Kehamilan biasanya identik dengan ngidam dan keinginan yang aneh. Saat hamil, Moms mungkin akan tergoda untuk makan apa saja.  Tetapi di sisi lain, penting untuk mengetahui makanan apa yang baik untuk Moms dan janin, dan makanan apa yang tidak.

Dokter kandungan dan ahli gizi tentu merekomendasikan Moms untuk tetap mengonsumsi makanan sederhana, makanan rumahan yang alami, organik, dan terhindar dari bahan tambahan apa pun. Salah satu, bahan tambahan aditif yang selalu diperdebatkan, terutama bagi Moms hamil adalah Monosodium glutamat atau MSG.

Monosodium glutamat adalah zat tambahan dan penyedap makanan yang digunakan terutama dalam berbagai masakan. MSG juga merupakan komponen umum dalam makanan kemasan, misalnya makanan kaleng siap saji dan snack. Walaupun begitu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan MSG sebagai bahan tambahan pangan aman untuk dikonsumsi. 

Baca Juga: Mitos dan Fakta tentang MSG, Simak!

MSG berbahaya dan berdampak negatif bagi tubuh ketika dikonsumsi dalam dosis besar secara langsung tanpa ditambahkan ke makanan. Tentu saja sebagian besar orang tidak mengonsumsi MSG langsung dari botolnya bukan? Dampak buruk mengonsumsi MSG secara berlebihan seperti itu, misalnya sakit kepala, kemerahan, kesemutan, dan jantung berdebar-debar. Ini terjadi jika Moms mengonsumsi MSG dengan dosis 3 gram atau lebih. Rata-rata kadar MSG dalam masakan adalah kurang dari 0,5 gram. 

MSG dan efeknya pada kehamilan

Lalu pertanyaannya, apakah MSG berbahaya bagi kehamilan? Untuk menjawabnya, perhatikan hal berikut.

  • Menghindari MSG jika Moms alergi 

Jika Moms memiliki alergi MSG yang biasanya ditandai dengan beberapa gejala, misalnya berkeringat dan kemerahan pada tubuh, sakit kepala, mati rasa, dan otot kencang, serta mual dan nyeri dada, sebaiknya hindari penambahan MSG pada makanan, terutama saat hamil. Reaksi dan efek alergi MSG bisa berlipat ganda saat hamil, Moms. 

  • Efek glutamat bagi tubuh 

MSG yang berlebihan meningkatkan glutamat dalam tubuh. Glutamat ini bisa berdampak buruk bagi kehamilan, karena mengganggu plasenta dan suplai makanan dari Moms untuk janin. Rusaknya jalur suplai makanan untuk janin meningkatkan risiko terpaparnya janin pada semua zat dalam darah Moms, baik atau buruk. 

Baca Juga: Kehamilan Dengan Plasenta Previa

Jika terjadi, bisa membahayakan janin karena sistem kekebalannya belum mampu melawan alergen eksternal dan kuman penyebab penyakit.

  • Menghindari MSG jika Moms mengalami retensi air

Moms bisa mengalami retensi air selama kehamilan, yang sebagian besar disebabkan oleh garam. Retensi air atau edema adalah penumpukan cairan atau air di antara sel tubuh, sehingga menyebabkan pembengkakan pada bagian tubuh. Retensi air biasanya lebih sering dialami Moms sebelum menstruasi atau saat hamil. Untuk menghindari risiko retensi air, sebaiknya hindari MSG dan garam dalam makanan ya, Moms. 

Baca Juga: Takaran Garam yang Disarankan untuk MPASI

MSG tidak termasuk bahan makanan berbahaya, tetapi jika berlebihan bisa berisiko pada janin, walaupun kecil kemungkinan Moms mengonsumsi MSG hingga 3 gram atau lebih. Namun tidak ada salahnya menghindari MSG, makanan kemasan, dan makanan cepat saji sebisa mungkin, Moms. Pilihlah bahan makanan yang segar dan sehat sebagai sumber nutrisi janin selama di dalam rahim agar perkembangannya optimal.