Banyak mitos seputar kehamilan yang diwariskan secara turun-temurun, yang dipercaya sebagai kebenaran, termasuk mengenai jenis kelamin janin. Bagaimana mitos hamil bayi laki-laki dari kacamata ilmiah?

Baca Juga : Mitos dan Fakta Seputar Kesuburan

Ada banyak hal yang menyenangkan tentang kehamilan, salah satunya menebak-nebak jenis kelamin calon bayi. Tidak aneh jika Moms memerhatikan tiap tanda atau perubahan yang terjadi selama kehamilan mengira itu “petunjuk”. Mari ikuti cek fakta dari mitos hamil bayi laki-laki bersama dokter obgyn dari Calla Women’s Health di New York, Kameela Phillips. 

Posisi perut ke bawah

Mitos menganggap Moms hamil bayi laki-laki jika posisi perut agak ke bawah, sementara hamil bayi perempuan lebih ke atas. Menurut ilmiah, posisi perut Moms tidak menunjukkan jenis kelamin bayi. Posisi perut bergantung pada posisi bayi dan jumlah bayi, apakah kembar atau tidak. Selain itu, posisi perut juga dipengaruhi otot, di mana biasanya pada kehamilan pertama, otot perut masih kencang sehingga perut terlihat lebih tinggi, dan lebih rendah pada kehamilan berikutnya.

Morning sickness yang tidak parah

Beberapa minggu pertama kehamilan Moms mengalami morning sickness, dan ada mitos yang mengatakan bahwa jika Moms tidak melalui morning sickness yang parah saat hamil, artinya jenis kelamin bayi laki-laki. Studi terakhir menunjukkan bahwa, 80 persen Moms mengalami mual dan muntah dengan jumlah dan frekuensi yang sama selama hamil, apa pun jenis kelaminnya.

Baca Juga : 5 Cara Atasi Morning Sickness

Kaki Moms selalu dingin

Mitos juga menyebut jika kaki Moms selalu dingin saat hamil, artinya jenis kelamin bayi laki-laki. Namun, berdasarkan fakta medis, perubahan suhu kemungkinan besar disebabkan oleh fluktuasi atau naik-turunnya hormon, dan itu normal. Sehingga suhu kaki bukanlah penanda jenis kelamin bayi yang Moms kandung.

Detak jantung lebih lambat

Berdasarkan mitos, denyut jantung janin laki-laki lebih rendah dari 140 detak per menit, sementara janin perempuan lebih cepat, 140 detak per menit atau lebih. Faktanya, tidak ada penelitian yang membuktikan mitos ini, Moms, denyut jantung janin tidak menunjukkan jenis kelaminnya. Detak jantung janin normal berkisar pada 120 – 160 kali per menit.

Urin Moms berwarna kuning gelap

Mitos lainnya adalah warna urin yang dapat menunjukkan jenis kelamin bayi. Jika berwarna kuning gelap berarti laki-laki, jika kuning terang berarti perempuan. Dr. Phillips sama sekali tidak setuju dengan mitos tersebut, sebab warna, bau, dan volume urin bervariasi sepanjang hari, bergantung pada makanan dan minuman Moms. Jadi, tidak ada hubungan antara urin dan jenis kelamin bayi.

Cara untuk mengetahui jenis kelamin bayi saat di kandungan melalui beberapa tes, yaitu Non-invasive prenatal test (NIPT), ultrasonografi (USG), amniosentesis, dan Chorionic villus sampling (CVS). Semua tes tersebut dapat dilakukan oleh dokter kandungan Moms. 

Baca Juga : Manfaat USG untuk Kehamilan