Dalam memilihkan asupan untuk anak, tentunya Moms memberikan makanan yang terbaik, baik dari nutrisi, hingga menerapkan kebiasan makan yang sehat. Kebiasan makan yang Moms perkenalkan pada bayi, bisa Moms terapkan juga lho untuk diri sendiri. 

Berikut adalah lima kebiasaan makan bayi yang bisa Moms terapkan dalam rutinitas makan:

Makan saat lapar

Moms sudah terbiasa membaca isyarat saat bayi lapar, seperti melakukan refleks rooting (mencari tangan Moms saat pipinya diusap), mengecap bibir, mengisap jari, bahkan menangis. Bayi merasa lapar untuk memenuhi kebutuhan kalori mereka yang berbeda-beda tiap tahap usia, bergantung pada seberapa aktif bayi atau saat berada pada fase growth spurt. 

Baca Juga: Refleks pada Bayi Baru Lahir, Simak!

Prinsip yang sama berlaku pada Moms dan orang dewasa. Setelah beraktivitas fisik atau berolahraga, Moms perlu makan lebih banyak daripada ketika Moms hanya bermalasan di sofa pada sore hari. 

Dari isyarat lapar si Kecil, Moms belajar untuk memerhatikan “isyarat” lapar, apakah benar-benar lapar, atau hanya ingin mengemil karena bosan atau stres? Jawaban atas pertanyaan itu dapat membuat perbedaan besar bagaimana asupan kalori ke dalam tubuh.

Konsumsi real food yang bernutrisi

Saat mengenalkan MPASI kepada bayi, makanan ringan asin, snack manis, atau makanan cepat saji sebaiknya tidak Moms jadikan pilihan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa pola makan yang ideal untuk bayi adalah makanan yang seimbang, terdiri dari sayuran segar, buah-buahan, lemak sehat, biji-bijian, dan protein sehat. 

Meskipun tubuh dengan ukuran berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda, ada beberapa prinsip dasar pola makan bayi yang dapat Moms terapkan untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Pilihlah makanan utuh yang tidak diolah, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian, dengan begini Moms akan lebih mudah menghindari kelebihan gula, pemanis, dan garam.

Baca Juga: Batasi Anak Makan Junkfood

Mencoba makanan baru

Mengenalkan bayi kepada jenis makanan baru memungkinkan si Kecil mendapatkan beragam campuran nutrisi, antioksidan, dan vitamin. Pola makan yang bervariasi juga merupakan pola makan yang lebih sehat untuk Moms. Memilih berbagai makanan akan membuat aktivitas makan Moms tetap menarik sehingga makan sehat tidak menjadi “penjara” bagi Moms. Mengeksplorasi rasa bisa jadi perjalanan menyenangkan tersendiri. Mungkin Moms akan menyukai smoothie biji chia!

Baca Juga: Waktu Ideal Mengenalkan Kacang-kacangan sebagai MPASI

Menikmati tiap suapan

Jika Moms perhatikan, saat makan bayi akan memeriksa makanannya, menyentuhnya, menciumnya, bahkan meremasnya. Aktivitas makan bayi memang cukup “memakan” waktu. Sebagian karena bayi masih belajar cara makan, tetapi sebagian besar karena bayi belum belajar terburu-buru. Makan secara perlahan bagi Moms pun merupakan cara makan yang lebih sehat. 

Penelitian menunjukkan bahwa makan dengan perlahan dapat membuat makan lebih sedikit karena memberi otak waktu untuk memproses isyarat kenyang dari perut. Dibutuhkan waktu sekitar 20 menit dari saat mulai makan untuk memberi sinyal ke  otak bahwa Moms kenyang.

Mengunyah makanan secara perlahan juga meningkatkan enzim pencernaan di mulut, yang membuat proses pencernaan lebih baik. 

Berhenti makan saat kenyang

Saat kenyang pun si Kecil memberi sinyal, seperti memalingkan wajahnya atau menutup mulutnya saat disuapi. Bayi tahu batas kenyangnya, dan berhenti makan. Sebaliknya, kebanyakan orang dewasa telah kehilangan naluri alami ini seiring waktu. Kebiasaan makan bayi ini bisa Moms terapkan dalam kebiasaan makan Moms.