Moms ingin sekali beli tas branded. Bukan ikut-ikutan, tapi rasanya menyenangkan punya tas dari brand favorit Moms. Apalagi bahan dan modelnya itu Moms suka. Dihitung-hitung pun pembelian tas ini tidak mengganggu rencana keuangan keluarga. Masalahnya, bagaimana membicarakannya dengan Dads? Dads belum tentu setuju. 

Apakah diam-diam saja membelinya? Ataukah  tetap terbuka membicarakan keinginan membeli barang mahal ini? 

Beli, lalu izin belakangan?

Ini yang sering dilakukan banyak pasangan. “Kalau minta persetjuan dulu, biasanya enggak akan keluar. Ada saja alasan menolak. Mending beli dulu. Kalau ketahuan, baru kasih alasan. Marah sih suami. Tapi, paling tidak lama, hehehe,”  ujar Moms Novita.

Moms membicarakan dulu membeli barang yang harganya lumayan mahal itu memang ada risiko penolakan dari Dads. Ada pula Moms yang merasa jika ngomong dulu dengan Dads, dia jadi kemungkinan batal membeli. Itu karena bujukan Dads untuk Moms menunda membeli atau Dads membuat Moms jadi merasa pembelian ini merupakan ego Moms. Tidak mementingkan keuangan keluarga.

Semua itu risiko Moms. Tapi, sebaiknya membeli barang dengan harga mahal itu dibicarakan dengan suami. Tidak mengatakan apa pun dapat membuat Moms tidak akan mendapatkan apa-apa. Maksudnya, cara ini dapat membuat Moms harus main petak umpet untuk menyembunyikan barang. Moms tidak bisa memamerkan dengan bebas, dan cemas sewaktu-wakti bisa ketahuan. Dan, bila Dads akhirnya mengetahui, ia kemungkinan besar akan marah dan kesal, karena Moms seolah-olah tidak memedulikan pendapatnya.

Kemarahan suami itu mungkin tidak lama. Dan, ia memaafkan Moms. Tapi, ingat, lho, memaafkan belum tentu melupakan. Ke depannya, Dads jadi meragukan Moms sebagai pengelola keuangan keluarga (jika Moms pakai pembelian mahal itu pakai uang keluarga). Atau, ia melakukan aksi balas dendam. Dengan diam-diam juga membeli barang mahal, tanpa membicarakan dulu kepada Moms. Pahit kan…

Pertanyakan dulu keinginan 

Kesimpulannya Moms harus membicarakan dulu kepada Dads soal pembelian barang mahal ini. Ungkapkan yang Moms inginkan, tetapi tetap fleksibel terhadap bujukan atau saran atau penolakan Dads. Nah, agar keinginan Moms bisa tercapai, menurut Paul Edelman, pelatih keuangan dan pemilik Edelman & Associates, Moms coba tetapkan dan kuatkan diri  sendiri dulu untuk pembelian ini:

Cara membicarakannya

Kalimat pertama dapat menjadi penentu. Hindari kalimat yang bersifat fyi (for your information), yakni kalimat yang sifatnya hanya memberitahu saja. Tidak membuka ruang bagi Dads untuk menanggapinya. Daripada mengatakan: “Pa, saya mau membeli mobil baru”, coba katakan: “Pa, saya punya sesuatu untuk dibicarakan. Saya ingin membeli mobil X, karena mobil ini automatic, ini memudahkan saya dalam menyetir, dan modelnya bagus. Bagaimana caranya agar ini berhasil?”

Jadi, perlu ada kalimat yang meminta pendapat suami itu penting Moms yang disertai pula alasan yang Moms menginginkan atau memerlukan barang itu. Dads perlu tahu bahwa barang itu membuat Moms lebih bahagia. Tapi hati-hati jangan sampai kepanjangan ngomongnya Moms, karena malah dapat berubah menjadi semacam penekanan.  Akhirnya itu memicu sikap reaktif Dads untuk melawan keinginan Moms, 

Jadikan diskusi menjadi diskusi. Dalam diskusi apa pun, kebanyakan orang ingin didengar. Dengarkan tanggapan Dads atas keinginan Moms ini. Mungkin ia akan mengatakan untuk menundanya atau memberikan solusi yang lain. 

Untuk menanggapinya, Moms bisa ungkapkan pertimbangan disertai perhitungan Moms untuk pembelian barang mahal ini. Cara ini bisa membuat Dads memiliki bayangan bahwa pembelian ini tidak mengganggu keuangan keluarga, dan Moms memang sudah mempertimbangkannya masak-masak.

Percakapan ini juga dapat menghilangkan perasaan bahwa menginginkan sesuatu yang bukan tentang anak-anak atau masa depan keluarga adalah egois. Kekhawatiran itu membuat Moms bertindak impulsif, atau membuat akhirnya menyimpan segalanya untuk diri sendiri tapi dengan rasa getun, kecewa dan menyesal.

Sesekali memanjakan diri sendiri itu wajar, lho, Moms. Sepanjang tidak merusak ekonomi keluarga, Moms membeli sesuatu yang mahal itu bukan hal yang egois. Apalagi Moms sudah bekerja keras untuk menyisihkan uang untuk membelinya. Nikmati saja.

^IK