Menurut WHO, kanker merupakan salah satu penyebab tingginya kematian anak-anak dan remaja di dunia. Sementara berdasarkan data Kementerian Kesehatan, angka kematian akibat kanker anak di Indonesia, mencapai 50 - 60 persen, Moms. Keterlambatan dan kurang akuratnya diagnosis, serta kurangnya akses terhadap pengobatan dan terapi, menjadi penyebab tingginya angka kematian.

Memperingati Hari Kanker Anak Sedunia pada 15 Februari, simak fakta kanker pada anak di bawah ini.

Kanker bisa terjadi pada orang-orang dari segala usia dan dapat menyerang bagian tubuh mana pun. Kanker dimulai dari perubahan genetik pada sel tunggal, kemudian tumbuh menjadi sel kanker atau tumor, menyerang bagian lain dari tubuh dan menyebabkan kerusakan, dan bisa fatal jika tidak ditangani.

Tidak seperti kanker pada orang dewasa, kebanyakan kanker pada anak-anak tidak diketahui penyebabnya. Sangat sedikit kanker pada anak-anak yang disebabkan oleh paparan lingkungan atau faktor gaya hidup, maka upaya pencegahan kanker pada anak difokuskan pada perilaku dan kebiasaan yang dapat mencegah kanker saat anak dewasa.

Baca Juga: Hari Kanker Sedunia: Vaksin HPV Dini, Cegah Kanker Serviks

Ada 6 jenis kanker yang sering menyerang anak-anak, yaitu leukemia, retinoblastoma, osteosarkoma, neuroblastoma, limfoma maligna, dan karsinoma nasofaring. Gejalanya cukup sulit diidentifikasi karena anak belum bisa mengemukakan apa yang dirasakannya. Maka penting bagi Moms untuk mengenali gejala kanker pada anak agar dapat ditangani segera.

Leukemia

Leukemia merupakan kanker darah akibat tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih. Gejalanya pucat, lemah, anak jadi rewel, nafsu makan menurun, demam, membesarnya hati dan limpa yang membuat perut tidak nyaman, dan muncul benjolan pada leher karena membengkaknya kelenjar getah bening. Gejala lebih parah adalah kejang sampai menurunnya kesadaran, serta mimisan, nyeri tulang yang seringkali ditandai dengan anak tidak mau berdiri dan berjalan. 

Baca Juga: Kenali Gangguan Tiroid, Dari Gondok Hingga Kanker

Retinoblastoma 

Retinoblastoma adalah kanker mata yang paling sering dialami anak usia di bawah 5 tahun. Gejalanya adalah munculnya “mata kucing” pada anak saat mata terpapar sinar, mata juling (strabismus), mata merah, mata bengkak dengan ukuran satu atau kedua bola mata membesar, mata terasa nyeri, mata mengalami perubahan warna iris, dan gangguan penglihatan.

Osteosarkoma 

Osteosarkoma adalah kanker tulang yang ditandai dengan rasa nyeri tulang di malam hari atau setelah beraktivitas. Selain itu terlihat pembengkakan dan kemerahan, rasa hangat di area nyeri tulang, mengalami patah tulang setelah aktivitas rutin, demam, cepat lelah, penurunan berat badan, dan pucat pada anak.

Limfoma Maligna 

Ini adalah jenis kanker di sistem getah bening, Moms. Waspadai gejalanya, yaitu pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, pangkal paha tanpa rasa nyeri, sesak napas, tersumbatnya saluran pencernaan, demam, dan keringat di malam hari. Tanda lainnya adalah  lemah, lesu, nafsu makan dan berat badan menurun.

Karsinoma Nasofaring 

Ini adalah tumor ganas pada daerah antara hidung dan tenggorokan. Gejala dini yang perlu Moms waspadai pada anak adalah munculnya ingus bercampur darah, pilek dan air ludah kental. Hidung tersumbat, mimisan, tuli sebelah, telinga berdengung, nyeri telinga, dan telinga terasa penuh.

Neuroblastoma 

Kondisi ini cukup langka, menyerang sel-sel saraf yang belum matang pada anak. Gejalanya antara lain pendarahan di sekitar mata, mata menonjol, nyeri tulang, perut terasa penuh, diare,  kelopak satu sisi mata menurun, kontraksi pupil, mata kering, pembengkakan di leher, gangguan fungsi kandung kemih dan usus.

Setelah mengenali gejalanya, sebaiknya Moms juga menerapkan kebiasaan sehat untuk mencegah risiko munculnya kanker pada anak. Kemenkes merekomendasikan CERDIK pada anak sedini mungkin agar terhindar dari berbagai jenis kanker yang bisa timbul. 

CERDIK termasuk Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok dengan menghindari paparan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat dan seimbang, Istirahat cukup, dan  Kelola stres. 

Baca Juga: Manfaat Teh Oolong untuk Kesehatan, Bisa Cegah Kanker!