“Lebih baik tinggal mengontrak dibanding tinggal bersama mertua walau rumahnya mewah,” ungkap banyak Moms dan pasangan ketika berdiskusi tentang hal ini di media sosial. 

Tak sedikit orang yang merekomendasikan pasangan muda untuk tinggal terpisah dengan orang tua setelah menikah, dengan berbagai alasan. Topik ini selalu ramai diperbincangkan karena dialami oleh banyak pasangan. Apakah Moms salah satunya? 

Perbedaan sikap

Sebenarnya, tiap pilihan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan tiap pasangan memiliki pertimbangan dan kecocokan. Begitu pula pilihan untuk tinggal bersama mertua, dipilih sebagian pasangan dengan mempertimbangkan kondisi pasangan, anak, lokasi, hingga kesehatan mertua.

Baca Juga : 5 Cara Mudah Akrab dengan Mertua

Di sisi lain, kehidupan pernikahan membutuhkan keintiman. Terutama pasangan muda, keduanya belajar untuk hidup bersama, menciptakan kebiasaan sendiri, memiliki kebebasan untuk mengatur rumah, dan seringkali cara pandang Moms jauh berbeda dari cara mertua.

Perbedaan sikap seringkali menjadi titik awal dari gesekan antara Moms dan mertua. Topik-topik seperti pernikahan, pengasuhan anak, peran perempuan dalam sebuah pernikahan, hingga perkembangan anak-anak hanyalah beberapa isu yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman antara Moms dan mertua.

Potensi masalah ini tak hanya disebabkan oleh perbedaan usia antara Moms dan mertua, tetapi ada hal lain. Mertua telah menciptakan rutinitas dan kebiasaan tertentu di dalam rumah dan kehidupannya. Kebaruan yang Moms bawa membuat mereka takut kehilangan otoritas atas rumahnya, takut tak memiliki peran di dalam rumah, hingga takut Moms akan “memonopoli” aturan rumah.

Situasi semakin rumit ketika timbul rasa “cemburu” antara Moms dan ibu mertua terhadap perhatian pasangan Moms yang juga anak laki-lakinya.

Kunci harmonis

Kunci dari keharmonisan rumah yang beranggotakan dua keluarga adalah kesabaran, diplomasi, dan penguasaan diri Moms dan pasangan. Komunikasi harus efisien dan jujur, tanpa ada unsur celaan dan singgungan, karena justru akan menimbulkan konflik yang lebih besar.

Jika Moms masih merasa kesulitan menyikapi masalah tersebut, simak tip harmonis tinggal bersama mertua berikut:

1. Tidak terburu-buru menghakimi

Sama seperti orang lain, orang tua pasangan Moms memiliki kelebihan dan kekurangan. Lebih baik menerima keduanya apa adanya dan tidak selalu memikirkan gagasan yang sebelumnya terbentuk tentang mertua: bahwa mereka menyebalkan dan lain sebagainya. Luangkan waktu Moms untuk berdiskusi sebagai cara mengenal lebih jauh. Ini dapat memperkuat hubungan Moms dan mertua.

2. Tidak mencari-cari alasan untuk berdebat

Ketika ibu mertua mengkritik masakan Moms, jangan buru-buru naik darah. Memang terkadang menyakitkan hati, namun Moms dapat meresponsnya dengan santai dan tidak memasukkannya ke hati.

3. Menyampaikan secara langsung apa yang ingin Moms katakan

Komunikasi adalah kunci dari hubungan antarmanusia, termasuk menantu dan mertua. Sebaiknya usahakan untuk menyampaikan apa pun secara langsung dengan mertua, tetap dengan sopan dan tegas. Bagaimana pun, mereka adalah orang tua.

4. Menunjukkan rasa hormat dan terima kasih

Orang-orang tua, termasuk mertua, biasanya senang ketika diperlakukan dengan hormat. Hargai setiap hal kecil yang dilakukan mertua untuk Moms dan sesekali berikan mereka hadiah. Ketika mertua merasa diberi perhatian, mereka akan bahagia dan keharmonisan pun tercipta.

5. Tidak berdebat dengan pasangan di depan mertua dan tidak menjauhkan mertua dan cucu

Kesalahan terbesar ketika tinggal bersama mertua adalah berdebat dengan pasangan di depan mereka. Sebaiknya simpan ini untuk dibahas berdua. Selain itu, dorong anak untuk akrab dengan kakek-neneknya karena biasanya orang tua sayang sekali dengan cucu-cucunya.

Baca Juga : Tips Menitipkan Anak pada Mertua