Jeruk cukup jarang dibahas sebagai MPASI anak dibanding buah-buahan lain. Tidak seperti pisang, pir, atau melon, buah jeruk memiliki tekstur kenyal dengan bulir-bulirnya, serta memiliki serabut pada bagian luar buahnya. Faktor-faktor ini yang membuat jeruk berbeda dalam kapan dan bagaimana Moms pertama kali memberikannya kepada Si Kecil.

Baca Juga: Manfaat Buah untuk Ibu Hamil

Jeruk kaya akan vitamin C dan antioksidan, serta berfungsi untuk menjaga kesehatan sistem imun, kesehatan kulit, serta menjaga gula darah tetap stabil. Walau begitu, jeruk tidak bisa langsung diberikan pada bayi tanpa memerhatikan beberapa hal, Moms. 

Usia paling umum yang direkomendasikan untuk mengenalkan jeruk pada bayi adalah sekitar 12 bulan, dan pastikan si Kecil sudah bisa mengunyah makanan sebelum mengenalkan jeruk. Menunda mengenalkan jeruk hingga bayi berusia 12 bulan ini sebagai upaya mencegah reaksi rasa asam jeruk dan risiko tersedak pada bayi.

Baca Juga: Usia Aman Mengenalkan Telur pada Bayi

Perhatikan beberapa hal berikut sebelum mengenalkan jeruk pada bayi, Moms.

Rasa masam jeruk

Buah jeruk bersifat masam, yang artinya akan menghasilkan asam ketika buah dimetabolisme tubuh. Perut Moms dan orang dewasa dapat mengatasi keasaman jeruk, namun perut bayi jauh lebih sensitif dan berisiko menimbulkan reaksi yang tidak baik terhadap rasa masam jeruk.

Jika bayi diberikan jeruk terlalu dini, dalam beberapa kasus, rasa masam ini dapat menyebabkan ruam popok dan kemerahan di sekitar mulut. Tanda ini bukanlah tanda bayi alergi terhadap buah, melainkan reaksi kulit terhadap keasaman.

Keasaman juga dapat memicu sakit perut atau meningkatkan gejala refluks asam jika si kecil memiliki masalah dengan refluks asam.

Lapisan selaput/membran pada jeruk

Hal yang cukup rumit dari memakan buah jeruk adalah lapisan selaput tipis berserabut yang yang “membungkus” bulir-bulir jeruk. Bahkan beberapa orang dewasa juga kesulitan menelannya. Moms bisa mengupas selaput membrannya dan memberikan bayi bulir jeruknya, sampai si Kecil cukup besar dan mampu menelan jeruk tanpa tersedak.

Sumber vitamin C lain

Jeruk diketahui sebagai sumber vitamin C. Namun Moms tidak perlu khawatir jika bayi belum bisa makan jeruk karena ia tetap bisa mendapatkan cukup vitamin C dari makanan lainnya, seperti ubi, semangka, stroberi, kacang polong, pepaya, dan kubis. Perlu diingat juga bahwa bayi hanya membutuhkan sekitar 35 mg vitamin C per hari.

Baca Juga: Waktu Ideal Mengenalkan Kacang-kacangan sebagai MPASI

Cara mengenalkan jeruk pada bayi

Saat pertama kali mengenalkan jeruk pada bayi, lakukan secara perlahan dan dalam jumlah kecil, misalnya beberapa sendok kecil sehari.

Perhatikan reaksi apa pun selama dua hingga tiga hari setelah pemberian jeruk, termasuk munculnya kemerahan pada kulit di sekitar mulut, serta ruam popok. Ruam popok memang tidak selalu dikaitkan dengan konsumsi buah jeruk, tetapi penting untuk diperhatikan kemungkinan keduanya terkait. Jika bayi mengalami gatal-gatal, bengkak, muntah, atau kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis.

Pastikan juga jeruk dipotong kecil-kecil, kupas selaputnya, serta buang bijinya. Tak lupa, selalu dampingi bayi saat ia makan ya, Moms.