Minyak goreng bekas pakai atau yang biasa kita sebut minyak jelantah kerap kali kita buang begitu saja,  padahal masih bisa diolah kembali atau dimanfaatkan lho Moms. 

Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah, salah satunya dengan mengolah minyak jelantah menjadi sesuatu yang berguna, seperti sabun, biodiesel dan pupuk tanaman. Bagaimana caranya? Yuk disimak, Moms, cara pengolahan minyak jelantah berikut ini. 

Sabun 

Berikut cara mudah membuat sabun dari minyak jelantah. 

- Siapkan bahan-bahannya: 250 gram minyak jelantah, 40 gram soda api dan 150 ml air, serta pewarna makanan. 

- Cara membuatnya: 

Masukkan air ke dalam wadah, kemudian campur dengan soda api perlahan sambil diaduk; Tunggu hingga suhu air dingin kembali. Masukkan minyak jelantah sedikit demi sedikit sambil diaduk, kurang lebih 10-15 menit hingga rata dan mengental seperti adonan kue bolu. Setelah adonan mengental tambahkan pewarna makanan yang diinginkan, bisa dipisah-pisah menjadi beberapa warna. Lalu tuang adonan tersebut ke dalam cetakan yang disukai. 

Sabun dari minyak jelantah bisa digunakan untuk mencuci perkakas, pakaian, dan sabun mandi. Proses pembuatan sabun dari minyak jelantah ini dianjurkan dilakukan di luar ruangan karena adanya bahan tambahan soda api.

Baca Juga : Manfaat Baking Soda untuk Rumah Tangga Julia Psari

Biodiesel 

Minyak jelantah untuk biodiesel ini juga telah dibuktikan oleh beberapa mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Mereka melakukan percobaan minyak jelantah untuk dijadikan sebagai bahan bakar biodiesel. Mereka bisa membuktikan bahwa minyak jelantah ini memiliki kualitas tinggi karena kandungan airnya kurang dari satu persen. Cara pertama yang mereka lakukan yaitu dengan memberikan aliran listrik ke dalam minyak jelantah. Proses ini dilakukan hingga minyak jelantah terbagi menjadi dua lapisan. Lapisan pertama berwarna coklat yaitu lapisan gliserol dan lapisan atas berwarna kuning keruh yaitu lapisan biodiesel.

Pupuk tanaman 

Minyak jelantah merupakan minyak goreng yang telah mengalami beberapa reaksi akibat penggorengan berulang. Reaksi tersebut menghasilkan asam lemak jenuh yang tinggi. Kandungan asam lemak ini harus diolah dulu agar bisa dimanfaatkan oleh tanaman sebagai pupuk. Manfaat minyak jelantah untuk tanaman ini hanya bisa Moms gunakan sebagai pupuk tambahan ya. Bukan pupuk utama. Agar tumbuhan tetap tumbuh dengan optimal Moms harus menambahkan pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos dengan tambahan pupuk anorganik. Seperti urea, SP, dan KCL. Tujuannya tentu untuk menjaga suplai pupuk selama tanaman hidup. 

Selain itu minyak jelantah juga bisa dimanfaatkan sebagai aromaterapi, sabun pewangi lantai dan pakan ternak . 

Jika minyak jelantah tidak diolah kembali dan dibuang begitu saja akan berdampak pada lingkungan. Limbah minyak goreng/jelantah yang dibuang ke perairan dapat menyebabkan rusaknya ekosistem perairan karena meningkatnya kadar Chemical Oxygen Demind (COD) serta Biological Oxygen Demind (BOD) yang disebabkan tertutupnya permukaan air dengan lapisan minyak sehingga sinar matahari tidak dapat masuk ke perairan. Akibatnya biota-biota perairan mengalami kematian yang akhirnya akan mengganggu ekosistem perairan tersebut. 

Jika Moms tidak bisa mengolah sendiri minyak jelantah,  Moms dapat mengumpulkannya lalu menjual ke pengepul minyak jelantah dengan harga  per 5L Rp.90.000.  Saya pernah menjualnya sendiri karena kebetulan punya usaha fried chicken dimana dalam sekali menggoreng harus 5 liter minyak baru,  sedangkan minyak tidak dapat digunakan 3 kali menggoreng karena  bisa buat ayam jadi hitam. 

Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan kita sama-sama bisa mengurangi limbah minyak jelantah.

Baca Juga : Manfaat Minyak Zaitun Pada Bayi, Bisa Redakan Batuk