Pasangan suami istri yang bisa kompak layaknya sahabat baik,  banyak disebut para konsultan perkawinan sebagai salah satu resep pernikahan yang awet. Sungguh beruntung jika Moms bisa menjalin persahabatan yang baik dengan Dads. 

Namun, seperti apakah ciri-cirinya jika Moms memiliki suami yang tidak hanya mencintai, tetapi juga memberikan zona nyaman layaknya sahabat? Penasaran? Yuk, simak beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Dads merupakan BFF bagi Moms.

Semua orang suka memiliki seseorang untuk curhat. Ketika orang itu adalah Dads, di sini Moms harus bersyukur karena Moms merupakan salah satu isteri tahu yang beruntung. Moms bisa bercakap-cakap tentang berbagai hal, dari masalah remeh temeh berita gosip artis yang menjadi topik hangat di sosial media hingga masalah politik.  

Dads pun selalu berusaha menyediakan waktu untuk mendengarkan keresahan hati Moms. Dan, berbicara dengannya  membuat semuanya lebih baik.

Perbedaan pendapat dan pandangan seringkali menjadi penyulut pertengkaran rumah tangga. Namun, bila Moms dan Dads merupakan sahabat baik, maka perbedaan tersebut bukan menjadi alasan bertengkar. Moms berdua Dads justru  berusaha untuk bersama-sama menyelesaikan masalah. 

Sekalipun akhirnya pertengkarang dan perdebatan tak terelakkkan, Moms berdua Dads mencoba selalu berempati tentang emosi satu sama lain, dan mencoba memahami perspektif satu sama lain. 

Dalam hubungan, termasuk dalam hubungan perkawinan, ada semacam tekanan untuk tidak mengecewakan dan selalu memberikan yang terbaik bagi pasangan. Ini misalnya membuat Moms mati-matian menjaga bentuk tubuh bukan karena demi kesehatan dan kebahagian Moms. Tapi lebih karena kekhawatiran Dads akan kecewa jika tubuh Moms melar dan akhirnya meninggalkan Moms. 

Nah, ketika Dads merupakan teman baik, dia tidak berlaku seperti itu. Ia akan mengerti kesulitan Moms dalam menurunkan berat badan. Dan, mencari cara dan mendukung agar Moms mencapai berat badan ideal, seperti menemani Moms berolahraga dan diet makanan tertentu. Dan, ketika akhirnya Moms  mengalami kegagalan, ia akan tetap mendukung dan menghargai. Dads tidak akan bersikap menghakimi, ia hanya berusaha mengeluarkan potensi terbaik dalam diri Moms.

Moms tidak hanya menikmati melakukan berbagai hal bersama-sama, tetapi juga menghargai minat satu sama lain. Moms mampu berbicara dengan Dads hingga berjam-jam, menonton, atau melakukan kegiatan tanpa harus berujung mencari keintiman. Waktu bersama selalu berusaha dihabiskan dengan baik.

Moms mencapai tingkat kenyamanan dan dukungan  dari Dads. Dan, Moms merasa tidak perlu membandingkannya dengan orang lain. Moms dan Dads bisa mengenal  karakter dan kebiasaan masing-masing. Dan, dapat mengetahui perasaan atau membaca pikiran masing-masing hanya dengan melihat dari ekspresi muka saja .

Baca Juga :8 Cara Bikin Suami Mau Bantu Pekerjaan Rumah Tangga