Pola asuh Moms di rumah dengan  kakek nenek si Kecil tak jarang berbeda dan seringkali menimbulkan konflik. Misal,  Moms melarang si Kecil makan permen, tapi nenek si Kecil membolehkan demi menyenangkan si Kecil. Atau ketika Moms memberi ‘hukuman’, nenek si Kecil akan tampil membela sehingga Moms menganulir hukuman tersebut. 

Drama-drama seperti di atas sering terjadi di antara orang tua dengan kakek-nenek. Polah kakek-nenek kadang-kadang dapat mengganggu metode pengasuhan, yang menyebabkan konflik dalam keluarga. 

Disengaja atau sebaliknya, mereka mungkin menawarkan nasihat yang tidak diminta, mengkritik bagaimana cucu mereka dibesarkan atau memanjakan cucu dengan ‘membengkokkan’ aturan dan rutinitas yang telah ditetapkan orang tua. Bagaimana menghadapinya?

Baca Juga :Cara Hadapi Pertengkaran Tentang Pengasuhan Anak dengan Kakek Nenek

Kakek nenek pun berperan

Dengan pengalaman mereka, kakek nenek sebenarnya dapat memberikan dukungan dan nasihat kepada Moms dan Dads sebagai orang tua tentang berbagai aspek pengasuhan, terutama bila pertama kalinya menjadi orang tua.

Nenek seringkali ikut mendampingi Moms sewaktu melahirkan, bahkan hingga beberapa bulan ke depan. Nenek yang membantu dan mengajari Moms untuk memandikan si Kecil, cara memberikan ASI hingga perawatan tubuh setelah melahirkan. 

Kakek dan nenek juga menjadi pihak yang Moms hubungi pertama kali bila Moms membutuhkan tempat untuk menitipkan anak.  Bagaimanapun  kakek nenek adalah pihak yang paling bisa dipercaya untuk pengasuhan anak dan dapat dipercaya. 

Bagi si Kecil, keberadaan kakek nenek juga memberikan momen yang bahagia. Mungkin Moms sendiri masih ingat bagaimana kakek-nenek Moms dulu senang memanjakan. Suka membeikan uang jajan atau mengajak Moms jajan ke warung. Mereka pun suka berbagi cerita kenangan yang seru untuk didengar.  Begitu pun arti kakek nenek bagi si Kecil, Moms. 

Kakek nenek adalah orang yang melahirkan Moms dan Dads. Tentunya Moms dan Dads juga sebenarnya menginginkan kakek nenek menjadi bagian dalam kehidupan si Kecil. Mereka bagian penting dalam sejarah kehidupan keluarga yang tidak bisa diabaikan keberadaannya, Moms. 

Sesekali aman, tapi jika sering…

Gangguan kakek-nenek dalam  metode pengasuhan terkadang menyebabkan konflik dalam keluarga. Cara mereka memanjakan cucunya, atau sebaliknya ada pula yang mendisiplinkan lebih ketat terhadap cucunya. Bisa pula kritik mereka terhadap pengasuhan Moms dan Dads. 

Mungkin jika hanya kasus sesekali, bisa Moms atau Dads abaikan. Namun, jika terus berulang tentunya entah Moms atau Dads bisa merasa diremehkan atas kemampuan dalam mengasuh si Kecil. 

Selain itu, instruksi yang berbeda dari orang tua dan kakek-nenek (terlebih jika ikut tinggal di rumah) dapat membingungkan anak-anak. Si kecil merasa terjebak di antara sisi yang berlawanan. 

Seimbangkan dengan bijak

Sebelum akhirnya pertentangan antara orang tua dengan kakek nenek menjadi pertentangan yang sengit, coba lakukan beberapa langkah berikut untuk menyeimbangkan antara  peran orang tua dan kakek nenek: 

 

 

Kunci untuk mengurangi konflik dan kesalahpahaman adalah orang tua secara jelas mendefinisikan perannya sendiri dan harapannya terhadap kakek-nenek. Para ahli parenting sepakat bahwa peran orang tua untuk mendelegasikan wewenang kepada kakek-nenek, bukan sebaliknya.

 

 

Moms dan Dads harus jelas terlebih dahulu dan  setuju satu sama lain tentang aturan pengasuhan tentang si Kecil. Lalu, komunikasikan aturan ini dengan jelas dan tenang kepada kakek-nenek dengan kehadiran Dads juga. Beri tahu kakek nenek tentang bagaimana mereka dapat membantu Moms,  dan apa yang tidak boleh mereka lakukan.

 

 

Kakek nenek mungkin tidak setuju dengan metode pengasuhan Moms dan Dads. Tetapi cobalah untuk memahami dari sudut pandang mereka. Dan perjelas dengan nalar yang kira-kira bisa mereka terima, dan tentunya dengan perkataan dengan nada lembut. Tetap tenang dan hindari bersikap defensif.

Hal ini terutama berlaku untuk masalah medis atau keselamatan. Moms mungkin dapat mengatakan, “Saya menghargai pendapat Ibu (nenek), tetapi saya harap Ibu mengerti bahwa sayalah yang bertanggung jawab atas anak-anak saya.”

Semua orang menginginkan yang terbaik untuk anak-anak, jadi temukan jalan tengah yang dapat diterima kedua belah pihak. Terkadang tidak apa-apa membiarkan kakek nenek melakukan apa yang mereka inginkan.

Kakek-nenek harus diizinkan untuk membuat keputusan ketika orang tua tidak hadir, ketika tindakan seorang anak secara langsung mempengaruhi mereka, ketika keselamatan dipertaruhkan, atau ketika peraturan rumah dilanggar.

Libatkan kakek nenek dalam diskusi tentang anak-anak dan biarkan mereka berkontribusi.

Misalnya, soal mengantar si Kecil ke sekolah. Biarkan kakek nenek jika ingin dilibatkan dalam mengantar atau menjemput si Kecil dari sekolah. 

Sesekali ajak kakek atau nenek dalam seminar pengasuhan anak atau kunjungan ke dokter anak untuk membantu mereka memahami keputusan Moms dengan lebih baik.