Para ahli setuju bahwa menatap layer gadget terlalu lama, baik itu untuk bekerja atau hiburan, dapat memicu stres pada mata. Mata merasa tegang dan lelah adalah tandanya, Moms. Namun, tahukah Moms bahwa cahaya biru yang dipancarkan gadget juga dapat membahayakan kulit?

Cahaya biru, seperti yang dikutip dari  hellosehat, merupakan sinar tampak yang panjang gelombangnya pendek, dan termasuk high-energy visible light (HEV light). Sumber alami dan terbesar sinar ini adalah matahari. Layar digital, seperti layar televisi, laptop, dan smartphone juga memancarkan cahaya untuk meningkatkan keterangan dan kejelasan layar.

Menurut penelitian, rata-rata pengguna aktif internet menghabiskan 50 persen hidup untuk menatap layar. Terutama saat pandemi, di mana segala aktivitas dilakukan secara daring menggunakan gadget, Moms. Maka, penting untuk memahami efek cahaya biru pada kulit.

Baca Juga : Tips Cegah Kulit Kering Akibat Sering Cuci Tangan

Dapat menembus kulit

Para ahli kulit menunjukkan adanya kaitan antara paparan HEV light, salah satunya cahaya biru, pada melasma, yaitu kondisi kulit di mana kulit dirangsang untuk menghasilkan pigmen lebih banyak. Studi menunjukkan bahwa cahaya biru dapat menembus kulit, menimbulkan radikal bebas, serta menyebabkan peradangan dan menghancurkan kolagen dan elastin yang sehat. Terlalu lama terpapar cahaya biru juga dapat menggelapkan hiperpigmentasi, terutama pada warna kulit yang lebih gelap. 

Menurut dokter kulit di Beverly Hills, Ava Shamban, efek paparan cahaya biru pada kulit tidak langsung terlihat. Sama halnya dengan paparan UV sinar matahari, dampaknya pada kulit bersifat kumulatif. Akibat mengganggu siklus tidur, cahaya biru juga dapat mengganggu ritme sirkadian sel kulit. 

Selama tidur, kulit akan melakukan regenerasi secara alami untuk memperbaiki sel-sel kulit. Jika waktu tidur terganggu, siklus regenerasi kulit juga kacau.

Baca Juga : Merawat Kulit Wajah Saat Hamil

Salah satu studi mengenai efek cahaya biru pada kulit yang diterbitkan dalam Journal of Investigative Dermatology pada 2010, ekspos cahaya biru yang berlebihan pada kulit dapat memperbanyak pigmen,  membuat kulit kemerahan, hingga bengkak, bahkan dibandingkan terkena sinar UVA dengan kadar yang sama.

Cahaya biru juga berkontribusi terhadap penuaan dini, seperti munculnya keriput dan kekenduran kulit. Selain itu, flek hitam bekas jerawat juga semakin parah.

Gunakan sunscreen 

Efek cahaya biru dari gadget memang mengkhawatirkan, namun sebagai bagian dari rutinitas dan kebutuhan, penggunaan gadget kadang tak bisa dihindari. Namun, Moms dapat mencegah dampak tersebut dengan cara berikut:

Menggunakan sunscreen yang tepat

Marchbein, dermatologis di New York University School of Medicine, merekomendasikan sunscreen yang mengandung Iron Oxide dan antioksidan. Selain itu, pilihlah sunscreen yang juga mengandung Zinc Oxide. Bahan ini membantu melindungi kulit dari cahaya biru, juga dari sinar UV tentunya.

Mengonsumsi teh hijau

Melengkapi perawatan kulit dengan mengonsumsi teh hijau juga dapat membantu. Kandungan antioksidannya dapat melawan kerusakan kulit oleh radikal bebas akibat sinar UV dan HEV light. 

Menurunkan level brightness layar

Moms juga dapat menurunkan tingkat brightness layar hingga 50 persen. Menggunakan pengaturan “night shift” yang lebih gelap juga membantu. Namun jangan terlalu redup karena dapat membuat mata Moms tegang. Perhatikan pula jarak Moms dengan perangkat.