Mumpung masih terhitung awal tahun, coba awali tahun 2022 dengan membuat rumah Moms lebih rapi. Tanpa disadari kita sering menumpuk barang-barang yang seharusnya disingkirkan. Barang-barang ini teronggok, tanpa disentuh, bertahun-tahun. 

Nah, jadikan ini saatnya Moms menyingkirkan barang-barang tersebut. Tak harus dibuang ke tempat sampah. Moms pun bisa melakukan beberapa cara untuk membuangnya dengan lebih bermanfaat. 

Dari tumpukan CD atau kaset hingga buku-buku yang memenuhi rak, berikut adalah 7 (tujuh) barang yang sering terlupakan untuk dibereskan: 

Moms apakah memiliki koleksi CD, kaset atau piringan hitam? Boleh saja mengoleksi benda semacam ini. Koleksi barang ini memberikan kebanggaan tersendiri, apalagi bila masuk kategori koleksi yang dirilis terbatas. Di masa depan pun bisa pula menjadi collector item yang berharga. 

Pertanyaannya: Apakah barang-barang ini memang Moms perlakukan sebagai koleksi yang dirawat dan sesekali Moms cek fungsinya? Nah jika barang-barang ini hanya tertumpuk, tanpa pernah disentuh atau dirapikan hingga tahunan,  bahkan untuk pemutar CD, kaset atau piringan hitam-nya sudah rusak, kenapa Moms masih harus mempertahankannya? Mungkin inilah saatnya untuk menyingkirkan simpanan ini. 

Masih sayang? Boleh saja CD, kaset atau piringan hitam disimpan. Tapi, simpanlah koleksi yang memiliki memori tertentu, merupakan album yang kesayangan atau termasuk koleksi terbatas. 

Sisanya jika masih memiliki body  yang tidak tergores dan layak utuk diputar, coba Moms tawarkan  beberapa toko barang. Moms juga dapat membuat akun jualan online  di beberapa markert place, seperti Tokopedia, shopee dan sebagainya. Dapat pula Moms tawarkan ke komunitas penggemar musik atau film genre  atau artis tertentu.

Bagi banyak orang, buku adalah barang yang sangat pribadi. Begitu pribadi, bahkan hanya dengan menyebut kata “merapikan” – bukan “menyingkirkan” - koleksi buku saja sudah cukup untuk menimbulkan respons emosional. Mungkin Moms pun merasakannya. Sedih dam tidak tega membuangnya. Padahal bertahun-tahun sudah tidak dibuka lembarannya. 

Buku memang jendela dunia, tapi buku yang tidak dirawat dengan baik juga jendela penyakit. Menjadi sarang debu, laba-laba atau rayap. 

Bila masih berat melepas buku, setidaknya coba Moms singkirkan buku-buku teks sewaktu Moms kuliah dulu. Khawatir buku ini diperlukan untuk bekerja? Cek dulu. Buku teks perguruan tinggi saat ini sudah banyak versi buku online. Moms tinggal klik kata kunci di online, maka buku sudah tersedia. 

Jadi, cek buku-buku Moms. Singkirkan buku  yang tidak  akan pernah Moms baca lagi atau versi online-nya ada di internet.  Donasikan buku-buku dengan kondisi layak baca dan relevan dipakai. Bahan usang, seperti buku lama tentang mengoperasikan DOS, Windows, ya berikan saja kepada pemulung untuk  dijual dan  didaur ulang.

Lilin merupakan salah satu hadiah yang sering diberikan. Lilin menjadi hadiah mewah dan personal. Karena, sering memasukkan unsur wewangian dari pemberinya. Bentuknya pun indah dan unik, dan ditempatkan dalam wadah kaca atau material lain. 

Masalahnya, koleksi lilin ini mengambil area rumah. Debu pun dapat menempel. Jadi, untuk menguranginya, coba sortir lilin yang sudah pernah dipakai. Singkirkan, atu gabungkan dengan lilin lain yang sudah dipakai. Lalu satukan dalam wadah kaca, panaskan hingga menyatu. Lilin daur ulang pun tercipta. 

Moms bisa jadi rajin membereskan dan menyingkirkan baju yang tidak terpakai di lemari. Tapi, membereskan perhiasan dan aksesori sering kali terlupakan (atau sengaja dilupakan, hehehe).

Sortir koleksi Moms. Bila perhiasan ini sudah rusak pengaitnya, ada potongan atau pasangan yang hilang, warnanya sudah berubah, lebih baik singkirkan. Apalagi jika merupakan perhiasan imitasi. Pertahankan hanya perhiasan yang merupakan pusaka atau ingin Moms wariskan. Pastikan ini disimpan dan dilindungi dengan benar.

Untuk perhiasan berharga, seperti emas, berlian atau perak, yang rusak atau kehilangan pasangannya, coba Moms jual. Banyak, kok, toko-toko yang mau membelinya berdasarkan berat dan nilai karat perhiasan ini. Pastikan ke toko yang dapat dipercaya.   

Cek rak lemari televisi atau lemari penyimpan. Apakah ada DVD player, Play station, handphone atau lap top yang hanya diam mematung di dalam lemari? Coba Moms bereskan. Jangan memikirkan betapa susahnya dulu Moms mengumpulkan uang untuk membelinya dulu. 

Barang teknologi lama, betapa pun mahalnya saat Moms membelinya dulu, di masa kini  bisa menjadi tidak berharga. Berikan nyawa lagi misalnya dengan menjual atau bisa memberikan kepada orang lain yang lebih membutuhkan. Atau berikan kepada toko service elektronik. Mereka bisa memanfaatkan beberapa bagian barang ini untuk memperbaiki barang elektronik lainnya. 

Jika ingin membuangnya, sebaiknya buanglah pada tempat pembuangan elektronik. Barang-barang eletronik akan mencemari lingkungan jika tidak dibuang dengan baik. Berikut link untuk membuang barang elektronik di DKI Jakarta: https://lingkunganhidup.jakarta.go.id/layanan_kami/e_waste 

Gratis menjadi pendorong untuk menumpuk barang-barang ini. Seru saja mendapatkan kosmetik gratis, walaupun hanya sampel. Beberapa orang ada pula yang sengaja mengumpulkan toiletries untuk pengingat dia menginap di hotel tertentu. Tapi, akhirnya semuanya menumpuk, dan tidak terpakai. 

Nah, manfaatkan barang-barang ini dengan segera. Tapi, bila usianya sudah lebih dari setahun, lebih baik Moms menyingkirkannya. Ketimbang kulit malah menjadi gatal atau iritasi akibat barang sudah kadaluarsa. 

Selamat beres-beres ya Moms…

Baca Juga : Barang Rumah Tangga yang Harus Segera Diganti