Bagi Moms penyuka teh tentu tidak asing dengan teh oolong. Teh tradisional China ini memiliki banyak khasiat, termasuk mencegah kanker. 

Teh oolong terbuat dari daun tanaman Camellia sinensis, tanaman yang sama yang digunakan untuk membuat teh hijau dan teh hitam. Namun perbedaan ketiga jenis teh ini terletak pada cara pengolahannya. 

Teroksidasi sebagian

Semua daun teh mengandung enzim tertentu, yang menghasilkan reaksi kimia yang disebut oksidasi. Oksidasi inilah yang mengubah daun teh hijau menjadi warna hitam pekat.

Pada prosesnya, teh hijau tidak melalui proses oksidasi terlalu lama, sementara teh hitam dibiarkan teroksidasi sampai berubah menjadi hitam. Teh oolong berada di antara keduanya, yaitu teroksidasi sebagian.

Oksidasi parsial inilah yang membuat teh oolong memiliki warna dan karakteristik teh oolong.

Mengenai kandungan, teh oolong mirip dengan teh hitam dan teh hijau, teh oolong mengandung beberapa vitamin, mineral, dan antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan.

Secangkir teh oolong yang diseduh setidaknya mengandung fluoride 5-24% dari RDI (asupan yang direkomendasikan), mangan 26% dari RDI, kalium 1% dari RDI, sodium 1% dari RDI, magnesium 1% dari RDI, niasin 1% dari RDI, serta kafein 36 mg.

Manfaat teh oolong

Beberapa antioksidan utama dalam teh oolong, yang dikenal sebagai polifenol teh, adalah theaflavin, thearubigins, dan EGCG. Kandungan ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, Moms. Selain itu, teh oolong juga mengandung theanine, yaitu asam amino yang memberi efek relaksasi setelah Moms minum teh.

Antioksidan polifenol yang terdapat di dalam teh oolong dapat membantu mengurangi kadar gula darah dan insulin, serta menurunkan risiko diabetes tipe 2. Beberapa penelitian melaporkan hubungan antara konsumsi teh secara teratur, peningkatan kontrol gula darah, dan penurunan risiko diabetes tipe 2, Moms.

Studi terbaru menemukan bahwa orang yang minum 720 ml teh oolong per hari memiliki risiko 16% lebih rendah terkena diabetes tipe 2.

Baca Juga: Kenali dan Hindari Diabetes Gestasional Saat Hamil

Mengonsumsi antioksidan yang terkandung di dalam teh oolong secara rutin dapat menjaga kesehatan jantung, Moms. Satu studi terhadap lebih dari 76.000 orang dewasa di Jepang mengamati bahwa mereka yang minum 240 ml atau lebih teh oolong per hari memiliki risiko penyakit jantung 61% lebih rendah dibanding orang yang tidak.

Namun perlu diingat bahwa teh oolong mengandung kafein yang dapat sedikit meningkatkan tekanan darah pada beberapa Moms. Meskipun demikian, menurut jurnal yang dipublikasikan di PubMed Central, efek ini cenderung memudar dengan konsumsi kafein secara teratur.

Selain itu, karena kandungan kafein dalam teh oolong 240 ml hanya sekitar seperempat dari kopi dengan jumlah yang sama, sehingga efek ini cenderung kecil.

Baca Juga: Manfaat Clover Honey, untuk Imun, Jantung, hingga Kulit

Para peneliti meyakini bahwa kandungan polifenol dalam teh oolong dapat meningkatkan metabolisme dan menurunkan jumlah lemak yang diserap dari makanan, Moms. Antioksidan ini juga mengaktifkan enzim yang membantu tubuh menggunakan lemak yang disimpan untuk energi.

Baca Juga: Diet Tanpa Lapar, Konsumsi Makan Berikut

Studi terbaru menunjukkan bahwa teh dapat membantu menjaga fungsi otak dan mencegah penyakit Alzheimer, Moms. Faktanya, beberapa kandungan di dalam teh memang bermanfaat bagi fungsi otak.

Kafein di dalam teh dapat meningkatkan pelepasan norepinefrin dan dopamin. Kedua pembawa pesan otak ini dapat memperbaiki suasana hati, fokus, dan fungsi otak.

Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa theanine, asam amino dalam teh, juga dapat membantu meningkatkan fokus dan mengurangi kecemasan. Polifenol teh juga memiliki efek menenangkan.

Secara umum, mengonsumsi teh hijau, teh hitam, atau teh oolong secara teratur dapat meningkatkan fungsi kognitif, memori, dan pemrosesan informasi.

Manfaat teh oolong berikutnya adalah menurunkan risiko penyakit kanker. Antioksidan yang terdapat dalam teh hitam, teh hijau, dan teh oolong dapat membantu mencegah mutasi sel yang dapat menyebabkan kanker dalam tubuh. 

Kandungan polifenol teh juga dapat menurunkan laju pembelahan sel kanker, Moms.