Suhu ruangan yang ideal dapat membantu bayi tidur lebih nyenyak dan tetap nyaman saat bermain. Maka, sebaiknya hati-hati mengatur suhu AC di kamar bayi ya, Moms. 

Tak hanya suhu ruangan, Moms juga harus memerhatikan pakaian bayi agar ia tidak merasa kedinginan atau kepanasan. Pakaian si Kecil saat tidur juga mencegahnya dari kedinginan atau kepanasan, Moms. Gunakan pakaian berbahan katun yang longgar selama cuaca panas. 

Baca Juga: Empat Cara Mengukur Suhu Tubuh Bayi

Suhu ruangan ideal untuk bayi

Menurut para ahli tidur, suhu ruangan yang ideal untuk bayi dan balita adalah antara 18 dan 21 derajat Celsius, terlepas dari musimnya. Tak seperti Moms dan orang dewasa, bayi belum bisa beradaptasi dengan perubahan suhu, sehingga ia rentan kepanasan saat ruangan panas dan kedinginan saat ruangan dingin. 

Oleh karena itu, kisaran suhu ruangan yang nyaman bagi bayi bisa mencegah terjadinya perubahan suhu tubuh si Kecil dengan cepat. Selain membantu si Kecil merasa nyaman, memastikan suhu ruangan yang ideal dapat mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak atau SIDS, Moms.

Baca Juga: SIDS, Kematian Mendadak pada Bayi

Berikut cara menjaga suhu ruangan ideal bagi bayi pada tiap musim:

  • Musim kemarau atau saat cuaca panas

Bagi Moms yang menggunakan AC, atur suhu ideal ruangan sesuai anjuran ahli, yaitu 18 - 21 derajat Celsius, jaga aliran udaranya agar tidak terlalu kuat. Jika Moms menggunakan kipas meja atau lantai, jangan arahkan langsung ke bayi. Letakkan agak jauh dari tempat tidur bayi.

Jika tidak menggunakan AC atau kipas, Moms bisa memindahkan bayi ke kamar yang paling sejuk di rumah selama cuaca panas, tutup jendela dengan tirai tebal untuk mencegah sinar matahari menghangatkan ruangan pada siang hari.

Biarkan jendela terbuka agar udara segar masuk. Letakkan handuk basah di bukaan jendela untuk mencegah udara panas memasuki ruangan.

  • Musim hujan dan cuaca dingin

Pada masa ini, tutup jendela saat si Kecil tidur untuk mencegah udara dingin masuk kamar. Namun pada siang hari, Moms bisa membiarkan jendela terbuka agar udara segar masuk. Jika dinding kamar dingin, jauhkan boks tidur bayi dari dinding.  

Meski cuaca dingin, pastikan ada ventilasi yang memadai di dalam ruangan, Moms. 

  • Udara lembap

Kelembapan tinggi dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi dingin atau panas, tergantung pada cuaca daerah Moms. Jika panas dan lembap, pastikan ada sirkulasi udara di dalam ruangan, bisa menggunakan kipas untuk mencegah udara lembap menumpuk di kamar bayi. Moms juga bisa menggunakan dehumidifier.

Jika dingin dan lembap, tutup jendela untuk mencegah udara lembap masuk ke kamar bayi. Udara dingin dan lembap bisa membuat Si Kecil merasa lebih dingin. 

Tanda bayi kedinginan atau kepanasan

Cara termudah untuk mengetahui apakah bayi merasa kepanasan atau kedinginan adalah dengan menyentuh tengkuk dan memeriksa suhu kulitnya. 

Selain itu, berikut tanda-tanda bayi merasa tidak nyaman: 

  • Saat kepanasan, kulit bayi terasa panas jika disentuh dan berkeringat. Bayi juga cenderung rewel, rambutnya lembap, pipi kemerahan, dan napas cepat. Jika ini terjadi, longgarkan atau ganti pakaian si Kecil, dan beri minum air atau ASI untuk menghindari dehidrasi. 

Baca Juga: Pilihan Bahan Pakaian untuk Balita

  • Saat kedinginan, tangan dan kakinya terasa dingin jika Moms sentuh. Bayi juga tampak terganggu dan sering bergerak-gerak, popoknya sering basah di malam hari, sering bersin, reaksinya bisa rewel atau diam. 

Jika kulit bayi menjadi merah cerah dan dingin,  serta tampak lesu, bisa jadi indikasi ia mengalami hipotermia. Segera bawa bayi ke ruangan yang hangat dan pakaikan ia beberapa lapis pakaian. Hubungi dokter jika tidak membaik.

Umumnya, bayi akan menangis jika tidak nyaman karena kedinginan atau kepanasan.