Memiliki anak untuk pertama kali menjadi pengalaman yang luar biasa, Moms. Ada rasa bangga dan bahagia yang tak terhingga. Namun di sisi lain, juga terselip kekhawatiran: Mampukah kami sebagai orang tua mengasuh si Kecil dan mengembangkan dirinya secara optimal?

Beberapa pertanyaan di bawah setidaknya bisa mewakili kekhawatiran dan penasaran Moms. Pertanyaan ini dijawab oleh Profesor Frank Oberklaid., Director of the Centre for Community Child Health at The Royal Children's Hospital Melbourne and the Murdoch Children's Research Institute. 

Mengapa bayi banyak tidur?

Bayi tidak tahu bahwa normanya adalah tidur di malam hari dan bangun di siang hari. Jadi mereka biasanya tidur dalam waktu tiga atau empat jam, bangun untuk makan dan kemudian kembali tidur.

Saat otak bayi berkembang, ada alasan bayi tidak tidur,  karena ada hal-hal yang membuat mereka penasaran; mereka terlibat dengan dunia mereka, Moms yang bericara dengan mereka, membacakan cerita, dan lainnya. Jadi mereka masuk ke dalam pola yang dapat diprediksi dari terjaga untuk jangka waktu yang lebih lama, terlibat dan berinteraksi dengan orang tua dan pengasuh mereka dan dunia di sekitar mereka, dan kemudian tertidur lagi.

Bisakah otak bayi dirangsang saat masih dalam kandungan?

Untuk beberapa waktu, beberapa tahun yang lalu,  ada anggapan bila bayi diperdengarkan musik klasik akan membuat mereka lebih pintar. Hingga kini, belum ada bukti nyata bahwa bayi yang mendengarkan musik klasik membuat ia lebih cerdas.

Namun, mendengarkan musik klasik itu pasti tidak menyakitkan bagi pendengaran bayi. Jadi jika Moms ingin memperkenalkan si Kecil pada musik, sejak dini,  itu ide yang bagus.  Ketika Moms merasa tenang saat menikmati musik, perasaan itu akan menurun kepada bayi, sehingga si Kecil di dalam kandungan pun turut merasa tenang.

Jadi ada banyak alasan mengapa memperdengarkan musik itu bagus untuk bayi, meski menjadi lebih pintar bukanlah salah satunya.

Bagaimana nutrisi mempengaruhi perkembangan otak bayi?

Seorang bayi akan mendapatkan semua kebutuhan nutrisi yang mereka butuhkan dari ASI. Karena itu, sangat penting bagi Moms untuk menyusui dan memberikan ASI bagi si Kecil.

Selain ASI,  nanti anak juga makanan pendamping ASI. Makanan ini harus memiliki nutrisi dan gizi seimbang dengan porsi yang cukup untuk tumbuh kembang bayi. 

Bila makanan bergizi dan porsi yang cukup tidak terpenuhi dalam masa pertumbuhan bayi, maka ia kelak akan menderita stunting, yang akan memengaruhi pertumbuhan fisik dan otaknya. Anak dengan stunting memiliki tubuh secara fisik kerdil dibandingkan anak normal lainnya. Selain itu, stunting juga menurunkan kemampuan koginitif, gangguan metabolisme dan sosial.

Mengapa bayi membutuhkan sentuhan?

Dari berbagai penelitian, bayi baru lahir memang membutuhkan sentuhan. Sentuhan penting memberikan rasa aman dan nyaman bagi bayi baru lahir. Sentuhan mendekatkan ikatan antara Moms dan si Kecil. 

Salah satu yang disarankan adalah perawatan metode kanguru (PMK). Dengan PMK dilakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu atau skin to skin contact saat si Kecil baru lahir. Perawatan ini akan menghibur anak si Kecil sekaligus menenangkan Moms. Kehangatan suhu tubuh Moms juga dapat mengalirkan ke tubuh si Kecil, khususnya pada bayi yang lahir prematur, berat lahir rendah atau sedang sakit. 

Seberapa banyak orang tua harus terlibat secara aktif dengan anak?

Anak-anak memiliki kaingintahuan yang besar. Mereka ingin menjelajahi lingkunganya terpampang luas di hadapannya. Semuanya sangat baru bagi mereka.  Dan, orang tua harusnya tidak boleh menghalangi itu. Lantas apa yang harus dilakukan Moms? Kewajiban Moms adalah memastikan si Kecil itu benar-benar aman saat melakukan ‘petualangan’ keingintahuannya.

Jangan terlalu mengatur dan melarang si Kecil, Moms. Sebaiknya, berikan kesempat bagi si Kecil untuk belajar menjelajahi pengetahuannya, seperti menyanyi, membacakan cerita, mengajak si Kecil jalan-jalan, sambil mengenalkannya pada pohon, anjing, kucing  dan apa pun yang dilihat menjadi keingintahuannya.

Bagaimana seharusnya orang tua mendorong pembelajaran bahasa?

Bayi kecil dan batita  menyukai pengulangan. Jadi coba perdengarkan  lagu yang sama berulang kali, membaca buku yang sama berulang kali, hingga akhirnya mereka akan mulai melihat pola bahasanya. 

Sebagai orangtua, pastikan juga Moms meluangkan waktu untuk  berbicara dengan si Kecil. Meskipun bayi belum bisa menanggapi pembicaraan Moms, tapi ia mengamati dan memerhatikan ekspresi Moms. Dan kelak akan meniru suara Moms. Cara lain, ajaklah si Kecil bernyanyi lagu-lagu yang sederhana, Moms.

Sewaktu mengajak si Kecil bicara, jangan mendominasi percakapan. Perhatikan dan goda  si Kecil  untuk menanggapi pembicaraan ini, entah dengan senyum, ekspresi wajah atau suara racauan lucunya seperti: ah, uh, ba, da, ma.

Apa cara terbaik untuk mengajari anak bahasa yang berbeda?

Dalam mengajarkan bahasa pada anak, yang terpenting adalah konsistensi, Moms, sehingga si Kecil yang baru belajar bicara ini tidak bingung. 

Pada tahun-tahun awal kehidupannya, yang dibutuhkan bayi adalah perhatian yang responsif. Mereka membutuhkan lingkungan pengasuhan. Si Kecil membutuhkan Moms yang memperhatikan dirinya. Sebagai orang tua, Moms adalah guru pertama mereka. 

Jangan khawatir si Kecil hanya pandai bicara satu bahasa saja, Moms. Pada akhirnya, si Kecil akan mencoba menggunakan kedua bahasa dengan cara yang tepat.

Baca Juga :Trik Membantu Bayi Tengkurap dengan Nyaman