Kebiasaan berbaring setelah makan bisa berdampak buruk bagi tubuh, Moms. Berbaring setelah makan dapat menyebabkan beberapa gangguan pencernaan, bahkan refluks asam lambung atau GERD, Moms.

Gangguan pencernaan adalah ketidaknyamanan di area perut bagian atas. Misalnya perasaan kenyang segera ketika Moms baru mulai makan, rasa kenyang yang tidak nyaman setelah makan, sakit perut, kembung, gas, dan mual.

Baca Juga: Gas dan Kembung Saat Hamil, Ini Penyebabnya

GERD adalah gangguan pencernaan yang terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Lapisan kerongkongan atau esofagus Moms bisa iritasi oleh refluks asam ini.

Menurut sebuah studi tahun 2005 yang diterbitkan dalam American Journal of Gastroenterology, Moms yang mengalami GERD dianjurkan untuk menunggu 3 jam setelah makan sebelum berbaring.

Gejala GERD

Tak sedikit orang yang menderita GERD, setidaknya 2 kali seminggu pada kasus yang masih ringan, sementara jika sudah cukup parah bisa terjadi setidaknya sekali seminggu.

Kebanyakan orang mengatasi rasa tidak nyaman akibat GERD dengan melakukan perubahan gaya hidup dan mengonsumsi obat. Beberapa orang memerlukan obat yang lebih kuat atau bahkan operasi untuk meredakan gejalanya.

Tanda dan gejala umum GERD, meliputi rasa terbakar di dada, biasanya setelah makan, dan bisa lebih buruk di malam hari, nyeri dada, sulit menelan, regurgitasi (perasaan ada cairan, makanan, atau asam lambung yang bergerak ke atas atau ke kerongkongan), dan merasa ada benjolan di tenggorokan. 

Baca Juga: Tip Mengenalkan Anak pada Makanan Pedas

Penyebab GERD

Saat Moms menelan, pita otot yang melingkar di sekitar bagian bawah kerongkongan (sfingter esofagus bagian bawah) relaks agar makanan dan minuman mengalir ke perut. Setelah Moms makan, sfingter menutup kembali.

Namun jika sfingter mengendur secara tidak normal atau melemah, asam lambung dapat naik kembali ke kerongkongan. Asam yang terus-menerus inilah yang mengiritasi lapisan esofagus, dan menyebabkannya meradang.

Beberapa kondisi tertentu dapat meningkatkan risiko mengalami GERD, seperti kegemukan, bagian atas perut menggembung hingga ke diafragma (hernia hiatal), kehamilan, gangguan jaringan ikat (jaringan yang mengikat dan melekatkan satu jaringan dengan jaringan lainnya), seperti skleroderma, kelumpuhan lambung, (kondisi yang memengaruhi otot-otot perut dan mencegah pengosongan lambung dengan benar, kemungkinan disebabkan oleh kerusakan saraf yang mengendalikan otot-otot perut)

Baca Juga: Tak Hanya Batuk, Ini Penyebab Tenggorokan Gatal

Refluks asam bisa semakin parah jika dipengaruhi beberapa faktor berikut, yaitu merokok, makan dalam porsi besar atau makan larut malam, mengonsumsi makanan pemicu seperti makanan berlemak atau gorengan.  Minum alkohol atau kopi, minum obat tertentu seperti aspirin juga bisa memicu GERD, Moms. 

Komplikasi

Jika dibiarkan, peradangan kronis di kerongkongan ini dapat menyebabkan:

Rusaknya esofagus bagian bawah akibat asam lambung dapat membentuk jaringan parut, Moms. Jaringan parut ini mempersempit jalur makanan, sehingga bisa menyebabkan masalah saat menelan sesuatu.

Asam lambung yang mengikis jaringan di kerongkongan, menyebabkan terbentuknya luka terbuka, bisa berdarah, dan menyebabkan nyeri, serta sulit menelan.

Kerusakan akibat asam dapat menyebabkan perubahan pada jaringan yang melapisi esofagus bagian bawah. Perubahan ini meningkatkan risiko kanker esofagus, Moms.