Rasanya tidak ada satupun Moms yang saya kenal yang tidak pernah mengalami momen pergulatan waktu mandi. Persoalan sejuta Moms tentang perkara mandi si Kecil: susah disuruh mulai, susah disuruh berhenti. Saya pun merasakan hal ini dengan K, anak saya. Tapi, setelah berbagai trial-error, saya menemukan triknya untuk membuat momen mandi menjadi menyenangkan dan tidak perlu menjadi momen adu menang dengan K. Nah, siapa tahu Moms mau mencoba strategi saya, berikut caranya. 

Buat anak terpikat 

Anak-anak masih bicara dengan bahasa enak-tidak enak, bukan perlu-tidak perlu. Jadi jika ingin anak melakukan sesuatu tanpa memaksanya, kita harus membuat dia yakin bahwa hal itu enak untuknya. Moms harus jeli menemukan hal-hal yang bisa membuat si Kecil merasa mandi bukanlah kegiatan yang mengganggu kegiatan yang lebih enak seperti main di luar. Kalau K sendiri, dia sangat senang menuang air, jadi saya menyediakan sebuah gayung khusus untuk dia pakai menuang air dari satu ember ke ember lainnya selama saya memandikannya. Pada hari yang lain saya akan mengajaknya untuk memandikan action figure berbahan plastik miliknya bersama-sama. Cara lain yang pernah saya coba adalah dengan memberikan sebuah spons yang akan digunakannya untuk memindahkan air dengan cara diperas. 

Baca Juga : Cara Melatih Anak Mandiri

Beri pilihan 

Membuat K terpikat bukan hal yang mudah dilakukan. Terkadang meski telah berbusa-busa memasang “iklan” di depannya, K tetap menolak mandi. Nah, jika ini terjadi, saya akan beralih cara dengan memberikan dia pilihan-pilihan. Contoh pilihan yang pernah saya berikan: “K mau mandi sekarang atau nanti jam 5”; “K mau ibu gendong ke kamar mandi atau jalan sendiri?”; “K mau mandi sama ayah atau sama ibu?”; “K mau mandi dulu baru makan, atau makan dulu baru mandi”; dll. Nah, mungkin Moms jadi bertanya-tanya, bagaimana kalau anaknya tidak mau memilih? Jika anak tidak memilih, berarti hak pilih jatuh pada Moms. Moms bisa langsung bilang, “Karena adik tidak memilih, jadi Mom yang pilih, dan Mom pilihnya (pilihan) ya.” Setelah bilang begitu langsung eksekusi pilihan yang Moms sebut tanpa emosi. 

Menurut psikolog anak Toge Aprilianto, dalam bukunya “Saatnya Melatih Anakku Berpikir”, dengan konsisten melakukan ini anak akan belajar jika tidak dia menggunakan hak pilihnya maka orang lain yang akan memilih untuknya, dan itu punya risiko yang lebih tidak enak ketimbang membuat pilihan yang sebenarnya juga hanya terdiri dari opsi tidak enak-tidak enak. Kurang lebih begitu Moms cara membuat momen mandi menjadi menyenangkan dan minim pertengkaran ala saya dan K. Apakah Moms tertarik mencoba? Sumber: “Saatnya melatih anakku berpikir” - Toge Aprilianto

Baca Juga : Cara Mandi yang Tepat Saat Pandemi