Tiap 29 September, dunia memperingati Hari Jantung Sedunia untuk meningkatkan kesadaran terhadap penyakit jantung, cara mencegahnya, dan dampaknya secara global. Di Indonesia, sebanyak 26,4 persen kematian disebabkan oleh penyakit ini.

Penyakit jantung disebabkan oleh beberapa faktor, Moms, yaitu polusi udara, makanan tinggi lemak, kebiasaan merokok, termasuk dampaknya pada perokok pasif. Kebiasaan kurang olahraga dan bergerak di tempat terbuka juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Selain itu, faktor genetik dan geografis juga berpengaruh. 

Menurut, Marc Gillibov, MD, ahli bedah kardiotoraks, adal lima hal yang menjadi kunci untuk membantu menyehatkan jantung secara efisien. 

Mengonsumsi lemak baik, bukan lemak trans

Tubuh Moms membutuhkan lemak, termasuk lemak jenuh, asam lemak tak jenuh ganda, dan lemak tak jenuh. Lemak trans-lah yang tidak dibutuhkan tubuh, Moms, karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung atau stroke. Lemak trans dapat menyumbat arteri atau pembuluh darah dengan meningkatkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan kadar kolesterol baik. Makanan yang mengandung lemak trans, misalnya kentang dan ayam goreng, biskuit kalengan, kue yang dipanggang, keripik, dan masih banyak lagi. Dengan berhenti mengonsumsi makanan tersebut, aliran darah di tubuh Moms semakin lancar. Tipnya, cek label pada kemasan makanan, lemak trans ditulis sebagai partially hydrogenated oil. Sebaiknya hindari produk tersebut.

Baca Juga : Makanan Ultraproses dan Bahayanya Bagi Kesehatan

Menjaga kebersihan gigi dan mulut

Kesehatan gigi merupakan indikasi kesehatan secara keseluruhan, termasuk jantung, Moms. Seringkali orang yang memiliki penyakit gusi berisiko terkena penyakit jantung. Bakteri di dalam mulut yang menyebabkan penyakit gusi dapat berpindah ke aliran darah dan menyebabkan peningkatan protein C-reaktif, yaitu penanda adanya peradangan pada pembuluh darah. Kondisi ini selanjutnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Pastikan untuk menyikat gigi dan merawat gigi ke dokter secara rutin, Moms.

Tidur yang cukup

Tidur adalah bagian penting untuk menjaga kesehatan jantung. Peneliti percaya bahwa kurang tidur dapat menyebabkan gangguan pada kondisi kesehatan, termasuk tekanan darah dan peradangan. Prioritaskan waktu tidur selama 7 hingga 8 jam tiap malam. Jika Moms menderita sleep apnea (gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan berhenti selama beberapa kali). Segera konsultasikan dengan dokter karena kondisi ini terkait dengan penyakit jantung dan aritmia (tidak normalnya detak jantung).

Baca Juga : Tips Memperbaiki Pola Tidur untuk Kesuburan

Tidak duduk terlalu lama dalam satu waktu

Penelitian menemukan bahwa orang yang terlalu lama duduk mengalami peningkatan kondisi kardiovaskular hingga 147 persen. Selain itu, duduk dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko thrombosis vena dalam atau membekunya darah di vena dalam. Jika pekerjaan Moms membuat Moms duduk sepanjang waktu, usahakan untuk berjalan kaki singkat di sela-sela waktu tersebut. Imbangi pula dengan olahraga rutin.

Menghindari asap rokok 

Terpapar asap rokok dapat meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 25 hingga 30 persen. Risikonya semakin tinggi lagi jika perokok pasif tersebut memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi. Hal ini disebabkan oleh zat kimia dalam asap rokok yang dapat memicu penumpukan plak di arteri. Bersikap tegas saat ada perokok di sekitar yang merokok di tempat umum, bahwa Moms berhak atas udara bersih, setidaknya jauhi mereka. Lindungi pula anak-anak dari asap rokok ya, Moms.