Persoalan meminjamkan uang kepada anggota keluarga kerap menimbulkan dilema ya, Moms. Ingin memberi pinjaman, tapi keuangan keluarga juga mepet, tapi bilang ‘tidak’, kok, enggak enak? Moms juga khawatir penolakan Moms akan merusak hubungan keluarga. 

Moms pernah mengalami dilema seperti itu?  Mengatakan "tidak" itu saja sudah sulit ya, Moms. Apalagi, mengatakan "tidak" ketika seorang anggota keluarga meminta bantuan uang. Meski tidak ada uang untuk diberi atau pinjamkan, Moms pun ‘bela-belain’ dengan berutang pada orang lain. 

"Beberapa orang akan berutang untuk memberikan uang kepada orang lain, dan itu adalah kesalahan keuangan yang besar," kata penasihat keuangan pribadi Lynette Khalfani-Cox.  Sebaiknya Moms harus menetapkan batasan tegas dan menentukan jenis bantuan yang akan diberikan dan dalam situasi apa, begitu saran Lynette. 

Nah, bagaimana menetapkan batasan, tapi tidak membuat Moms kehilangan muka di depan keluarga? Simak langkah-langkah ini untuk  membantu.

Ajukan pertanyaan kunci pada diri sendiri

Coba pertanyakan hal-hal berikut di dalam diri Moms, sebelum memutuskan membantu atau tidak: 

Pertimbangkan situasinya. Disebut situasi krisis, misalnya jika anggota keluarga ini mengalami kecelakaan, tiba-tiba diputus dari pekerjaan, jatuh sakit yang membahayakan jiwa. Jadi, bantulah.

Lantas, jika bukan situasinya bukan krisis, namun Moms tetap merasa tidak nyaman menolak membantu, maka tanyakan pada diri sendiri: “Mengapa saya harus merasa tertekan untuk mengatakan "ya" ketika batasan keuangan sendiri terancam.”

Bagamana pun, menurut lynette, Moms tidak berkewajiban menjadi penyelamat keuangan orang lain.

Siapkan jawaban

Saat menolak permintaan bantuan keuangan, Moms tidak perlu berpanjang lebar mencari alasan untuk menolaknya.  Katakan dengan sederhana:  “Tidak bisa membantu saat ini, karena keuangan sedang tidak mencukupi.”

Jika Moms khawatir mengatakan "tidak" akan berdampak negatif pada hubungan, bisa ditambahkan: “Saya mengerti kesulitan yang dihadapi. Sayangnya, kondisi keuangan saya dan keluarga tidak bisa membantu untuk saat ini. Semuanya sudah ada pos pengeluaran masing-masing.”

Menurut Christine Manley, seorang psikolog klinis di Nashville, sebenarnya rasa tidak nyaman menolak membantu itu hanya Moms rasakan saat permintaan terjadi. Jadi tidak perlu tegang dan cemas. Tapi, jika itu yang Moms rasakan, ia menyarankan Moms bermain peran dengan suami atau teman untuk melatih percakapan penolakan ini. 

Moms pun mungkin bisa mencoba mencari atau memikirkan jalan agar anggota keluarga ini keluar dari lubang krisis keuangannya. Misalnya, untuk utang kartu kredit, menyarankan untuk menjadwal ulang pembayaran kepada pihak bank. Jika memungkinkan Moms temani.

Ingat: Rasa bersalah sesaat mengalahkan kebencian jangka panjang

Terutama kaum wanita, menurut Manley, memang seringkali dilanda rasa bersalah saat mengatakan "tidak" pada permintaan bantuan keuangan anggota keluarga. Hanya karena rasa bersalah itu, bukan berarti Moms melakukan sesuatu yang tidak baik. Moms boleh, kok, mengatakan 'tidak' untuk hal-hal yang membuat Moms tidak nyaman. 

Membiarkan Moms terus membantu anggota keluarga atas nama rasa bersalah, tapi sebenarnya tidak mampu, pada akhirnya akan menimbulkan kebencian kronis. 

“Kok, saya hanya dibutuhkan untuk urusan duit, ya, ” mungkin itu suara hati Moms dengan penuh kekesalan.  Bisa jadi Moms atau pasangan  mulai menjauhi anggota keluarga, karena dilema tersebut.  Ini lebih buruk kan?

Bukan baik-baik, jika merasa kesal

Dengan menolak meminjamkan uang, sedikit banyak pasti membuat anggota keluarga yang mengajukan pinjaman itu merasa kesal. Tapi, menurut Lynette, daripada Moms pusing, merasa khawatir atau merasa bersalah atas reaksi kekesalan dari anggota keluarga yang ditolak, harusnya Moms lebih khawatir akan akibat yang ditimbulkan jika Moms ‘menyerah’. 

Dan, siapa bilang anggota keluarga itu mencintai dan merasa dekat dengan Moms jika ujung-ujungnya hanya demi duit Moms keluar?  

Jadi sebelum membantu keuangan keluarga, pertimbangkan kondisi diri Moms dan keluarga dulu. Bayangkan Moms harus pontang panting berutang untuk penyelamatan keuangan anggota keluarga yang sebenarnya bukan hal krisis. Belum lagi potensi bertengkar dengan pasangan. Hm, jadi tambah runyam kan, Moms. 

Baca Juga :9 Kiat Berhemat di Saat Keuangan Pas-pasan