Dengan berbagai alasan, si Kecil yang beranjak balita menolak untuk tidur. Moms pun jadi bertanya-tanya, apakah si Kecil mengalami gangguan tidur atau ada mahluk halus yang mengganggu?”

Moms tidak perlu terlalu khawatir. Adalah wajar sebenarnya balita mengalami kesulitan untuk tidur. Sebagian kecil mungkin disebabkan gangguan tidur, seperti sleep apnea atau sindrom kaki gelisah. Namun, kebanyakan penyebab lainnya itu lebih dikarenakan masalah umum yang bisa diatasi dengan rutinitas tertentu. 

Apa saja penyebab sulit tidur pada balita yang sering terjadi?

Jelang waktu tidur yang kacau

Rutinitas jelang waktu tidur ini memang ada beberapa hal, Moms. Misalnya si Kecil harus menyikat giginya, mencuci kaki dan wajahnya, malah beberapa orang tua memandikan dulu anaknya. 

Setelah itu, si Kecil harus berganti baju tidur. Dan, bila ia sudah mulai bersekolah atau dititipkan ke tempat penitipan anak atau ke rumah orang tua, Moms pun harus  menyiapkan segala hal yang diperlukan untuk esok hari ini. 

Rasanya semuanya seperti berkejar-kejaran, apalagi di tengah Moms sedang banyak deadline yang malam ini juga harus Moms selesaikan.  

Stres yang Moms rasakan karena terburu-buru harus menyelesaikan semua itu, ternyata bisa menular kepada si Kecil lho, Moms. Energi negatif ini akan mengimbas kepada anak, sehingga ia pun malah jadi sulit untuk tidur.  

Anak sedang mengalami perubahan atau transisi besar

Proses tumbuh kembang juga berlangsung pesat pada masa balita. Balita menghadapi banyak perubahan di luar dalam dirinya. Seperti: 

 

 

Perubahan semacam itu biasanya akan membawa gangguan. Mungkin bukan soal masalah tidur. Balita Moms pun mungkin menjadi lebih rewel dan lengket dari biasanya, mengalami perubahan nafsu makan dan lainnya. 

Tidak merasa lelah

Balita penuh dengan energi, Moms. Jika mereka tidak memiliki penyaluran yang tepat untuk bermain dan membakar energinya, mereka mungkin tidak lelah pada waktu tidur.

Beberapa orang tua yang mengetahui energi besar anaknya masih menyala di malah hari, ada yang mencoba ‘melelahkan’ anaknya dengan membiarkan anaknya berlari-lari ke sana ke mari hingga mulai tampak kelelahan. 

Namun, ada garis tipis antara super berenergi dan lelah. Jika Moms melewatinya, balita kecil Moms bisa jadi justru tidak dapat tertidur, karena terlalu merasa kelelahan.

Tidur siang kebanyakan (?)

Balita mungkin tidak lelah dan sulit tidur malam karena terlalu banyak tidur siang. Bukannya balita tidak boleh tidur siang, Moms. Tidur siang bagus untuk untuk tumbuh kembang balita. Namun, perhitungkan waktu istirahat ini agar tidak terlalu kebanyakan. 

Anak menyukai tidur sendiri

Balita kecil ini mungkin tidak menyukai waktu tidur malam hari,  karena ini berarti ia akan terpisah dari Moms atau pengasuhnya.  Ia  mungkin bertanya-tanya apa yang terjadi setelah ia pergi tidur. Semua ketakutan akan kehilangan itu  dapat membuat ia menolak untuk tidur, Moms. 

Dan, jika Moms berhasil membawanya ke tempat tidur, ia akan  berupaya segala cara agar Moms tidak meninggalkannya.  Ia akan merengek, menangis atau bahkan menjerit agar Moms tidak meninggalkannya. 

Anak mengalami mimpi buruk

Disadari atau tidak, anak memiliki imajinasi yang aktif. Kisah-kisah lucu yang ia ceritakan pada di siang hari dapat berubah menjadi menyeramkan di pikirannya begitu malam hari menjelang

Monster di bawah tempat tidur, mimpi buruk, dan teror malam dapat bekerja mengganggu tidurnya dengan dua cara:  

Jadi, bila balita Moms mengalami kesulitan untuk tidur, buan jauh-jauh pikiran bahwa si Kecil diganggu oleh makhluk halus atau buru-buru membawanya ke dokter. Cobalah cari akar permasalahannya dulu. Berikan empati, lalu pelan-pelan ajak si kecil bicara tentang apa yang dialaminya. 

Baca Juga :Cek! Pola tidur Normal Anak Usia 0 – 12 bulan ke Atas