Meskipun Moms pernah mengalami kehamilan pertama, namun kehamilan kedua mungkin ada beberapa kejutan yang Moms tidak dirasakan di kehamilan sebelumnya. 

Moms kembali hamil? Selamat ya.  Pada kehamilan kedua ini, biasanya Moms tidak mengalami kebingungan dan kekhawatiran seperti pada kehamilan anak pertama. Terlebih bila kehamilan pertama Moms tidak mengalami masalah atau penyulit, baik saat kehamilan maupun persalinan. 

Namun,  setiap kehamilan itu berbeda, Moms. Mungkin ada gejala, perubahan atau masalah kehamilan tertentu yang tidak Moms alami sewaktu kehamilan pertama, ini terjadi pada kehamilan kedua. Nah, apa saja perbedaannya? Simak ya, Moms. 

Lebih cepat ‘merasakan’ kehamilan

Sebagian besar Moms yang hamil untuk kedua kalinya cenderung lebih cepat merasakan dirinya hamil, karena telah ‘berpengalaman’ dengan gejala awal kehamilan sebelumnya.  Gejalanya sendiri mungkin berbeda dari kehamilan yang pertama. Tapi, Moms sudah mengetahui (dan lebih bersiap diri), seperti mual di pagi hari, payudara yang mengencang atau  frekuensi buang air kecil yang lebih banyak atau lebih sedikit, menjadi pertanda kehamilan.

Beberapa gejala kehamilan tidak terasa

Kabar baiknya, pada kehamilan kedua ini,  kesengsaraan yang umumnya dialami ibu  hamil, seperti mual dan tidak nafsu makan atau nyeri payudara, tampaknya tidak terlalu parah pada kehamilan ekdua ini. Dan Moms lebih santai menghadapinya. Tidak sedrama pada kehamilan pertama ya, Moms.

Merasa lebih lelah

Kelelahan ini mungkin tidak disadari Moms. Utamanya terjadi pada Moms yang memiliki jarak kehamilan yang tidak terlalu jauh. Misalnya, saat hamil kedua, si Kecil baru berusia 2 tahun. Si Kecil  Moms yang batita itu sedang aktifnya bergerak ya, Moms,  dan masih menuntut perhatian tinggi dari Moms.  Terlebih lagi, jika Moms berkarier dan belum memilki support system (Asisten rumah tangga atau baby sitter) yang bisa dipercaya. Jadi sangat wajar jika Moms merasa kelelahan. 

Perut membuncit lebih cepat

Ini disebabkan karena otot perut dan rahim Moms meregang selama kehamilan pertama. Otot-otot ini lebih longgar, sehingga  tidak ‘menahan’ sesuatu dengan kuat, termasuk  tonjolan kehamilan akibat kehadiran si Kecil. Jadi, meski hamil masih terhitung semester awal atau awal trimester kedua, perut Moms sudah tampak membuncit. 

Posisi bayi terasa lebih ke bawah

Sekali lagi, ini karena otot rahim Moms tidak sekuat dulu, dan juga karena bayi nomor dua (atau tiga atau empat) cenderung lebih besar daripada si sulung Moms. Kondisi ini bisa jadi menimbulkan nyeri punggung yang lebih terasa atau nyeri kehamilan lainnya.

Gerakan janin terasa lebih cepat

Pada Moms dengan kehamilan pertama, gerakan janin biasanya baru terasa mendekati bulan ke-5 kehamilan Namun, bagi kehamilan kedua, Moms bisa jadi sudah merasakannya pada bulan ke-4 kehamilan. 

Kontraksi Braxton-Hicks mungkin berbeda

Moms bisa jadi akan mengalami kontraksi “persalinan palsu” yang lebih nyata atau intens,  atau menyadarinya lebih cepat  dalam kehamilan kedua  ini.

Waktu persalinan lebih pendek

Ada kabar baik untuk Moms yang sedang hamil anak kedua. Meskipun setiap kehamilan berbeda, waktu persalinan pada anak kedua lebih cepat daripada anak pertama. Waktu persalinan untuk Moms  yang baru pertama kali melahirkan, dapat berlangsung dua hingga tiga setengah jam atau lebih lama. Sedangkan pada persalinan anak kedua mungkin hanya memakan waktu setengah dari waktu tersebut. 

Moms juga cenderung lebih mampu dengan cepat mendorong bayi keluar. Ada beberapa alasan untuk ini. Pertama-tama, serviks Moms sekarang tidak terlalu kaku, sehingga pelebaran dan penipisan cenderung terjadi lebih cepat. Dan karena serviks dan jaringan vagina lebih lentur, maka akan lebih mudah menerima tekanan dari kepala bayi. Dengan kata lain, si Kecil lebih mudah keluar dari rahim dan menatap dunia. 

Nyeri pasca persalinan lebih parah

Kontraksi postpartum adalah cara tubuh Moms untuk mengecilkan rahim dan kembali ke ukuran. Karena rahim Moms lebih besar untuk memulai saat kehamilan kedua, maka penelitian menunjukkan proses pengecilannya pun bisa berpotensi lebih menyakitkan.

Baca Juga :Penting! Daftar Riwayat Kesehatan untuk Kunjungan Prenatal Pertama