Seperti yang diketahui, menyusui bayi memiliki manfaat untuk Moms dan bayi, mulai dari menurunkan risiko kanker dan obesitas, hingga meningkatkan kekebalan bayi. Di balik manfaat jangka panjang tersebut, ada dampak jangka pendek yang dapat memengaruhi tubuh Moms. 

Walau begitu, poinnya adalah pada bagaimana Moms mengenal perubahan tersebut, menerimanya sebagai bagian dari kasih sayang dan pengasuhan anak, serta bagaimana merawat tubuh. Artinya, Moms tetap mencukupi diri dengan nutrisi dan asupan yang cukup, minum banyak air, beristirahat kapan pun Moms bisa, serta meminta bantuan jika Moms kewalahan. 

Berikut adalah perubahan pada tubuh selama Moms menyusui:

Nyeri punggung, bahu, dan pergelangan tangan

Menurut Leigh Anne O’Connor, konsultan laktasi di New York, banyak Moms yang membungkuk, dan menggendong bayi dengan kuat hingga pergelangan tangan tertekuk pada sudut 90 derajat saat menyusui bayinya. Jika Moms menyusui bayi dengan posisi seperti ini 8 - 12 kali sehari, tubuh akan mulai terasa sakit di mana-mana. 

Posisi yang tepat saat menyusui adalah tidak mencondongkan tubuh ke depan. Sebaliknya, biarkan kursi atau sofa menopang punggung Moms sepenuhnya. Letakkan bantal kecil di bawah lekukan lengan yang melingkari kepala bayi. Jika Moms menyusui sambil berbaring menyamping, pilih kasur kokoh, letakkan bantal di bawah kepala, di antara kaki, dan di belakang punggung. Dan di posisi apa pun, pastikan untuk mengendurkan gendongan Moms pada bayi, dan pastikan untuk berhenti sebentar beberapa kali untuk memutar pergelangan tangan.

Terakhir, usahakan untuk mengencangkan otot perut, yang akan membantu menstabilkan bagian tengah tubuh. Hal ini dapat mencegah sakit punggung. Moms juga bisa berolahraga ringan saat sempat.

Baca Juga: Sukses Menyusui dengan Konselor Laktasi

Kehilangan massa tulang

Saat Moms menyusui, kalsium diambil langsung dari tulang Moms untuk memastikan ASI cukup. Kondisi ini ditambah dengan tidak adanya perlindungan ekstra dari naiknya hormon estrogen yang melindungi tulang saat hamil. Menurut Mara Horwitz, MD, profesor asosiasi kedokteran di Universitas Pittsburgh, setidaknya rata-rata Moms yang menyusui kehilangan antara 5 dan 10 persen massa tulang dalam waktu enam bulan sejak mulai menyusui. Penelitian juga menunjukkan bahwa kekurangan kalsium dapat meningkatkan risiko penyakit gusi.

Eits, tak perlu khawatir, Moms. Kabar baiknya, kira-kira 6 bulan setelah masa menyusui, kemungkinan besar massa tulang akan kembali seperti semula. Bahkan, Moms yang menyusui juga memiliki tulang yang lebih kuat dan besar. 

Walau begitu, tetap penting untuk mengonsumsi setidaknya 1.000 miligram kalsium setiap hari selama menyusui untuk menjaga kesehatan tulang. Jumlah ini kira-kira sama dengan semangkuk sereal dan susu, segelas jus jeruk yang diperkaya kalsium, satu porsi yogurt, atau segenggam almond.

Mudah berkeringat

Beberapa Moms merasa lebih mudah kepanasan dan berkeringat di masa menyusui Si Kecil. Hal ini dipicu oleh hormon yang terlibat dalam produksi ASI. Ini adalah hal yang normal. Solusinya, Moms dapat menyusui bayi di tempat yang lebih terkena udara sejuk, termasuk menggunakan alat pendingin, seperti kipas angin atau AC.

Payudara membesar

Ukuran payudara yang membesar pada beberapa Moms terjadi secara signifikan, biasanya dimulai sejak masa kehamilan. Ini merupakan persiapan tubuh Moms untuk menyusui si Kecil. Sebaiknya gunakan bra yang nyaman dan sesuai untuk Moms selama menyusui.

Baca Juga: Tips Memilih Bra Menyusui

Makan bertambah

Menyusui dapat membakar sekitar 300 - 500 kalori dalam sehari. Kebutuhan nutrisi bayi pun didapatnya dari ASI Moms, inilah mengapa Moms juga perlu menambah porsi makan dengan menu yang bergizi seimbang, dan yang dibutuhkan bayi. 

Moms juga bisa mengonsultasikannya dengan dokter mengenai asupan nutrisi, pola makan yang sehat, atau olahraga selama menyusui.

Baca Juga: Bolehkah Olahraga Saat Menyusui? Begini Menurut Ahli