Banyak orangtua masa kini yang memilih untuk membesarkan si Kecil dengan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua setelah bahasa Indonesia. Apakah Moms salah satunya? Hal ini dipengaruhi oleh banyak alasan, Moms, misalnya alasan budaya, tujuan pendidikan, atau untuk memperluas wawasan si Kecil sejak dini.

Penelitian juga mendukung penggunaan dua bahasa dalam mendidik si Kecil karena memiliki manfaat, khususnya bagi perkembangan otak, Moms. 

Baca Juga : Tahap Perkembangan Otak Bayi, Apa Saja yang Harus Diperhatikan

Manfaat bilingual

Menurut American Speech-Language-Hearing Association,  penggunaan dua bahasa atau bilingual pada anak berdampak positif pada tumbuh kembangnya, misal meningkatkan kemampuan kognitif dan pemecahan masalahm juga pada aspek ekonomi, sosial, dan komunikatif. 

Beberapa manfaat lainnya adalah sebagai berikut: 

  1. Kemampuan untuk menangkap kata-kata baru dengan cepat
  2. Keterampilan dalam membuat kata-kata yang berima
  3. Familiar dengan suara atau pengucapan kata dari bahasa yang berbeda, terutama saat belajar berbicara dan membaca
  4. Meningkatkan kemampuan untuk mempelajari informasi baru
  5. Keterampilan dalam mengelompokkan hal berdasarkan kategori
  6. Penyelesaian masalah
  7. Keterampilan mendengarkan
  8. Empati dengan orang lain yang berbicara bahasa yang sama

Kenalkan bilingual sejak dini

Saat ini, ada sekitar 12 persen orang berusia di atas 5 tahun yang mampu bilingual, dan akan terus bertambah. Penelitian menunjukkan bahwa belajar bahasa kedua jauh lebih mudah pada anak dengan usia yang lebih muda. 

Jaringan dan jalur otak si Kecil belum sepenuhnya terbentuk, sehingga otaknya mampu mengatur kedua bahasa dengan porsi yang sama, sesuatu yang tidak bisa dilakukan orang dewasa. Maka, kuncinya adalah membiasakan si Kecil dengan dua bahasa, misalnya Indonesia dan Inggris, sedini mungkin.

Lalu, bagaimana caranya mengajarkan anak bilingual?

Para peneliti menemukan bahwa bayi dapat belajar menguasai bilingual melalui kuantitas dan kualitas bahasa yang digunakan di sekitar mereka. Bayi belajar paling baik dalam lingkungan orang-orang dibandingkan melalui video. Bayi berusia 9 bulan ke bawah belajar bahasa lebih maksimal melalui permainan langsung dengan orang dengan bahasa terkait.

Dari sini, terlihat bahwa metode langsung melalui lingkungan sekitar yang dapat membantu Si Kecil mengenal kedua bahasa sekaligus. Moms dapat memulai berbicara dan berinteraksi dengan bahasa kedua dengannya, atau melalui kelompok belajar di daycare, misalnya.

Mengajarkan bahasa kedua pada si Kecil tidak hanya berguna saat ia dewasa di dunia kerja, misalnya, tetapi juga bagi perkembangan otaknya. Cara belajar paling efektif pada anak balita adalah melalui permainan, sesi kelompok atau sesi tutor dengan orang secara langsung.

Baca Juga: Tip Parenting Positif Anak Prasekolah