Putra keempat Oki Setiana Dewi yang lahir baru-baru ini dikabarkan mengalami Transient Tachypnea of the Newborn atau TTN, sehingga harus dirawat secara intensif dan menggunakan alat bantu pernapasan agar tidak sesak napas. Lalu, apa itu TTN pada bayi baru lahir?

TTN adalah kondisi pernapasan yang sangat cepat atau sesak pada beberapa jam pertama setelah bayi lahir, biasanya berlangsung kurang dari 24 jam, setelah itu pernapasan kembali normal. 

Baca Juga : SIDS, Kematian Mendadak pada Bayi

Penyebab TTN

Sebelum lahir, janin yang masih berkembang tidak menggunakan paru-paru untuk bernapas, oksigen yang dibutuhkannya didapat dari pembuluh darah plasenta. Maka, selama waktu ini, paru-paru janin dipenuhi cairan. 

Baca Juga : Bahaya Makrosomia, Bayi Lahir dengan Ukuran Besar

Mendekati tanggal lahirnya, paru-paru janin mulai menyerap cairan tersebut. Beberapa cairan juga keluar saat proses kelahiran bayi. Setelah lahir, saat bayi bernapas untuk pertama kalinya, paru-paru mulai terisi udara sehingga cairan didorong keluar. Cairan yang tersisa kemudian dibatukkan atau diserap perlahan melalui aliran darah dan sistem limfatik.

Bayi yang mengalami TTN memiliki cairan berlebih atau proses keluarnya cairan tersebut memakan waktu lama, sehingga membuat bayi harus bernapas lebih cepat dan lebih keras untuk mendapatkan oksigen ke dalam paru-paru.

Bayi yang berisiko terkena TTN adalah:

  1. Bayi prematur (sebelum usia kehamilan 38 minggu) karena paru-parunya belum berkembang sempurna.
  2. Bayi yang lahir Caesar karena tidak melalui perubahan hormonal saat melahirkan, sehingga paru-parunya tidak menyerap cairan dengan maksimal.
  3. Bayi yang lahir dari Moms penderita asma atau diabetes

Baca Juga : VBAC, Melahirkan Normal Setelah Caesar

Saat lahir, bayi akan dicek oleh dokter apakah mengalami TTN atau tidak. Gejala atau tanda bayi yang mengalami TTN, di antaranya bernapas dengan cepat, lebih dari 60 kali per menit. Saat menghembuskan napas terdengar dengusan, lubang hidung melebar atau kepala terayun-ayun, kulit di antara tulang rusuk atau di bawah tulang rusuk nampak tertarik (disebut retraksi), muncul kebiruan di sekitar mulut dan hidung (disebut sianosis).

Jika si Kecil didiagnosis TTN, ia akan dirawat di unit perawatan intensif neonatal (NICU). Dokter akan memeriksa detak jantung, laju pernapasan, dan kadar oksigen untuk memastikan pernapasannya normal. 

Salah satu perawatan utama pada bayi TTN adalah pemberian oksigen agar kadar oksigen dalam darah tetap stabil. Tabung kecil di bawah hidung akan dipasangkan pada bayi. Setelah kondisi pernapasan bayi membaik, pemberian oksigen akan dikurangi secara perlahan, biasanya hingga 12 – 24 jam.

Pemberian nutrisi juga penting, Moms. Saat bayi bernapas dengan cepat, melakukan aktivitas lain secara bersamaan, seperti menyedot dan menelan. Maka, pemberian nutrisi dilakukan melalui cairan intravena (IV) atau infus ke pembuluh darahnya. Moms juga bisa memberi ASI dengan pumping, sebelumnya diskusikan dahulu dengan dokter dan perawat yang menangani Moms dan bayi.