Penelitian-penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa salah satu hal yang membuat vaksin kurang efektif adalah obesitas. Vaksin yang dimaksud mulai dari vaksin flu, hepatitis B, hingga rabies. Lalu bagaimana dengan vaksin Covid-19 yang sedang bergilir?

Menurut Kaiser Foundation, tidak efektifnya vaksin disebabkan oleh dampak obesitas pada respons kekebalan tubuh. Sistem kekebalan yang sehat dapat mengaktifkan dan menonaktifkan peradangan sesuai kebutuhan, memanggil sel darah putih, dan mengirim protein untuk melawan infeksi.Vaksin bekerja dengan memanfaatkan respons peradangan ini. 

Tetapi tes darah menunjukkan bahwa orang obesitas, terutama dengan faktor risiko metabolik, seperti tekanan darah dan kadar gula darah tinggi mengalami respons peradangan yang terus aktif, sehingga vaksin tidak bekerja dengan baik.

Hal yang sama diungkapkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Moms. Menurut Wien, Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain LIPI, orang obesitas  memiliki sistem imunitas yang lebih lemah, dan fungsi sel T (T cell), yaitu sel pembunuh alami yang merupakan imunitas bawaan, berkurang.

Baca Juga: Punya Tekanan Darah Tinggi? Konsumsi Makanan Berikut

Namun, bukan berarti tidak ada yang bisa dilakukan, Moms. Menurut studi Ohio State University, ada hal-hal yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan tubuh sebelum divaksin, dan dianjurkan bagi semua orang, tak hanya untuk yang obesitas. 

Menurut analisis mereka, stres adalah faktor utama yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh.  Mengelola stres dengan olahraga, meditasi, cukup tidur, berhenti atau membatasi merokok, bahkan dalam jangka pendek, beberapa waktu sebelum vaksin, dapat memengaruhi respons tubuh.

Baca Juga: Sering Stres? Salahkan Makanan Ini

Selanjutnya penelitian tersebut menekankan bahwa pola makan juga memainkan peran utama. Masukkan pola makan sehat sebagai kebiasaan sehat sebelum vaksin untuk memaksimalkan respons tubuh, Moms. 

Sementara menunggu giliran vaksin Covid-19, Moms bisa menggunakan waktunya untuk memastikan bahwa tubuh, baik fisik dan emosional berada pada kondisi sehat. Maka hindari makanan berikut sebelum vaksin.

Minuman manis

Menurut Vasanti S. Malik, ScD, peneliti di Harvard T.H. Chan School of Public Health, kandungan nutrisi minuman ini adalah nol, dan tidak ada manfaat bagi kesehatan. 

Efek samping berbahaya akibat minum terlalu banyak soda dan minuman manis lainnya adalah kenaikan berat badan, risiko diabetes semakin tinggi, kerusakan gigi, lemak berlebih di bagian tengah tubuh dan nyeri sendi. Efek lainnya adalah  masalah kesehatan ginjal, risiko penyakit jantung semakin tinggi, kolesterol, kesehatan usus menurun, masalah hormon (terutama leptin, hormon lapar), dehidrasi, dan banyak lagi.

Makanan olahan 

Makanan olahan didefinisikan sebagai makanan yang telah diubah atau dibuat sedikit berbeda dari bentuk aslinya melalui pemrosesan pabrik. Makanan ini cenderung dibuat dari terlalu banyak bahan yang tidak sehat, seperti tepung putih, gula putih, dan lemak yang tidak sehat. Selain itu, makanan ini cenderung memiliki zat aditif yang meningkatkan kadar lemak, natrium, dan gula yang berfungsi meningkatkan umur simpan atau kelezatan.

Contoh makanan olahan yang tidak baik untuk kesehatan adalah keripik kentang, donat, sereal yang diberi gula tambahan, dan roti putih.

Baca Juga: Makanan Ultraproses dan Bahayanya Bagi Kesehatan

Minuman energi

Menurut Chris Fernandez, B.S., CPT, dan CEO Women's Health Interactive, minuman energi diisi dengan stimulan, seperti kafein dan turunan efedrin, yang membebani kelenjar adrenal, membuat Moms bergantung pada minuman ini untuk mendapatkan “energi”. Dikombinasikan dengan kandungan lain, seperti gula, pengawet, serta pewarna, dan perasa buatan, semakin buruk dampaknya terhadap tubuh.

Makanan cepat saji

Makanan cepat saji merupakan makanan olahan tinggi, diberi tambahan gula, lemak, dan garam. Tentu jika dikonsumsi berlebihan dapat berdampak buruk bagi tubuh, dan memicu penyakit serius.