Ada dua jenis orang di dunia ini, orang yang tidak bisa melewatkan sarapan, dan kebalikannya, tidak bisa sarapan. Kebiasaan sarapan pun berbeda-beda, ada yang harus makan nasi baru kenyang, ada yang cukup dengan minum segelas susu. Kalau Moms bagaimana, nih?

Baca Juga: Pentingnya Sarapan Bagi Anak

Menurut para ahli dan penelitian, kebiasaan sarapan, apakah itu dilewatkan atau tidak, juga pilihan menunya berat atau tidak, sebenarnya berdampak cukup signifikan terhadap kesehatan secara keseluruhan. Kebiasaan sarapan yang salah, termasuk pilihan makanannya, dapat mengganggu kesehatan. Bahkan, pada efek yang paling buruk, dapat berakibat fatal dan mempersingkat hidup dengan meningkatkan risiko penyakit kronis.

Simak beberapa kebiasaan sarapan yang dianggap sepele berikut,  namun bisa berakibat fatal bagi kesehatan, serta cara untuk membiasakan diri sarapan sehat. 

Melewatkan sarapan bisa berdampak pada metabolisme tubuh dan kesehatan jantung

Sebuah penelitian pada Februari 2020 yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menemukan bahwa partisipan yang sarapan berat (dibandingkan dengan yang makan malam berat) membakar kalori hampir dua kali lebih banyak sepanjang hari. Orang yang terbiasa sarapan juga memiliki kadar gula darah dan insulin yang lebih rendah. 

Semua efek ini dikaitkan dengan obesitas, yang menurut penelitian NIH dapat mempersingkat harapan hidup hingga 14 tahun.

Tak hanya itu, sebuah studi pada April 2019 yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology menemukan bahwa orang yang melewatkan sarapan memiliki risiko kematian akibat kardiovaskular 87% lebih tinggi dibandingkan orang yang sarapan karena dapat berisiko meningkatkan kolesterol dan tekanan darah tinggi. 

Baca Juga: Lakukan Kebiasaan Ini Agar Jantung Sehat

Sarapan daging olahan

Daging olahan memang sangat menggoda. Tambahkan pada sandwich atau nasi membuat menu ini jadi salah satu sarapan yang lezat. Namun sebuah penelitian pada Februari 2020 yang diterbitkan dalam International Journal of Epidemiology menemukan bahwa makan satu potong (25 gram) daging olahan meningkatkan risiko kanker kolorektal sebesar 20%. Menurut American Cancer Society, 37% pasien dengan kanker kolorektal memiliki harapan hidup 5 tahun yang lebih rendah daripada mereka yang tidak menderita kanker.

Jus bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2

Segelas jus buah segar kadang menjadi pilihan sebagian Moms untuk sarapan. Namun sebuah studi pada September 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care menemukan bahwa asupan jus buah ½ cangkir atau lebih per hari meningkatkan risiko diabetes, salah satu penyebab kematian di dunia. Apalagi jus buah kemasan. Maka para peneliti menganjurkan Moms untuk mengganti jus dengan potongan buah asli, yang mengandung lebih banyak serat daripada jus.

Baca Juga: Manfaat Sarapan Tinggi Protein, Bisa Kendalikan Nafsu Makan

Kopi terlalu pagi bisa memengaruhi kadar gula darah

Secangkir kopi di pagi hari sering menemani sarapan agar menjalani hari dengan lebih semangat. Namun sebuah studi oleh University of Bath pada Oktober 2020 menemukan bahwa meminum kopi hitam di pagi hari dapat berdampak negatif pada kontrol glukosa (gula) darah, hingga meningkatkan faktor risiko diabetes dan penyakit jantung. Selain itu, minum kopi hitam juga meningkatkan respons glukosa darah sekitar 50%.