Oktober merupakan bulan kesadaran kanker payudara, Moms. Salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh wanita ini, sebenarnya bisa diatasi asalkan bisa terdeteksi sejak dini.  

Kanker ini terjadi di area payudara dan sekitarnya, Moms. Payudara merupakan bagian tubuh yang terutama disusun oleh jaringan lemak. Nah, di dalamnya, terdapat struktur berukuran kecil, seperti tabung dan menyimpan kelenjar susu. Bagian ini disebut lobulus. Terdapat juga saluran-saluran kecil yang menghubungkan kelenjar-kelenjarsusu untuk mengalirkan air susu ke puting. Di payudara, selain jaringan lemak, terdapat pembuluh darah dan pembuluh getah bening, Moms.

Sekitar 90% kanker payudara berasal dari Saluran (duktus) atau Kelenjar (lobus) di payudara

Di Indonesia, kanker payudara merupakan Insiden no.1 tertinggi (Globocan 2018). Diperkirakan setiap tahun terjadi 23.140  kasus baru.

Peringkat No.1 Kasus baru kanker pada PEREMPUAN di Indonesia tahun 2018

Siapa yang berisiko terkena kanker payudara?

Faktor yang berisiko terjadi kanker payudara antara lain:

Ada pun perempuan dikatakan memiliki  risiko tinggi terkena kanker payudara, jika: 

Gejala Kanker Payudara

Di Indonesia, sayangnya banyak pasien kanker payudara itu datang berobat ke medis ketika stadium sudah lanjut, Moms. Memang, pada awalnya, kanker ini tidak menimbulkan keluhan. Ada benjolan, tapi diabaikan saja karena kecil (seukuran kacang hijau) dan tidak menimbulkan gangguan atau rasa nyeri, bahkan tak terasa.

Keluhan timbul ketika kanker payudara sudah memasuki tahap lanjut yang ditandai:

Kanker payudara pada stadium lanjut ini juga membuat ukuran tumor makin besar,  Luka ditimbulkan yang tidak sembuh-sembuh, di dalam tubuh terjadi  penyebaran sel kanker ke kelenjar getah bening serta melalui darah juga menyebar ke organ lain, seperti ke area paru, hati, otak, dan tulang belakang.

WAJIB! Deteksi Dini kanker payudara

Jika Moms rutin melakukan deteksi dini teratur untuk kanker payudara, maka kanker akan terdeteksi sejak dini. Sehingga meskipun  menderita kanker, maka Moms: 

Deteksi kanker payudara ini dilakukan dengan: 

  1. Skrining lewat USG mammae
  2. Skrining dengan Mammografi
  3. SADARI (Pemeriksaan payudara sendiri). 

Moms bisa melakukan pemeriksaan payudara sendiri dengan melihat dan perabaan untuk mencek: 

Pengobatan kanker payudara

Tata laksana pengobatan kanker payudara bergantung pada:

Untuk pengobatan kanker payudara sendiri ada beberapa cara, yaitu : 

Jadi, sudahkah Mom melakukan deteksi  payudara sendiri?  

Baca Juga :Cegah Risiko Kanker Payudara dengan Makanan Berikut