Gigitan serangga umumnya tidak berbahaya, Moms. Namun, pada beberapa kasus, gigitan serangga tertentu bisa menyebabkan reaksi alergi atau penyakit serius, misalnya malaria akibat gigitan nyamuk malaria. 

Moms yang hamil sebaiknya lebih berhati-hati terhadap gigitan serangga karena menurut penelitian dalam British Medical Journal, nyamuk pembawa malaria (Anopheles gambiae) lebih tertarik pada Moms hamil.

Dalam penelitian tersebut, diujicobakan sekitar 36 Moms hamil dan 36 Moms yang tidak hamil di Gambia, hasilnya Moms hamil dikerubungi nyamuk sebanyak 2 kali lipat dibandingkan Moms yang tidak hamil.

Penelitian lain menunjukkan bahwa Moms yang sedang hamil tua menghembuskan udara 21% lebih banyak daripada Moms yang tidak hamil. Kelembapan dan karbondioksida yang Moms hembuskan inilah yang menarik bagi nyamuk. 

Suhu perut Moms yang hamil juga lebih tinggi 0,7 derajat celcius daripada saat tidak hamil. Zat-zat yang mudah menguap dilepaskan dari permukaan kulit yang hangat menarik perhatian serangga.

Beberapa gigitan serangga dapat menularkan virus dari Moms ke janin, berisiko menyebabkan komplikasi. Salah satunya adalah gigitan nyamuk pembawa virus Zika. Menurut CDC, virus Zika yang menginfeksi Moms hamil dapat menyebabkan mikrosefali dan cacat otak pada janin. 

Baca Juga: Hindari Olahraga Berikut Saat Hamil

Gigitan dan sengatan nyamuk, laba-laba, semut, tawon, lebah, biasanya menimbulkan benjolan kecil kemerahan pada kulit, dan terasa gatal atau nyeri. 

Gejala alergi akibat gigitan serangga, misalnya kesulitan menelan dan bernapas, mual atau muntah, demam, jantung berdetak cepat, pusing, hingga pembengkakan pada wajah dan mulut. Jika ini terjadi, Moms membutuhkan tindakan medis secepatnya. 

Risiko gigitan serangga semakin tinggi jika Moms cenderung menghabiskan waktu di luar ruangan, tidak melindungi diri saat berada kebun, taman, atau tempat lain dengan tanaman lebat, tinggal di iklim hangat, termasuk Indonesia, tinggal di lingkungan yang banyak serangga, memiliki hewan peliharaan yang berkutu. 

Baca Juga: Tips Jitu Rumah Bebas Nyamuk

Cara mengatasi gigitan serangga

Jika Moms digigit atau disengat serangga dan mengalami reaksi ringan, bisa diatasi di rumah. 

Langkah terpenting untuk mengatasi gigitan dan sengatan adalah menghilangkan sengatan, rambut, atau kutu di kulit. Jangan gunakan benda tajam atau penjepit karena dapat menambah jumlah racun yang keluar dari gigitan.

  • Kompres air dingin

Jika Moms digigit serangga, segera cuci bagian yang digigit dengan air. Mengompres dengan air dingin juga dapat mengurangi rasa sakit dan bengkak.

  • Krim dan salep anti-gatal: 

Mengoleskan losion anti-gatal yang ada di rumah juga membantu meredakan gatal. 

  • Meminum obat penghilang rasa sakit 

Obat-obatan yang dijual bebas, termasuk asetaminofen (parasetamol) atau obat antiinflamasi non steroid (ibuprofen) bisa diresepkan untuk nyeri dan peradangan yang disebabkan oleh gigitan serangga. 

  • Pertolongan pertama pada reaksi alergi parah

Metode satu ini sebaiknya diketahui oleh keluarga atau kerabat di sekitar Moms. Jika sewaktu-waktu Moms mengalami reaksi parah, terutama kesulitan bernapas, pertolongan pertama yang dilakukan adalah CPR (Cardiopulmonary resuscitation). Sebelum itu, longgarkan pakaian yang Moms kenakan, dan lakukan CPR hingga medis tiba.

Baca Juga: Obati dan Cegah Gigitan Nyamuk Pada Bayi dengan Cara Berikut