Kebanyakan Moms berkeinginan melakukan segala hal terkait urusan rumah tangga dan keluarga di tangannya sendiri. Mulai dari merawat anak, mengantatkan ke sekolah, membereskan dan membersihkan rumah, memasak dan sederet lainnya tanggung jawab keluarga. 

Tapi, sadarkah Moms bahwa melakukan semuanya urusan keluarga dan rumah tangga itu tidak mudah? Seberapa keras dan rajin Moms berusaha kelak akan membuat Moms merasa kelelahan, secara fisik maupun mental. Lebih gawat jika Moms merasa sebagai pihak yang ‘dikorbankan’.

Karena itu Moms perlu berbagi tanggung tugas rumah tangga dan keluarga ini bersama Dads. Lakukan ini sekali pun ada asisten rumah tangga yang membantu. Moms dan Dads adalah pihak utama yang bertanggung jawab. Meski harus diakui bahwa memang tidak mudah mengajak suami untuk berpartisipasi aktif dalam urusan rumah tangga dan keluarga. Terlebih dia dibesarkan dalam lingkungan yang ‘laki’ menjadi superior. 

Hal ini bukan berarti tak ada jalan bagi Moms mengajak Dads berbagi peran aktif dalam urusan rumah tangga dan keluarga. Moms bisa kok pelan-pelan mengajak Dads mau menjalankan perannya untuk membantu Moms mengurus segala terkait rumah tangga dan keluarga. Coba Moms simak langkah-langkahnya di bawah ini. 

Bicarakan berdua dengan tenang

Jangan menunggu sampai Moms berada pada titik frustrasi dan merasa terlalu banyak ‘berkoban’ untuk keluarga.  Sebelum itu terjadi, Moms lakukan ajak Dads berbicara soal pembagian tanggung jawab ini. Jadwalkan waktunya. Jangan Moms langsung menyerocos ajak bicara. Bisa jadi Dads yang sedang kelelahan dengan tugas kantor akhirnya jadi kesal. Carilah waktu yang santai bagi Moms dan Dads.

Sebelum percakapan pembagian tugas, sebaiknya  brainstorming dulu tentang harapan dan keinginan masing-masing soal urusan rumah tangga dan keluarga ini. Ingat Moms bahwa harapan kebanyakan orang tentang tanggung jawab rumah tangga dan kehidupan keluarga itu terbentuk dari yang dia lihat dan alami dari kecil hingga tumbuh dewasa. Dengarkan cerita dan sudut pandang Dads.

Inventarisasi setiap tanggung jawab yang perlu dipertanggungjawabkan.

Bingung tentang tugas apa saja terkait rumah tangga dan keluarga sehingga perlu berbagi tanggung jawab? No worry! Berikut contohnya: 

Tugas lain yang perlu dipertimbangkan untuk dibagi:

Tugas terkait anak yang perlu dipertimbangkan untuk dibagi:

Sebagai catatan, Moms dan Dads buat daftar tugas itu dsesuaikan dengan kondisi dan gaya hidup keluarga Moms sendiri ya,,,,

Putuskan cara membagi tanggung jawab.

Duduk dan bicarakan setiap tanggung jawab. Jangan melihat keluarga lain ya Moms.. sesuaikan dengan gaya hidup dan kesibukan keluarga Moms sendiri. Dan, fleksibel lah. Lakukan review pembagian tanggung jawab ini sekali atau dua kali dalam setahun.  Jadi, jika kantor suami jauh dan ia harus berangkat pagi-pagi, tentu tidak realistis jika Moms memaksakan Dads harus bertanggung jawab mengurus tanaman di pagi hari saat weekdays

Oh ya, jika memungkinkan, libatkan si Kecil untuk mulai rutin bertanggung jawab atas urusan rumah tangga. Misalnya untuk anak balita atau pra sekolah dasar bisa membawa piring dan gelas yang habis ia pakai itu ke bak cuci piring setiap kali habis makan.

Pastikan pembagian itu bekerja untuk kedua belah pihak.

Untuk itu perhatikan kebiasaan dan hobi masing-masing. Oleh karena itu, masuk akal baginya untuk memasak jika memungkinkan dan bagi saya hanya melakukannya saat dibutuhkan. Dan karena saya tidak suka memasak, saya melakukan tugas lain — seperti mencuci piring dan membersihkan dapur. Ini  untuk menyeimbangkan tanggung jawab masing-masing. 

Pekerjakan asisten rumah tangga (ART)

Jika memang ada anggarannya, boleh, lho, pekerjakan asisten rumah tangga. Ini bisa memberikan waktu lebih banyak bagi Moms atau Dads untuk hal-hal yang lain. Jika gaji untuk per bulan cukup memberatkan, Moms pekerjakan saja ART untuk membantu pekerjaan tertentu, misalnya hanya untuk mencuci dan gosok, mengurus kebun atau merawat hewan. Tapi, tetap harus ada pihak yang bertanggung jawab untuk mengawasi pekerjaan yang didelegasikan kepada ART ini. 

Catat tugas dan siapa yang bertanggung jawab

Saat merencanakan pembagian tanggung jawab urusan rumah tangga dan keluarga itu Moms harus menuliskan siapa yang akan mengurus dan tanggung jawabnya terhadap apa. Ini bukan hitung-hitungan tanggung jawab. Namun untuk menjaga agar jangan salah satu pihak merasa dikorbankan.

Sering menilai kembali tanggung jawab dan membuat perubahan sesuai kebutuhan.

Buat penilaian berkala untuk menguji pembagian tangggung jawab dan memastikan tanggung jawab dibagi secara adil. Pengawasan secara berkala akan akan memperkuat kemitraan Moms bersama Dads  dalam mengarungi rumah tangga. 

Moms jangan melakukan apa pun sedirian. Moms bukanlah superhero yang bisa melakukan apapun secara tepat dan cepat. 

^IK