Saat menyusui bayi secara eksklusif, tak jarang Moms bangun di malam hari untuk menyusui si Kecil. Walau melelahkan, Moms selalu melakukan yang terbaik untuk si Kecil. 

Bayi memiliki kebiasaan yang unik. Pada siang hari biasanya tidak terlalu banyak minum susu. Sebaliknya, pada malam hari, si Kecil kerap mengganggu Moms untuk ‘minta susu’. 

Sebenarnya, ini hal yang normal, Moms. Menyusui di malam hari tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan bayi, tetapi ada beberapa fakta ilmiah lain. 

Baca Juga: Pola Tidur Bayi Usia 4 - 6 Bulan, Atasi Rewel di Malam Hari

Peran prolaktin dalam ketersediaan ASI 

Ketersediaan ASI berkaitan dengan hormon. Dua hormon utama yang bekerja selama Moms menyusui adalah oksitosin dan prolaktin. Oksitosin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan dan menurunkan ASI. Sebagai respons mengisap atau pumping, pelepasan oksitosin menyebabkan sel-sel di sekitar alveoli berkontraksi dan mengeluarkan ASI.

Sementara hormon prolaktin, selama kehamilan prolaktin membantu perkembangan jaringan payudara untuk persiapan menyusui. Setelah lahir, prolaktin disekresikan tiap kali bayi menyusu atau pumping. Prolaktin mengirimkan pesan ke kelenjar pituitari Moms untuk terus memproduksi ASI. Semakin banyak payudara distimulasi, semakin banyak prolaktin yang dilepaskan, sehingga lebih banyak ASI yang dihasilkan. 

Baca Juga: Tip Memilih Pompa ASI

Produksi prolaktin di malam hari

Meskipun prolaktin dilepaskan sebagai respons isapan si Kecil atau saat pumping, secara alami prolaktin juga memiliki jadwal sekresi alaminya sendiri. 

Penelitian menunjukkan bahwa pelepasan prolaktin mengikuti ritme sirkadian, dengan tingkat sekresi tertinggi pada malam dan pagi hari. 

Moms pun mungkin merasakan lonjakan produksi ASI di malam atau pagi hari. 

Memanfaatkan lonjakan prolaktin di malam hari

Siklus biologis lonjakan prolaktin di malam hari ini “dirancang” alam agar si Kecil secara alami menyusu lebih banyak di malam hari, Moms.

Baca Juga: Penyebab ASI Merembes dan Cara Mengatasinya

Terutama selama 6 minggu pertama, menghabiskan suplai ASI setidaknya setiap 2 - 3 jam, termasuk di malam hari, sangat penting untuk meningkatkan suplai ASI dan menjaga prolaktin tetap terstimulasi. 

Kenyataan bahwa si Kecil lebih sering menyusu di malam hari adalah hal yang normal, karena kadar prolaktin Moms paling banyak di malam dan pagi hari selama masa menyusui. Selain itu, ini juga merupakan cara penting untuk menjaga persediaan ASI Moms.

ASI malam hari kaya melatonin membantu bayi belajar tidur di malam hari

Bayi lahir tanpa ritme sirkadian (proses alami yang mengatur bangun dan tidur), Moms, sehingga tidak dapat membedakan siang dari malam. Setidaknya si Kecil butuh waktu selama beberapa bulan untuk membiasakan ritme sirkadian. 

Bayi juga belum mampu memproduksi melatonin (hormon pemicu tidur) sendiri pada masa awal kehidupannya. Menurut peneliti, ASI Moms pada malam hari kaya akan melatonin, sehingga membantu bayi mengembangkan siklus sirkadiannya sendiri dan pada akhirnya belajar tidur lebih lama di malam hari.

ASI malam hari mengandung triptofan dan serotonin

Selain melatonin, ASI malam Moms kaya dengan triptofan atau asam amino pemicu tidur, yang termasuk serotonin.

Menurut artikel Darcia Narvaez, PhD, peneliti anak usia dini Universitas Notre Dame, triptofan adalah prekursor serotonin, hormon penting untuk fungsi dan perkembangan otak. 

Pada awal kehidupan si Kecil, konsumsi triptofan dapat mengembangkan reseptor serotonin. Serotonin membuat otak bekerja lebih baik, menjaga suasana hati tetap baik, dan membantu siklus tidur-bangun. 

Ajaib bukan, Moms? ASI Moms di malam hari membantu perkembangan si Kecil, juga menjaga agar suplai ASI tetap memenuhi kebutuhannya.