Kebiasaan menahan kencing, mungkin terkesan sepele, namun memiliki dampak cukup besar bagi tubuh kita lho, Moms. 

Pada kondisi tertentu yang mendesak, seperti dalam perjalanan jauh, atau sibuk dengan pekerjaan, tak jarang Moms memilih untuk menahan kencing sampai menemukan toilet atau hingga urusan pekerjaan selesai. Kebiasan ini sebaiknya dikurangi Moms, karena berdampak kurang baik bagi tubuh. 

Kandung kemih orang dewasa yang sehat dapat menampung hingga 16 ons atau 2 cangkir urin. Sementara kapasitas kandung kemih anak berusia di bawah 2 tahun sekitar 4 ons. Anak yang berusia di atas 2 tahun, kapasitas kandung kemihnya dapat dihitung dengan membagi 2 usianya, lalu menambahkan 6. Jadi jika si Kecil berusia 8 tahun, maka kandung kemihnya kurang lebih dapat menampung 10 ons urin.

Baca Juga: Infeksi Saluran Kencing Pada Anak

Pada sistem kandung kemih yang sehat, menahan kencing biasanya tidak berbahaya. Biasanya Moms akan merasa kebelet kencing dan tidak nyaman ketika kandung kemih Moms sudah menampung lebih dari 2 cangkir urin.

Dampak menahan kencing pada tubuh

Pada kasus kandung kemih yang terlalu aktif, menahan kencing bisa menjadi salah satu metode melatih kandung kemih. Melatih kandung kemih secara teratur dapat membantu tubuh membiasakan jadwal buang air kecil yang lebih teratur.

Dalam keadaan tertentu, menahan kencing dalam waktu yang lama bisa berbahaya. Jika Moms memiliki salah satu dari kondisi tertentu, menahan kencing dapat meningkatkan risiko infeksi atau penyakit ginjal. Kondisi tersebut adalah pembesaran prostat, kandung kemih neurogenik, gangguan ginjal, dan retensi urin.

Moms yang sedang hamil berisiko lebih tinggi terkena infeksi saluran kemih (ISK) jika menahan kencing. 

Baca Juga: Infeksi Saluran Kencing Saat Hamil

Rasa kebelet buang air kecil sebenarnya merupakan proses yang cukup kompleks dan melibatkan banyak otot, organ, dan saraf, yang bekerja sama untuk memberi Moms sinyal bahwa inilah saatnya untuk buang air kecil.

Saat kandung kemih baru setengah penuh, saraf di kandung kemih pun aktif. Saraf ini memberi sinyal pada otak untuk mendorong keinginan untuk buang air kecil. Jika Moms memilih untuk menahan keinginan ini, otak kemudian memberi sinyal balik kepada kandung kemih untuk bertahan sampai waktunya tiba. Menahan kencing melibatkan kesadaran melawan sinyal untuk buang air kecil.

Sinyal-sinyal ini berbeda-beda tiap orang, Moms, tergantung usianya, banyaknya cairan dalam kandung kemih, dan waktu saat itu. Sinyal ini berkurang pada malam hari, inilah mengapa Moms bisa tidur semalaman dengan nyaman tanpa harus bolak-balik toilet karena kebelet kencing.

Bagi sebagian Moms, keinginan buang air kecil cenderung lebih sering terjadi setelah memiliki anak. Hal ini disebabkan oleh perubahan yang terjadi saat melahirkan, termasuk otot yang melemah dan rangsangan saraf.

Baca Juga: Amankah Bayi Minum Air Putih?

Maka usahakan untuk tidak menahan keinginan buang air kecil ya, Moms. Namun saat mendesak dan tidak memungkinkan untuk ke toilet, ada beberapa hal yang bisa Moms lakukan untuk mengalihkan pikiran dari keinginan buang air kecil, yaitu melakukan aktivitas yang melibatkan otak secara aktif.  Tka-teki silang, mendengarkan musik, tetap duduk, membaca buku, dan menghangatkan diri karena kedinginan bisa meningkatkan keinginan buang air kecil.

Umumnya, menahan kencing sesekali tidak berbahaya bagi kesehatan. Namun, jika hal ini mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Terus-terusan menahan kencing dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kencing atau komplikasi lainnya.