Yogurt memiliki banyak manfaat kesehatan. Namun, tingkat keamanannya untuk bayi, kerap dipertanyakan. 

Usia di mana si Kecil mulai beralih dari ASI eksklusif ke makanan pendamping ASI, adalah momen yang menyenangkan bagi para Moms. Ini menandakan bayi berkembang dengan baik, tubuhnya sudah dapat mencerna makanan lain. Di antara banyaknya pilihan makanan pendamping ASI yang bernutrisi bagi perkembangan bayi, yogurt bisa jadi pilihan. Namun, bagaimana dengan tingkat keamanannya? 

Baca Juga : Tanda Bayi Siap Mengonsumsi MPASI

Pilih Greek Yogurt 

Sebagian Moms khawatir yogurt dapat menyebabkan si Kecil mulas atau diare, namun ternyata yogurt dapat diberikan sebagai MPASI awal, sekitar usianya 6 bulan. Jika Moms khawatir, dapat menundanya hingga si Kecil berusia 9 bulan.

Yogurt mengandung banyak nutrisi untuk tumbuh kembang bayi, yaitu protein, vitamin, kalsium, lemak, dan probiotik.

Baca Juga : Makanan yang Mengandung Probiotik yang Mudah Dibuat di Rumah

Yogurt baik untuk bayi 6 bulan ke atas karena gizi dan manfaatnya. Ada tiga manfaat utama yogurt, yaitu sebagai sumber protein yang cepat dan mudah ditemukan. Kedua, kandungan probiotik di dalamnya. Probiotik adalah bakteri baik yang melancarkan fungsi sistem pencernaan bayi, contoh probiotik adalah Lactobacillus acidophilus. Ketiga, yogurt memiliki lebih sedikit laktosa dibandingkan susu murni. Tubuh bayi masih mengembangkan enzim untuk memecah laktosa.

Di antara banyaknya jenis yogurt di pasaran, Greek yogurt paling dianjurkan karena kandungan proteinnya yang tinggi dan kandungan gula yang lebih sedikit.

Banyak Moms juga beralih ke Greek yogurt yang didinginkan sebagai solusi saat si Kecil tumbuh gigi karena mudah dimakan dan “mendinginkan” gusi. Selain itu, Greek yogurt juga mengandung nutrisi yang dibutuhkan bayi saat sakit gigi atau mengalami masalah perut yang menyebabkan menurunnya nafsu makan makanan padat lain.

Greek yogurt juga memiliki kadar laktosa yang lebih rendah dibanding jenis yogurt lain sehingga lebih mudah dicerna bayi, cenderung tidak menyebabkan reaksi alergi karena melalu proses penyaringan yang lebih banyak sehingga protein penyebab alergi (whey) tersaring.

Sebelum membeli Greek yogurt, pilih yang rasa plain, sebab tambahan rasa buah mengandung gula yang tinggi dan dapat menyebabkan penambahan berat badan yang tidak sehat. Selain itu, hindari pula pemanis berupa madu sampai bayi berusia lebih dari 12 bulan untuk menghindari keracunan botulisme.

Manfaat Yogurt

Ada banyak manfaat baik dalam yogurt. Berikut ini adalah beberapa manfaat yogurt pada bayi: 

Meningkatkan kesehatan pencernaan

Keberadaan probiotik atau bakteri baik dalam yogurt dapat meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus sehingga memperlancar sistem pencernaan bayi, Moms. probiotik juga memperkuat sistem imun dan mendukung pertumbuhan anak

Meredakan diare

Probiotik dalam yogurt ternyata juga meredakan gejala diare pada bayi, menurut penelitian dalam Nutrition Research Journal. Dikutip dari sehatq, yogurt mampu melindungi infeksi saluran cerna yang disebabkan oleh bakteri Salmonella, E.Coli, Shigella, dan Rotavirus.

Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Yogurt mengandung probiotik, asam laktat, vitamin A, dan D, sehingga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi.

Mengoptimalkan kesehatan tulang

Kandungan lain dalam yogurt adalah kalsium, protein, fosfor, magnesium, dan vitamin D yang bermanfaat bagi kesehatan tulang dalam jangka panjang.

Walau banyak manfaatnya, tetap perhatikan reaksi bayi setelah mengonsumsi yogurt ya, Moms, terutama yogurt yang terbuat dari susu sapi. Tanda reaksi alerginya, yaitu ruam di sekitar mulut, gatal, muntah, diare, pembengkakan, dan lebih rewel dibanding biasanya. Jika ini terjadi, hentikan pemberian yogurt dan segera hubungi dokter. 

Baca Juga : Cara Mudah Deteksi dan Solusi Nutrisi Berbahan Dasar Susu Sapi pada Anak Alergi