Bau khas yang sedikit beraroma asam dari area kewanitaan Moms itu tidak memalukan. Vagina yang sehat itu memang beraroma sedikit asam namun bernuansa segar. Tap, bukan berarti harus harum seperti bunga setaman ya, Moms.  

Bau bagian intim ini pun berubah-ubah seiring dengan siklus ovulasi Moms. Jadi tidak perlu dikhawatirkan, namun tetap diwaspadai perubahannya karena bisa mengindikasikan masalah kesehatan, seperti infeksi. 

Vagina memang memiliki bau yang khas, tetapi  bisa saja terjadi  berbau amis atau malah seperti bau busuk. Mengapa ini terjadi? Simak beberapa penyebab bau tak sedap ini terjadi:

Moms, makanan berperan penting dalam menjaga kesehatan vagina! Sejujurnya, you are what you eat, juga berlaku untuk area vagina. Jadi, bau Miss V ini bisa jadi baunya persis seperti yang Moms konsumsi. 

Makan makanan yang tinggi gula dan kafein dapat menyebabkan bau tidak sedap di sana. Makan terlalu banyak bawang putih, rempah-rempah, dan bawang bombay juga dapat mengganggu pH vagina dan memperburuk kondisi bau. 

Nah, jika Moms makan makanan seperti di atas, cobalah imbangi dengan makan buah-buahan seperti nanas, semangka dan rempah-rempah seperti kayu manis dan peppermint. Cara ini dapat membantu mengembalikan keseimbangan bakteri di vagina.

Tidak menjaga asupan gula bukan hanya dapat membuat Moms bertambah gemuk,  tetapi juga mengganggu keseimbangan pertumbuhan flora di vagina. 

Lonjakan gula darah dapat menyebabkan ragi dan infeksi di daerah kewanitaan ini. Mengapa terjadi? Karena gula bertindak sebagai makanan bagi mikroorganisme  itu untuk berkembang dan menyebabkan masalah kesehatan seksual. Untuk mengakhiri atau setidaknya membantu Moms menghilangkan bau tak menyenangkan di area intim ini, ya, coba hindari makanan  yang mengandung gula tinggi.

Tidak membersihkan bagian kewanitaan ini secara efektif akan menyebabkan masalah yang lebih parah daripada hanya bau busuk. Residu urin atau keputihan bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri yang bisa membuat bau vagina semakin menyengat. Menjaga kebersihan yang baik juga sangat penting untuk peningkatan kesehatan seksual Moms secara keseluruhan.

Bahan kain katun dikenal karena kemampuannya menyerap kelembapan di sekitarnya.  Dan, tempat apa yang paling lembap jika bukan area intim Moms? Jadi, harusnya Moms jaga kelembapan area kewanitaan dengan memberikan  pakaian dalam yang dapat menyerap kelembapan yang berlebihan, seperti bahan katun. Terlebih, pada kita yang hidup di daerah tropis. 

Mengenakan pakaian dalam non-katun, seperti bahan satin atau bahan sintetis,   memang terlihat fancy, tapi menjadi area ‘mewah’ untuk ragi dan bakteri berkembang di sana. Mereka tumbuh dan berkembang dalam kondisi lembap seperti itu, Moms. Jadi, segeralah beralih memakai  celana dalam katun untuk kesehatan mrs. V, Moms. 

Pertanyanyannya: Bagaimana mengusir bau? Selain menghindarkan penyebab bau tak sedap di atas, Moms memang harus memastikan kebersihan area kewanitaan ini. Kabar baiknya Moms,  ternyata  vagina kita memiliki kemampuan membersihkan diri sendiri, 

Jadi, Moms seharusnya tidak perlu menggunakan produk pembersih dan pencuci intim untuk membuatnya bersih. Cucilah vagina dengan air biasa yang bersih secukupnya.  Bila semua hal di atas dilakukan, vagina yang sehat akan berbau khas yang menyegarkan. 

Baca Juga : Vagina Ketat dan Sempit? Cek Alasannya