Moms merasa kesulitan tertidur di malam hari, sering terbangun tengah malam, dan sulit fokus pada pekerjaan atau sulit mengingat? Ini adalah beberapa tanda insomnia.

Insomnia adalah gangguan tidur yang cukup umum, ditandai dengan sulit tidur, sulit untuk tetap tertidur, bangun terlalu pagi dan tidak dapat kembali tidur. Moms juga mungkin masih merasa lelah saat bangun, merasa tidak memiliki energi dan mood, sehingga berdampak pada kesehatan, kinerja, dan kualitas hidup.

Baca Juga : Marriage Burnout, Cara Mencegah Kelelahan dalam Pernikahan

Waktu tidur yang cukup bagi tiap orang bervariasi, tetapi kebanyakan orang dewasa membutuhkan tujuh hingga delapan jam semalam.

Banyak orang dewasa mengalami insomnia jangka pendek (akut), yang berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu. Hal ini biasanya disebabkan stres atau peristiwa traumatis. Tetapi beberapa orang mengalami insomnia jangka panjang (kronis) yang berlangsung selama sebulan atau lebih. Pada kasus ini, terdapat dua kemungkinan, insomnia menjadi masalah utama, atau disebabkan oleh kondisi medis atau pengobatan lain.

Baca Juga : Cek HP Saat Bangun Tidur Bisa Bikin Stres

Insomnia kronis biasanya disebabkan stres, kejadian tertentu, atau kebiasaan yang mengganggu tidur. Ketahui penyebab insomnia Moms agar dapat ditangani dengan efektif. Berikut adalah penyebab insomnia:

Overthinking alias kekhawatiran terhadap pekerjaan, sekolah, kesehatan, keuangan, dan keluarga dapat membuat pikiran Moms tetap aktif di malam hari dan menyebabkan sulit tidur. Kejadian yang membuat stres atau trauma juga bisa menyebabkan insomnia.

Ritme sirkadian tubuh yang memiliki fungsi mirip jam internal tubuh, memandu siklus tidur-bangun Moms, metabolism, kebiasaan makan, hingga suhu tubuh. Ketika Moms beraktivitas di luar ritme sirkadian ini, dapat menyebabkan insomnia. Misalnya perjalanan jauh, jet lag, atau lembur.

Kebiasaan tidur misalnya jadwal tidur tidak teratur, tidur siang terlalu lama, aktivitas yang menstimulasi sebelum tidur, lingkungan tidur tidak nyaman, terbiasa melakukan aktivitas lain di tempat tidur, seperti bekerja, makan, atau menonton, serta paparan layar dari gadget, juga dapat mengganggu siklus tidur Moms.

Baca Juga : Perbaiki Pola Tidur untuk Tingkatkan Kesuburan

Insomnia sering terjadi akibat masalah kesehatan mental. Gangguan kecemasan, post-traumatic disorder (PTSD), dapat mengganggu tidur. Bangun terlalu cepat, juga bisa jadi tanda depresi. 

Jika sebagian obat dapat menyebabkan kantuk, sebagian obat lain justru berefek pada gangguan tidur, Moms, seperti antidepresan tertentu, obat asma, atau tekanan darah. Beberapa obat-obat mengandung kafein dan stimulan lain yang mengganggu tidur.

Tidur sama pentingnya dengan makanan bergizi seimbang dan aktivitas fisik rutin bagi kesehatan. Insomnia dapat memengaruhi mental dan fisik. Pada titik tertentu, jika Moms mengalami penurunan kinerja di pekerjaan, reaksi lebih lambat, terutama saat menyetir dan meningkatnya risiko kecelakaan, depresi atau kecemasan, meningkatnya risiko dan keparahan kondisi kesehatan, seperti tekanan darah tinggi dan jantung, segera cari cara untuk mengatasi insomnia.