Madu sudah dikenal sebagai pemanis pengganti gula. Bukan hanya itu, madu juga baik untuk kesehatan dan kecantikan, Moms. Bagi si Kecil, madu juga sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatannya.

Sebetulnya, sejak pertama dulu mengenal dan mengonsumsi madu, manusia mengonsumsi madu dengan gaya raw honey. Langsung mencari sarangnya dan menikmati madunya. Kebutuhan pasar lah yang membuat akhirnya madu ini dilakukan beberapa proses.

Seiring dengan tren kembali ke alam, kini yang dipilih tak hanya sekadar madu, Moms. Orang mulai beralih memakai raw honey. Apa bedanya dengan madu biasa? 

Langsung dari sarang

Seperti namanya “raw’, maka madu ini mentah alias memang tidak melalui proses apa pun. Raw honey itu adalah madu “seperti yang ada di sarang lebah”, Moms. Madu  ini dibuat dengan mengekstrasi madu dari sarang lebah. Setelah disaring, madu mentah dibotolkan dan siap dinikmati.

Penyaringan dilakukan hanya untuk memisahkan madu dari kotoran, seperti membuang lilin-liin dari sarang lebah atau lebah mati yang mungkin terbawa serta. Biasanya warnanya lebih keruh dibandingkan madu kebanyakan. Penyaringannya pun sederhana, Moms. Hanya  memakai jaring atau kain nilon. 

Sementara, madu yang banyak beredar umumnya melalui beberapa proses, sebelum dilepas ke pasaran.  Madu biasa ini setidaknya melewati proses pasteurisasi dan filtrasi. 

Pasteurisasi adalah proses yang menghancurkan ragi yang ditemukan dalam madu dengan menerapkan panas tinggi. Ini membantu memperpanjang umur simpan dan membuatnya lebih halus.

Selain itu, dilakukan filtrasi untuk menghilangkan kotoran seperti remah-remah sarang dan gelembung udara, sehingga madu tetap sebagai cairan bening lebih lama. Ini secara estetis menarik bagi banyak konsumen.

Beberapa madu komersial juga diproses dengan menjalani ultrafiltrasi. Proses ini lebih menyempurnakannya agar lebih transparan dan halus.

Baca Juga: Efek Samping Terlalu Banyak Konsumsi Madu

Beda kualitas

Perbedaaan proses ini membuat raw honey berbeda kualitas dengan madu biasa, antara lain: 

Madu mentah mengandung berbagai macam nutrisi. Meski dalam jumlah kecil,  madu ini mengandung sekitar 22 asam amino, 31 mineral yang berbeda dan berbagai macam vitamin dan enzim.

Yang paling mengesankan,  raw honey mengandung hampir 30 jenis senyawa tanaman bioaktif. Ini disebut polifenol, dan bertindak sebagai antioksidan. Kegunaannya, seperti mengurangi peradangan dan menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker tertentu.

Sebaliknya, madu biasa biasanya mengandung lebih sedikit antioksidan, akibat dari pemrosesan pengolahan yang lebih panjang.  

Ada satu yang membandingkan antioksidan dalam madu mentah dan olahan dari pasar lokal. Hasilnya, mereka menemukan bahwa madu mentah mengandung antioksidan hingga 4,3 kali lebih banyak daripada varietas madu olahan.

Lebah melakukan perjalanan dari bunga ke bunga mengumpulkan nektar dan serbuk sari. Nektar dan serbuk sari dibawa kembali dan dikumpulkan di sarang lebah. Ini yang disebut Bee Pollen. Dan, akhirnya menjadi sumber makanan bagi lebah.

Bee pollen sangat bergizi dan mengandung lebih dari 250 zat, termasuk vitamin, asam amino, asam lemak esensial, mikronutrien dan antioksidan. Bahkan, Kementerian Kesehatan Federal Jerman mengakui bee pollen sebagai obat.

Antara lain, studi telah menemukan bee pollen dapat membantu melawan peradangan dan meningkatkan fungsi hati. Selain itu, bee pollen ini memiliki sifat yang dapat membantu melawan penyakit jantung dan stroke.

Pada madu biasa komersial, bee pollen ini kebanyakan  hilang, akibat proses perlakuan panas dan ultrafiltrasi. 

Madu sangat popular sebagai bahan makanan, kecantikan dan kesehatan di seluruh dunia. Tak mengherankan, cukup sulit untuk memenuhi permintaan yang tinggi. 

Demi memenuhi permintaan tinggi terhadap pasokan madu, tak mengherankan ada kekhawatiran kemungkinan madu biasa itu  terkontaminasi dengan gula atau pemanis lain, seperti sirup jagung fruktosa tinggi. 

Untuk Indonesia, dengan iklim tropis, kekhawatiran ini mungkin tidak terlalu tinggi, Moms. Namun, tidak salahnya Moms berhati-hati dalam memilih madu. Pilihlah dari produsen terpercaya dan memiliki standardisasi produksi, seperti dari BPOM. Untuk menunjang kesehatan si Kecil, pilihlah raw honey yang lebih bernutrisi dan bergizi.