang baru pertama memiliki anak, pun merasa kewalahan, sekaligus tampak agak takut atau cemas bila diserahkan memegang si Kecil yang baru lahir. Ini karena Dads tidak tahu cara seperti apa yang perlu  dilakukan atau diinginkan Moms untuk ia lakukan. 

Perlu disadari dulu bahwa Dads bukan pembaca pikiran Moms. Seperti Moms yang mungkin bingung dan cemas menjadi ibu baru, begitu pula Dads rasakan. Jadi, cara terbaik adalah Moms membagi apa yang rasakan dan inginkan untuk Dads lakukan. 

Sebagai panduan Moms, coba cek pengalaman beberapa Moms di bawah ini untuk bantuan yang diperlukan dari para suaminya sewaktu si Kecil baru lahir:

Mengatakan bahwa Moms sudah melakukan segala hal dengan baik

Jujur saja, sebagai ibu kita sering meragukan diri sendiri, apakah kita sudah melakukan segala hal dengan benar, termasuk soal pengasuhan. Nah, ungkapkan kepada suami bahwa jangan merasa sungkan untuk memuji Moms atau merasa bangga atas hal-hal yang telah lakukan. Misalnya, sewaktu Moms melahirkan si Kecil atau berhasil membuat si Kecil merasa nyaman di pelukan Moms. 

Mengatakan Dads mencintai Moms

Problem klasik seorang wanita setelah menjadi ibu adalah merasa ‘cemburu’ kepada anak. Ini karena sepertinya Dads lebih memerhatikan anak ketimbang Moms. Moms merasa cinta Dads beralih sepenuhnya kepada si Kecil. Jadi, doronglah Dads untuk tetap memerhatikan dan menngungkapkan rasa cintanya kepada Moms. Ini bagaikan vitamin yang membuat Moms lebih bersemangat menghadapi kepenatan mengasuh bayi. 

Memastikan Moms makan dengan baik

Bersyukur memang jika Dads menghadirkan  bala bantuan bagi Moms begitu si Kecil lahir. Misalnya, mendatangkan Ibu Moms ke rumah atau memberikan baby sitter untuk membantu Moms mengurus si Kecil. Tapi, ini bukan berarti Dads hanya duduk manis dalam mengasuh dan merawat anak. Moms pasti tetap menginginkan Dads memberikan perhatian nyata bukan?

Nah, Dads bisa melakukannya dengan memastikan pasokan Moms ini mencukupi agar produksi susu untuk si Kecil terjaga, dan membantu mengalirkan energi bagi Moms dalam menghadapi hari-hari baru sebagai ibu. Berikut beberapa cara yang bisa Dads lakukan: 

Dads super sibuk? Tapi masa iya tidak sempat menelepon atau chat Moms untuk mengucapkan selamat makan …

Memberikan waktu bagi Moms merawat dan membersihkan diri

Bukan berarti Dads harus merelakan ditinggal Moms selama beberapa jam untuk meni. Setidaknya, berikan waktu yang cukup bagi Moms untuk mandi, membersihkan dan menyegarkan diri. Biarkan Moms menikmati waktu ini tanpa teriakan: “Gak bisa cepat ya.. ini anak menangis!”

Cara lain, sarankan Dads untuk mengajak bayi jalan-jalan sewaktu Moms mandi. Dengan cara ini, si Kecil dan ayahnya bisa menghirup udara segar. Dan, Moms pun tidak terganggu sewaktu bayi menangis. Bekali Dads sebotol susu untuk jaga-jaga bila si Kecil haus atau lapar.

Dengarkan curhat Moms

Dads mohon bersabar jika Moms  terus berbicara tentang kelahiran si Kecil dan pengasuhan si Kecil. Dengarkan saja selayaknya pendengar yang baik. Tahanlah keinginan untuk mengatakan: “Minggu lalu kamu sudah cerita itu, lho…” atau yang lebih parah mengkritisi cara Moms mengasuh si Kecil. 

Jelaskan pada Dads bahwa di masa awal kelahiran ini beragam hormon mengacaukan Moms. Ini bisa membuat Moms menjadi lebih emosional, lebih sensitif. Apalagi Moms belum pulih dari efek setelah melahirkan, lelah dan kekurangan tidur. Dads, cukup menyediakan bahunya ketika Moms menangis dan berikan pelukan. Atau berikan pijatan lembut yang menenangkan.  Itu cukup untuk meredakan amukan hormon dan segala kekacauan yang Moms alami sebagai ibu baru. 

Jangan marah bila rumah lebih berantakan dari biasanya

Pengasuhan si Kecil jelas menyita perhatian Moms ketimbang membereskan baju yang sudah dicuci atau merapika barang yang menumpuk. Dads pahami ini, dan bergeraklah. Setidaknya, bila ada sampah tisu, plastik apa pun tergeletak, segera pungut dan masukkan ke tempat sampah. 

Piring atau gelas menumpuk? Segera letakkan di bak cuci piring. Segera cuci jelas lebih membantu lagi. Coba bantu Moms juga melipat dan merapikan baju-baju dan popok si Kecil. Jika merasa tak mahir melakukannya, Dads bisa belajar mengorganisasikan dengan arahan dari Moms. Atau, Dads bisa mengingatkan asisten rumah tangga atau baby sitter untuk merapikan barang yang terkait dengan si Kecil ini. 

Bersabar untuk aktivitas intim

Moms jelaskan bahwa tubuh Moms butuh waktu untuk bercinta. Bukan hanya karena tubuh Moms sedang dalam masa penyembuhan setelah melahirkan. Mood Moms untuk bercinta pun bisa jadi menurun akibat lelah dan stres menghadapi fase baru sebagai ibu baru. Yakinkan keintiman itu akan segera kembali.  Hanya butuh waktu saja.

Moms tentang pengalaman tersebut jangan lupa dibagikan kepada Dads. Sehingga saat waktu si Kecil lahir ke dunia, Dads sudah paham melakukan harus melakukan apa untuk  membantu Moms merasa tidak sendirian dalam menghadapi bayi baru. 

^IK