Tips Merayu Anak untuk Sunat

Sunat adalah proses pelepasan atau pemotongan kulup atau kulit yang menyelubungi ujung penis. Selain diwajibkan dari sisi syariat agama Islam, dari sisi medis, banyak manfaat dari sunat, yaitu:

Mengurangi infeksi penyakit seksual menular, seperti human papilloma virus (HPV) dan penyakit seksual menular seperti herpes atau sifilis.
Mencegah terjadinya penyakit pada penis seperti nyeri pada kepala atau kulup penis yang disebut fimosis.
Mengurangi risiko infeksi saluran kemih yang dapat merujuk pada masalah ginjal. . -Mengurangi risiko kanker penis.
Mengurangi risiko kanker serviks pada pasangan. Risiko kanker serviks menurun pada wanita yang pasangannya telah menjalani prosedur sirkumsisi.
Kesehatan penis lebih terjaga. Penis yang disunat lebih mudah dibersihkan, sehingga kesehatannya lebih terjamin dibandingkan yang tidak disunat sehingga bisa mencegah terjadinya peradangan, mengingat ujung penis merupakan tempat tumbuhnya bakteri dan jamur.

Kapan sih, idealnya usia anak disunat?

Sebenarnya tidak ada hitungan pasti mengenai usia ideal anak sunat. Jagoan Moms dan Dads sudah bisa disunat sejak usia 7-14 hari. Meski begitu, umumnya masyarakat Indonesia, anak baru akan disunat ketika menginjak usia 5-13 tahun. Nah, masalahnya, pada usia 5-13 tahun, anak sudah paham akan rasa sakit dan bisa memberontak. Jadi perlu treatment khusus untuk merayu anak agar mau sunat.

Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan agar anak mau sunat:

1. Lakukan pendekatan secara personal

Ajak anak ngobrol berdua di waktu-waktu luang. Misalnya, sebelum tidur, saat bermain bersama, atau luangkan waktu untuk keluar rumah berdua. Pendekatan secara personal ini akan membuat jagoan kecil Moms jadi lebih berani dan percaya diri.

2. Jelaskan mengenai pentingnya khitan

Berikan penjelasan secara medis, atau bisa juga spiritual mengenai sunat. Bagi seorang muslim, sunat merupakan kewajiban bagi laki-laki. Selain itu, jangan lupa memberinya pengertian dari segi medis. Karena manfaat sunat dapat membuat tubuh terhindar dari risiko infeksi akibat virus, jamur dan bakteri.

3. Berikan contoh dari orang terdekat

Nah, agar anak semakin yakin untuk disunat, berilah contoh dari orang-orang terdekat. Misalnya, dari Dads sebagai orang tuanya, saudara laki-laki, kakek, atau sepupu lainnya.

4. Tidak perlu dipaksa

Jika anak benar-benar belum mau disunat, jangan dipaksa dulu, ya. Memaksa akan membuat anak takut dan trauma. Usahakan anak sunat karena keinginan mereka sendiri, ya.

5. Berikan iming-iming hadiah

Ya, seperti mayoritas anak-anak, mereka sangat menyukai hadiah. Nah, jadikan hal ini sebagai iming-iming jika usia mereka sudah mulai beranjak dewasa, namun keberanian belum juga muncul.

Cara-cara di atas merupakan metode yang efektif untuk merayu anak sunat. Selamat mencoba dan semoga berhasil, ya!