Tidak jarang orang tua yang merasa frustrasi menghadapi si Kecil yang mereka sayangi susah makan. Anda mungkin pernah mengalaminya. Sudah capek-capek masak masakan sehat, si Kecil ternyata tidak mau menghabiskan masakan Anda. Tenang, Anda tidak sendirian kok.

Sebuah perusahaan riset pasar berbasis internet asal Inggris, YouGov, pernah melakukan survei soal rasa frustrasi orang tua ketika menghadapi anak mereka yang susah makan. Menurut YouGov, 1 dari 4 orang tua menyerah menghadapi anaknya yang sulit makan makanan yang sehat. Cukup umum, bukan? Malah, sebanyak 68 persen dari mereka merasa frustasi menghadapi kondisi ini.

Mengutip Motherandbaby.co.uk, seorang dokter menyatakan kebanyakan orang tua memang merasa khawatir anak-anak mereka akan mengalami kesulitan makan. Mereka takut anak mereka tidak akan mendapatkan nutrisi makanan yang cukup sehingga pertumbuhan buah hati tercinta bisa terganggu.

Namun, dokter itu menyatakan kita tidak perlu khawatir. Soalnya masalah sulit makan bukan hal yang tidak wajar. Anak-anak para dokter pun bisa mengalaminya.

Lalu, apa yang harus kita lakukan ketika buah hati susah makan?

Mengerti Kondisi

Ada fase di mana anak-anak memang sedang tidak menginginkan makanan apapun. Hal itu biasanya terjadi saat ada gigi yang mau tumbuh, perutnya sedang tidak enak, atau memang dia tidak suka dengan menu yang sudah Anda sediakan.

Membuat si Kecil Merasa Lapar

Ada strategi yang bisa Anda terapkan. Misalnya, mengatur jadwal makan. Jangan biarkan si Kecil minum susu atau makan sesuatu 1,5 jam sebelum jadwal makan. Ini akan membuat si Kecil merasa lapar sehingga kita Anda menghidangkan makanan, dia akan memakannya. Ini jauh lebih sehat ketimbang memaksanya makan sampai membuat si Kecil trauma.

Baca Juga : Anak Tumbuh Tinggi Optimal dengan Konsumsi Makanan Ini

Samakan Jadwal Makan

Kalau Anda memiliki jadwal makan yang sama dengan si Kecil, Anda bisa memanfaatkan ini untuk membuat si Kecil lebih bersemangat makan. Melihat Anda makan, si Kecil akan terdorong menirunya. Anda sendiri berarti harus makan makanan bergisi seperti sayur dan buah. Ini juga bisa Anda manfaatkan sebagai waktu bonding.

Batasi Waktu Makan

Selain menyusun jadwal makan yang tepat, misalnya tiga kali sehari di waktu yang sama setiap hari, Anda juga bisa membatasi waktu makan. Para dokter anak biasanya menyarankan waktu makan si Kecil tidak lebih dari 30 menit. Jadi, begitu waktu itu sudah lewat, selesaikan makan si Kecil, meskipun makanannya belum habis.

Batasi Minum

Sebaiknya Anda membatasi minum susu atau jus mendekati waktu makan. Sebab, perut si Kecil jadi bisa terasa kenyang. Akibatnya, dia tidak mau memakan makanan sehat yang sudah Anda siapkan.

Jangan Cepat Menyerah

Seperti manusia dewasa, si Kecil juga akan lebih memilih makanan yang biasa ia makan ketimbang yang baru. Ini tidak boleh membuat Anda menyerah. Anda baru bisa bilang si Kecil tidak suka jenis makanan baru yang Anda tawarkan bila Anda sudah mencoba menawarkannya setidaknya 10-14 kali.

Sediakan Porsi yang Pas

Ingat, jangan samakan porsi makan si Kecil dengan porsi makan orang dewasa. Mulai dari porsi yang kecil dulu. Bila anak Anda terlihat suka, Anda bisa menambahnya sedikit-sedikit. Dan jangan memaksakan sebuah porsi kepada si Kecil. Ketika dia sudah makan dan merasa cukup sehingga menolak suapan berikutnya, hentikan.

Baca Juga : 4 Cara Melatih Anak Makan Sendiri

Masak Bareng si Kecil

Ketika si Kecil dilibatkan memasak atau menyiapkan makanan yang akan ia makan, diharapkan ia semakin ingin memakan masakan tersebut. Selain itu, cara ini juga bisa meningkatkan bonding antara Anda dan Buah Hati.

Hindari Reward Tak Sehat

Jangan memberi si Kecil iming-iming atau reward berupa makanan manis bila si Kecil mau menghabiskan makanannya dengan baik. Lebih bagus Anda memberi pujian ketika Buah Hati menghabiskan makanannya.

Jangan Ragu Minta Bantuan Ahli

Jika si Kecil mulai menunjukkan gejala-gejala seperti ini--perubahan perilaku, kelelahan, diare, atau berat badannya menurun drastis, segera konsultasi ke dokter atau ahli nutrisi.

Baca Juga : Mau Anak Senang Makan Sayur? Begini Caranya Kata Ahli Gizi