Terlalu banyak karbohidrat memang dapat berdampak negatif pada kesehatan, seperti obesitas dan diabetes, namun terlalu sedikit juga tidak baik bagi tubuh, Moms.

Jika tubuh Moms kekurangan karbohidrat, kadar gula dalam darah bisa turun hingga di bawah kisaran normal (70-99 mg/dL), dan menyebabkan hipoglikemia. Tubuh Moms kemudian mulai membakar lemak untuk energi, yang menyebabkan ketosis.

Ketosis bisa memicu gejala kelelahan, sakit kepala, sembelit, mual, pusing, sakit kepala, sakit otot, hingga bau mulut. Hal ini juga dapat memengaruhi ASI, lho Moms. 

Baca Juga : Camilan Ibu Menyusui yang Sehat & Lezat

Berikut adalah tanda tubuh Moms kekurangan karbohidrat:

Ngidam Junk Food

Salah satu tanda pertama bahwa tubuh Moms mulai kekurangan karbohidrat adalah mengidam makanan cepat saji. Ketika tubuh menyadari kehabisan “bahan bakar” yang dibutuhkannya untuk berfungsi dengan baik, isyarat lapar dan keinginan makan yang tiada henti mengambil alih. Padahal tubuh Moms hanya membutuhkan energi berupa karbohidrat. Maka, sebelum kalap, kenali dulu Moms, apakah tubuh kekurangan karbohidrat hari ini?

Kelelahan dan Brain Fog

Walau kelelahan bisa disebabkan oleh banyak hal, namun ini adalah gejala umum ketika tubuh Moms kekurangan karbohidrat. Karbohidrat menyediakan glukosa sebagai sumber tenaga pada tubuh. Moms juga kemungkinan mengalami brain fog, yaitu terhambatnya kemampuan otak dalam berpikir atau mengingat, alias tiba-tiba blank.

Napas berbau tidak sedap

Ketika Moms makan terlalu sedikit karbohidrat, tubuh cenderung terlalu bergantung pada asam lemak sebagai bahan bakar, yang dapat menyebabkan keadaan ketosis. Ketika keton dibakar ini, bahan kimia tertentu dilepaskan tubuh, inilah yang menyebabkan bau mulut.

Sakit kepala

Kekurangan karbohidrat dapat memicu gula darah rendah dan mengakibatkan sakit kepala. Menurut National Headache Foundation, sakit kepala yang berhubungan dengan gula darah rendah terasa berdenyut-denyut di pelipis. 

Suasana Hati yang Naik Turun

“Rese kalo lagi laper,” ada benarnya juga, Moms. Jika otak tidak mendapat glukosa dari karbohidrat yang cukup, hypothalamus (yang mengontrol mood) terus memproduksi hormon lapar, dan akan berdampak pada hormon lain.

Maka itu Moms, penuhi kebutuhan karbohidrat. Namun, sebaiknya pilih karbohidrat kompleks, yang dapat ditemukan dalam sayuran dan biji-bijian. 

Karbohidrat kompleks disarankan untuk dikonsumsi 45 hingga 65 persen dari total kalori harian. Jika Moms mengonsumsi 2.000 kalori sehari, kira-kira 900 hingga 1.300 kalori tersebut harus berasal dari karbohidrat (atau 225 hingga 325 gram).

Baca Juga : Sejuta Manfaat Kacang Merah Bagi Kesehatan

Bagaimana Moms? Sudahkah mengonsumsi karbohidrat hari ini?