Vagina berbau harum itu incaran banyak Moms. Tak mengherankan, produk pengharum kewanitaan laku di pasaran. 

Sebenarnya keinginan untuk membuat area intim ini wangi semerbak juga sudah diimpikan para nenek moyang kita. Mungkin Moms pernah mendengar atau malah melakukan ritual ratus. Nah, ritual yang dikenal dalam budaya Jawa ini dipercaya menjadi cara untuk membuat area V ini wangi. 

Tapi, apakah benar area vagina itu harusnya wangi? Dan bagaimana jika bau? Dan, bau seperti apakah yang perlu diwaspadai? Coba baca penjelasannya.

Vagina memang memiliki bau

Iklan Miss V yang harus wangi seperti bunga-bunga bermekaran itu sesungguhnya menyesatkan. Bagian intim ini normal saja bila memiliki bau yang khas. Bahkan sangat normal jika bau vagina agak tajam, seperti bau fermentasi yang agak asam. Bau ini dihasilkan oleh flora dan bakteri yang tumbuh di area vagina. 

Bakteri flora ini bukannya tidak ada gunanya, Moms. Dalam jumlah yang normal dan seimbang, keberadaannya dapat menjaga vagina dain infeksi mikroorganisme yang berbahaya. 

Bau bagian Miss V ini tidak juga tidak ada hubungannya dan tidak sama dengan bau dari badan.  Miss V ini memiliki bau khas. Baunya  pun berbeda dengan bau badan Moms. Bau di badan  itu pengaruh dari kelenjar keringat di kulit, sementara bau area intim terpengaruh dari flora yang tumbuh di area ini atau pengaruh dari organ kewanitaan lainnya. 

Bau yang luar dari biasa

Vagina memiliki bau yang khas adalah hal wajar.  Namun, bau ini kadang-kadang berubah mengikuti kondisi tubuh, berkaitan dengan kebersihan tubuh dan dapat pula berhubungan dengan kesehatan badan. Berikut 5 bau vagina beserta pengaruhnya terhadap kesehatan vagina Moms:

Bau amis

Jika Moms mengendus bau yang kuat dan amis dari area intim, maka ini bisa menjadi sinyal Moms sedang menghadapi masalah kesehatan tertentu. Bau amis adalah hasil dari ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat di vagina. Kondisi ini disebut bakterial vaginosis. 

Infeksi yang umum terjadi pada banyak wanita ini  disebabkan oleh keseimbangan derajat keasaman (PH)  yang terganggu di vagina. Masalah ini bisa disertai dengan keluarnya cairan yang tidak biasa dari vagina. Jangan stres dulu bila mengalaminya.  Coba konsultasikan dengan dokter kandungan agar dilakukan  evaluasi dan meresepkan antibiotik jika diperlukan.

Bau metalik, seperti seng

Jika mengalami bau seperti logam, itu pertanda Moms mendekati periode menstruasi. Itu terjadi karena darah mengandung zat besi yang bertanggung jawab atas bau logam itu. Ini mungkin hilang begitu aliran menstruasi  berhenti dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Jika baunya tetap ada bahkan setelah menstruasi, tingkatkan kebersihan vagina atau temui dokter kandungan. 

Bau seperti roti

Bila miss V memiliki bau seperti roti, ini jadi pertanda infeksi jamur. Apalagi bila disertai dengan keluarnya cairan seperti keju cottage, dan rasa gatal yang hebat di vagina. Infeksi jamur dan bau 'asam-adonan' dapat memburuk dengan asupan gula yang berlebihan dari makanan yang dikonsumsi. Kunjungi dokter dan kurangi gula untuk mengatasinya. 

Bau seperti bawang putih

Makanan yang berbau tajam dan menyengat seperti bawang putih dan bawang bombay juga bisa membuat vagina berbau seperti itu. Moms mungkin tidak tahu, tetapi makanan yang harum dapat mengubah bau vagina. Bau ini benar-benar normal dan yang Moms butuhkan untuk menghilangkannya adalah dengan mencuci vagina dengan banyak air.

Bau seperti pemutih

Pernahkah Moms mengalami bau seperti pemutih atau klorin setelah berhubungan seks? Yah, itu benar-benar normal. Bau ini kemungkinan besar disebabkan oleh kondom atau pelumas tertentu yang  digunakan. Cobalah beralih ke merek kondom atau pelumas lain, terutama yang tidak beraroma, jika baunya benar-benar mengganggu Moms.

Kabar baiknya, vagina  dapat membersihkan dirinya sendiri, Moms. Hindari menggunakan produk pembersih dan pencuci area intim yang mengandung pengawet untuk membuatnya bersih. Mencuci vagina dengan air biasa sudah cukup, Moms. 

Baca Juga :Vagina Bau Tak Sedap? Cari Tahu Penyebabnya!