Kebanyakan ibu tentunya menginginkan memberikan ASI eksklusif pada buah hatinya karena ASI merupakan nutrisi terbaik bagi bayi. Dalam tulisannya di laman IDAI, Aryono dan Keumala mengutip dari Buku Bedah ASI bahwa nutrisi pada ASI mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. 

Memberikan ASI eksklusif secara langsung adalah yang terbaik, tetapi ada kondisi tertentu yang membuat banyak Moms  tak dapat melakukannya. Akibatnya penggunaan botol susu menjadi salah satu pilihan. Moms bisa menyetok ASI untuk kemudian diberikan pada bayi dengan menggunakan botol susu. 

Namun, pemilihan botol susu bayi ini  bukan perkara mudah lho Moms. Banyak Moms yang masih bingung untuk memilih botol susu yang tepat. Apa saja kriterianya? Berikut ini beberapa hal yang perlu Moms perhatikan saat membeli botol susu: 

Material botol 

Webmd menyebutkan ada tiga pilihan material botol untuk susu bayi, yakni plastik, kaca, dan sekali pakai. Kelebihan dari bahan plastik adalah ringan, kuat, dan tidak mudah pecah. Meski begitu material botol dari plastik memiliki kekurangan juga yakni tidak tahan lama dan jika Anda menggunakan botol bekas mungkin ada bisphenol A (BPA). Bahan kimia tersebut digunakan untuk membuat plastik dan sangat berbahaya jika terpapar pada bayi. Sehingga kalau ingin memilih botol berbahan plastik harus yang BPA Free. 

Karena alasan itu pula beberapa pakar menganjurkan memakai botol berbahan kaca. Karena bebas dari paparan BPA dan lebih tahan lama. Namun, material dari kaca terlalu berat dan mudah pecah. 

Sementara itu, untuk bahan sekali pakai ini ada penggunaan lapisan steril yang juga harus dibuang setelah digunakan. Nah, penggunaan lapisan steril ini cukup mahal, Moms. Jadi bila yang Moms pertimbangkan adalah bujet, sebaiknya Moms memilih yang lebih ekonomis. 

Baca Juga : Cara Sterilisasi Botol Susu Bayi

Bahan dan bentuk dot 

Bahan karet biasanya lebih lembut dan lentur, tapi pada beberapa bayi bisa memicu reaksi alergi. Sedangkan untuk bahan dari silikon, teksturnya lebih keras dibandingkan karet tapi lebih tahan lama. 

Jika Moms memilih dari bahan karet, perhatikan masa pakai dotnya ya Moms. Jika dot sudah aus, yang ditandai dengan karetnya yang menipis,  lengket, warnanya  berubah, dan mudah robek,  berarti sudah saatnya untuk dibuang dan ganti dengan yang baru.  

Bentuk dot bisa bulat, lebar, rata, atau dibentuk menyerupai puting susu ibu di mulut bayi. Bergantung pada ukuran lubang puting, dot juga memiliki kecepatan aliran yang berbeda, dari lambat hingga mengalir dengan cepat. 

Meski belum bisa memilih, Moms bisa memilih botol susu sesuai dengan kenyamanan bayi. Nah, untuk mengetahui botol susu mana yang bayi suka, Moms bisa mencobanya pada bayi. Selain itu, Moms juga bisa menanyakan kepada teman, keluarga, dan dokter bayi tentang jenis dan merek yang mereka rekomendasikan. Selamat berburu botol susu ya Moms.

Baca Juga : Pentingnya Menjaga Stok ASIP