Zat besi adalah nutrisi penting dalam pembuatan hemoglobin, yaitu komponen kunci sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Jika tubuh tidak mendapatkan zat besi yang cukup, tubuh kekurangan produksi sel darah merah, sehingga jaringan dan organ tidak mendapatkan cukup oksigen yang diperlukan. Pada bayi, kekurangan zat besi menyebabkan keterlambatan perkembangan kognitif dan perilaku, Moms.

Selama enam bulan pertama, bayi yang menyusu ASI menyerap zat besi dari ASI Moms. Jika Moms mengalami anemia atau kekurangan zat besi, kemungkinan si Kecil juga kekurangan zat besi. 

Begitu bayi mencapai usia 6 bulan, di masa pertumbuhan yang cepat, makanan pendamping ASI pertama harus kaya zat besi. Menu yang kaya zat besi membantu mencegah anemia pada bayi. 

Menurut nutrisionis, asupan zat besi yang direkomendasikan untuk bayi berusia antara 7 dan 12 bulan adalah 11 mg per hari. Sementara AKG zat besi untuk bayi usia 0 - 6 bulan adalah 0,27 mg per hari, yang dapat dipenuhi melalui pemberian ASI atau susu formula yang diperkaya zat besi. 

Gejala bayi mengalami anemia antara lain kelelahan, mudah marah, dan sesak napas, Moms bisa memeriksakannya ke dokter untuk diperiksa kadar hemoglobinnya. 

Baca Juga: Wajah Bayi Pucat, Tanda Kekurangan Zat Besi

Zat besi heme dan non-heme

Setelah mengetahui pentingnya zat besi pada pertumbuhan si Kecil, sebaiknya Moms juga mengenal sumber makanan kaya zat besi. Secara umum, zat besi secara alami ditemukan dalam dua bentuk berbeda, yaitu heme dan non-heme.

Zat besi heme berasal dari hemoglobin hewan, sementara non-heme berasal dari tumbuhan. Zat besi heme contohnya daging, hati sapi, unggas, dan ikan.

Contoh makanan yang kaya zat besi non-heme adalah sayuran berdaun gelap, tahu, kacang-kacangan, dan lentil. Dibandingkan dengan zat besi heme, tubuh manusia umumnya tidak mampu menyerap zat besi non-heme dengan efisien. Maka dibantu oleh vitamin C, yang terkandung dalam kebanyakan buah dan sayuran, untuk membantu penyerapan zat besi.

Baca Juga: Pentingnya Sumber Vitamin C dalam Penyerapan Zat Besi

Bayi yang berisiko kekurangan zat besi

Menurut American Academy of Pediatrics, bayi yang lahir prematur, lahir dengan berat badan rendah, atau yang lahir dari Moms yang didiagnosis kekurangan zat besi, berisiko lebih tinggi mengalami kekurangan zat besi.

Baca Juga: Sumber Zat Besi untuk Ibu Hamil

Menyusui adalah cara terbaik agar anak mendapatkan zat besi yang cukup di masa awal kehidupannya. Susu formula yang diperkaya zat besi juga bisa menjadi alternatif sumber zat besi bagi bayi.

Saat si Kecil bertransisi dari ASI ke makanan padat, terus sajikan berbagai makanan kaya zat besi alami untuk membantu mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.  Misalnya hati sapi, ayam, atau ikan, telur, sayuran, seperti bayam, keciwis, brokoli, kacang merah,  tahu dan tempe, tak lupa olah makanan tersebut agar mudah dicerna si Kecil.

Imbangi juga dengan makanan kaya vitamin C karena dapat membantu tubuh menyerap zat besi.