Baru-baru ini, di beberapa negara ditemukan gejala penyakit baru pada anak yang terinfeksi Covid-19. Mereka mengalami gejala yang berbeda dari gejala Covid-19 pada umumnya yang berhubungan dengan sistem pernapasan. Kondisi ini disebut MIS-C.

Peradangan pada sistem organ

MIS-C atau multisystem inflammatory syndrome in children adalah kondisi serius di mana sistem organ yang berbeda mengalami peradangan dalam satu waktu, termasuk jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, atau sistem pencernaan. Banyak anak yang mengalami MIS-C setelah terinfeksi Covid-19 atau berada di dekat orang yang positif.

Peradangan pada organ-organ penting ini biasanya berupa pembengkakan, kemerahan, dan rasa sakit. 

MIS-C menyerang beberapa sistem di dalam tubuh. Anak yang terkena MIS-C akan mengalami demam yang lama, sakit perut, muntah, diare, ruam, conjunctivitis, kerusakan jantung dan shock. Beberapa juga akan mengalami penurunan sel darah putih atau limposit yang bertugas melindungi tubuh dari infeksi.

Para ahli belum menemukan hubungan antara Covid-19 yang memicu MIS-C pada anak. Secara statistik data CDC, anak dengan rentang usia 5 sampai 9 tahun lebih banyak terinfeksi MIS-C.

MIS-C disebabkan oleh disregulasi sistem imun, di mana respons sistem imun tidak terkontrol dan malah menyerang tubuh sendiri. 

Di Indonesia, kasus anak dengan MIS-C memang belum dilaporkan, Moms. Namun, penting untuk mengetahui fakta bahwa anak berada dalam bahaya dua kali lipat jika terinfeksi Covid-19, yaitu berisiko juga mengalami MIS-C yang dapat menyerang beberapa sistem organnya.

Baca Juga : Cegah Si Kecil Sentuh Wajah Agar Tidak Tertular Covid-19

Cegah penularan 

Cara terbaik untuk membantu mencegah si Kecil tertular MIS-C adalah mengurangi risiko ia terpapar virus penyebab Covid-19, sekaligus mengajarkannya untuk mengikuti protokol kesehatan dan menjaga kebersihan diri. 

Sebagaimana yang sudah dianjurkan oleh berbagai praktisi kesehatan, berikut cara mencegah agar tidak tertular Covid-19 menurut Centers for Disease Control and Prevention:

Menjaga tangan tetap bersih

Kebiasaan ini dapat Moms terapkan pada si Kecil, sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air bersih selama minimal 20 detik, atau jika air dan sabun tidak tersedia, Moms dapat menyediakan hand sanitizer yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol.

Menghindari orang yang sakit

Hindarkan si Kecil dari orang atau anggota keluarga yang sakit batuk, flu, atau gejala lain yang mengindikasikan penyakit menular. Bila salah satu anggota keluarga di rumah sakit, segera pisahkan dari anggota lain di kamar terpisah, tetap menjaga jarak, dan selalu menggunakan masker.

Menerapkan physical distancing

Menjaga jarak setidaknya dua meter dengan orang lain saat di luar rumah atau di dalam rumah dengan orang yang sakit untuk mengurangi risiko terpapar virus yang menyebar melalui airborne atau partikel kecil di udara dari orang yang terinfeksi. 

Memakai masker yang sesuai standar kesehatan

Terutama jika berada di tempat umum. Ketika berada di luar rumah, pakaikan si Kecil masker yang sesuai standar dan sesuai ukuran si Kecil ya, Moms. Masker medis atau masker kain yang memiliki tiga lapisan.

Baca Juga : Masker Scuba dan Buff Tidak Efektif Tangkal Virus Covid-19

Rutin membersihkan permukaan yang sering disentuh 

Permukaan seperti pegangan pintu, saklar lampu, remot televisi, meja, kursi, hingga toilet adalah beberapa dari sekian permukaan yang sering disentuh di rumah. Virus SARS-CoV-19 dapat menempel pada permukaan, sehingga penting untuk sering membersihkan permukaan ini dengan menyemprotkan disinfektan.

Mencuci pakaian dan benda lain setelah terkontaminasi dari luar

Setelah bepergian, segera cuci pakaian yang dipakai secara terpisah untuk menghilangkan virus yang kemungkinan menempel. Selain itu, sebaiknya Moms juga mencuci mainan si Kecil yang mungkin tertempel virus juga.

Baca Juga : Cara Cuci Tangan yang Benar