Kehamilan merupakan salah satu momen yang membuat Moms harus ekstra hati-hati dengan segala yang Moms makan dan lakukan. Ini untuk kesehatan Moms saat kehamilan dan untuk kesehatan serta untuk pertumbuhan si Kecil di dalam janin hingga dia lahir kelak.
Terkait kesehatan kehamilan, soal kebersihan area vagina menjadi salah satu yang penting diperhatikan “Tapi, kok, enggak ada yang ngomong soal ini,” mungkin Moms yang tengah hamil merasa heran.
Memang soal kebersihan vagina jarang dibicarakan atau dinasehatkan oleh mereka yang pernah hamil atau bahkan Ibu dari Moms sendiri. Mungkin karena soal area intim terkadang masih dianggap risih untuk dibicarakan secara terbuka.
Padahal kebersihan dan cara menjaga higienitas di sini penting, Di area ini pula yang mungkin menjadi jalan dari si Kecil untuk menatap dunia.
Mengapa penting?
Dr. Gayathri BN, Konsultan dan spesialis Obstetri dan Ginekologi (obgin) di Milann Fertility and Birthing hospital, JP Nagar, Bengaluru, menilai menjaga kebersihan area intim sangat penting. Menurutnya ada beberapa masalah jika kebersihan sewaktu kehamilan di area ini tidak terjaga dengan baik, di antaranya:
- Timbul seperti ruam yang parah
- Timbul rasa gatal yang tak tertahankan
- Terjadi bau busuk
- Mengalami keputihan yang aneh
- Tampak benjolan dan bintil-bintil di area intim
Dr. Gayathri BN menambahkan, selama proses kehamilan pun, Moms mungkin mengalami peningkatan risiko infeksi vagina, terutama karena penurunan kekebalan dan perubahan PH vagina.
Dari memilih underwear hingga mencukur
Kehamilan dapat berdampak buruk pada tubuh, sehingga Moms harus menjaga kesehatan intim, baik sebelum, selama dan setelah kehamilan. Tubuh Moms misalnya, mengalami berbagai perubahan hormonal saat hamil. Perubahan hormonal ini dapat menyebabkan keringat berlebih, keputihan, atau sebaliknya menjadi kering. Untuk itu Dr. Gayathri BN menyarankan beberapa tip untuk menjaga area vagina ini tetap merasa bersih dan segar selama kehamilan:
1. Kenakan celana dalam katun
Pilih bahan pure cotton. Di masa kehamilan ini lebih baik Moms simpan saja dulu celana dalam non-cotton dan celana dalam berenda di bagian belakang lemari. Pakaian dalam berbahan katun dapat menyerap keringat dengan mudah, juga nyaman di kulit. Seperti memberi kesempatan bagi kulit untuk ‘bernapas’. Sementara jika memakai celana dalam sintetis, seperti bahan polyester, bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan berbagai infeksi di sekitar area pribadi.
2. Hindari memakai pakaian ketat
Moms mungkin memiliki keinginan untuk memamerkan perut buncit dengan rok bodycon ketat atau jeans hamil. Boleh saja sih untuk sesekali. Tapi, untuk ibu hamil lebih baik say yes untuk pakaian yang longgar. Pakaian yang ketat, apalagi ada bagian dalam yang berenda dapat menyebabkan iritasi di sepanjang lipatan kulit bagian pribadi Moms. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kemungkinan infeksi vulvovaginal dan kondisi menyakitkan yang disebut vulvodynia.
3. Hindari memakai shapewear
Shapewear memang bisa membentuk tubuh lebih indah. Jenis longtorso, korset, high waist shape pants atau shape vest, adalah beberapa jenis shapewear yang perlu Moms tinggalkan dulu selama kehamilan. Mengenakannya dapat menekan tubuh Moms dan memberi tekanan ekstra pada kandung kemih dan rahim. Ini dapat menyebabkan kompresi saraf yang mungkin mengharuskan Moms sering pergi ke kamar mandi. Dalam skenario terburuk, ini dapat menyebabkan nyeri panggul dan tungkai bawah dan punggung yang bertahan lama.
4. Menjaga vagina tetap bersih dan kering
Dr. Gayathri BN memberikan beberapa saran:
- Vagina merupakan organ yang cukup membersihkan bagian ini dengan mencucinya dengan air dingin atau suhu normal dengan secukupnya.
- Gunakan cairan pencuci vaginan jika direkomendasikan dokter. Jangan membeli pencuci dan memakainya tanpa aturan dokter, karena dapat mengganggu flora vagina dan menyebabkan ketidakseimbangan pH. Ini membuat vagian mudah terinfeksi.
- Ingatlah selalu untuk mengeringkan area pribadi dengan menepuknya dengan handuk bersih, karena kelembapan dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan bakteri di area intim ini.
5. Gunakan panty liner selama trimester terakhir
Ketika Moms memasuki bulan-bulan terakhir kehamilan, rahim Moms akan membesar karena pertumbuhan bayi. Hal ini dapat menimbulkan episode kebocoran urin. Untuk menangani kondisi ini cobalah mengenakan panty liner. Moms ganti panty liner ini setiap 2-3 jam.
6. Pangkas pubic hair
Disarankan untuk memangkas pubic hair atau rambut kemaluan. Tapi, hindarkan cara melakukan waxing atau pencukuran bulu, karena kulit seperti area intim Moms mungkin terasa sensitif. Cara ini juga untuk mengurangi semua kemungkinan cidera akibat waxing atau pencukuran bulu.
Baca Juga : Kenali Jenis Bau Vagina yang Normal dan Perlu Diwaspadai