Bagi orang tua baru, melihat deretan susu di lorong penjualan di supermarket atau  toko khusus susu untuk pertama kalinya akan terasa membingungkan. Begitu banyak merek susu formula. Begitu beragama kandungan susu. 

Bukan hanya protein dan karbohidrat, beragam  kandungan vitamin dan mineral disebutkan. Ditambah juga zat-zat lain, seperti  DHA, taurin, FOS, GOS, laktoferin, sinbiotik dan sebagainya. “Waduhhh, mana ya yang terbaik untuk anak saya? Kandungan zat itu apakah aman dan apakah memang berguna bagi anak? Dan apakah susu ini bisa dicerna dengan baik oleh anak saya?” begitu antara lain pertanyaan di kepala Moms.  

Jangan panik Moms. Pertama-tama, tarik napas dalam-dalam. Tidak ada pilihan yang salah! Tidak ada formula yang sempurna, tidak ada formula yang ‘buruk’. Coba pelajari beberapa hal di bawah ini untuk membantu Moms membuat pilihan berdasarkan keunikan bayi Anda. 

Lihat kandungan bahan susu 

Protein, karbohidrat, dan lemak membentuk 98 persen dari susu formula bayi. Protein dan karbohidrat paling berpengaruh untuk kenyamanan bayi saat mencerna, Jadi pilih formula berdasarkan bahan-bahan ini.

Saat memilih formula. Jangan mata Moms terfokus kepada label depan. Label bagian ini bisa di bilang label ‘ jualan’. Label yang penuh kata-kata  untuk menarik minat pembelinya. Balik kaleng dan lihat tabel yang memuat daftar  zat yang terkandung dalam susu. Fokus pada bahan utama dulu, yaitu jenis protein dan karbohidrat yang digunakan,  sebelum mata Moms menjelajah daftar panjang vitamin dan mineral yang  ‘kurang dari 2%’. 

Ada formula berbahan dasar susu dan ada dari kedelai. Pertanyaannya, seberapa besar ukuran protein yang dapat diminum bayi? Berkaitan dengan ukuran protein, berikut variasinya

Formula ini sama sekali tidak memproses protein. Ukurannya persis seperti ukuran protein dari sapi atau kedelai. Ukurannya besar. Untuk Moms ketahui,  ukuran protein susu sapi dan protein kedelai jauh lebih besar daripada protein ASI. Jika ASI diibaratkan mobil, maka protein susu ini  seperti truk besar.

Formula dengan protein ukuran  besar ini  ada pada daftar bahan seperti: susu tanpa lemak, isolat protein susu, atau protein whey (komponen protein susu sapi), atau isolat protein kedelai dalam formula kedelai.  Bisakah bayi mencernanya? Kebanyakan bayi sehat dapat mencerna dengan baik. Namun, mereka membutuhkan ‘usaha’ untuk menyerapnya.

Hidrolisa secara harfiah berarti pecah. Ini artinya protein dalam susu formula terhidrolisa sebagian dipecah ukuran proteinya menjadi menjadi lebih kecil, mendekati ukuran protein ASI. 

Bila memilih susu ini, pada daftar kandungan susu,  Moms pastikan ada  kata "terhidrolisa sebagian" di depan protein atau "susu tanpa lemak terhidrolisa sebagian".

Susu ini cukup mudah dicerna bayi.  Menjadi pilihan yang baik untuk bayi baru lahir, bayi memiliki riwayat masalah pencernaan atau bayi yang mengalami kesulitan mencerna susu formula biasa.

Protein formula ini sepenuhnya berukuran kecil. Protein yang dihidrolisa sepenuhnya juga bersifat hipoalergenik. Ukuran protein ini sangat kecil, sehingga tidak akan memicu alergi pada anak yang alergi terhadap protein susu sapi. Moms akan melihat kata "hipoalergenik" dengan jelas di bagian depan kaleng.

Susu formula ini untuk bayi dengan alergi susu sapi atau bayi yang memiliki masalah pencernaan yang parah. Namun, untuk  pemberian kepada si Kecil,  Moms harus berdasarkan rekomendasi dokter.

Laktosa adalah sumber karbohidrat dalam ASI, dan semua bayi yang sehat mampu mencerna laktosa. Jika bayi Moms yang sehat memulai memakai susu formula untuk pertama kalinya, mulailah dengan formula berbasis laktosa, baru  dilihat perkembangan kelanjutannya.

Susu dengan laktosa bisa diberikan untuk bayi prematur, bayi  yang memiliki saluran pencernaan yang belum matang atau mengalami iritasi, atau kondisi bayi yang baru sembuh dari diare atau mengonsumsi susu rendah laktosa dalam waktu lama. Mereka menghasilkan lebih sedikit enzim untuk  mencerna laktosa. Untuk itu, pilihan formula bagi para bayi adalah susu rendah atau bebas laktosa. 

Memilih formula

Nah, Moms sekarang sudah memahami kandungan protein dan karbohidrat dalam formula. Prioritaskan pilihan protein terlebih dahulu, karena protein adalah faktor yang lebih memengaruhi daya cerna dan kemampuan bayi menyerap zat-zatnya. Setelah itu, baru Moms lihat kandungan karbohidrat yang paling mendekati yang Mom inginkan. Kemudian cobalah.

Susu formula ‘terbaik’ untuk bayi Moms mungkin berbeda dengan formula ‘terbaik’ untuk anak tetangga atau selebriti favorit Moms. Jangan disamakan, karena setiap bayi itu unik. Jika Moms ingin memulai atau mengganti formula, bicarakan dengan dokter anak Anda.

Bagaimana dengan ‘bahan atau zat tambahan’ untuk formula?

Ada DHA, MFGM, laktoferin, HMO dan sebagai yang ditambahkan dalam susu formula. Apa itu? Mana yang terbaik untuk si Kecil? Moms, jangan memusingkan hal ini. Bahan tersebut adalah “extra”. Bahan  utama formula adalah protein dan karbohidrat. Dua bahan ini  paling memengaruhi pencernaan bayi.

Semua bahan itu bagus, tapi bukan menjadi penentu untuk formula bagi si Kecil. Apalagi jika dengan adanya tambahan bahan ini Moms harus menguras dompet jauh lebih dalam. Tetap fokus Moms adalah   menemukan formula dengan paduan protein dan karbohidrat yang membuat bayi bisa mencernanya dengan baik, juga membantunya bertumbuh dan berkembang dengan baik dan sehat. Itu sudah cukup. 

Baca Juga :Ini Syarat Memberikan Susu Formula bagi Bayi Baru Lahir